Adrian Derby Satria.
***
Teman itu saling berguna satu sama lain. Bukan saling memanfaatkan satu sama lain.Selesai mata kuliah hari ini, aku memutuskan untuk pergi ke taman samping kampus. Sekedar untuk berteduh dibawah pohon rindang, dan menikmati waktu sendiri.
Ku langkahkan kaki menyusuri koridor. Sepanjang berjalan, aku merasa risih dengan beberapa cewek yang berpapasan denganku, menggodaku.
Selalu seperti ini, setiap cewek yang berpapasan denganku, mereka selalu menggodaku. Entah itu mengajak kenalan, meminta nomor handphone, atau mereka yang satu prodi denganku mengajakku berbincang, yang ujungnya menanyakan apakah aku bisa membuka hati untuk mereka. Aku sama sekali tidak tertarik dengan mereka, tidak ada satupun dari mereka yang bisa membuatku terkesan.
Sesampainya di taman, aku melihat bangku yang selalu aku tempati, sudah ditempati orang lain.
Aku melangkah mendekati cewek itu, dia sedang berkutat dengan laptopnya. Tangannya sesekali menyelipkan anak rambut ke belakang telinga, saat dia merasa terganggu dengan rambutnya yang tergerai bebas.
Cewek itu satu prodi denganku, bahkan kita satu kelas. Cewek pendiam, yang jarang sekali berbicara. Ia hanya menggangguk atau menggeleng kepala untuk memberikan jawaban.
Dia anak beasiswa, cukup pintar tapi sering dimanfaatkan oleh anak-anak lain.
Aku duduk disampingnya, membuatnya sedikit terkejut dengan kedatanganku. Dia menatapku kikuk, bergeser sedikit lalu kembali fokus pada laptopnya.
Aku membuka tas ranselku, lalu mengeluarkan laptop. Sebaiknya tugas dari pak syahid aku kerjakan sekarang. Mumpung ada Gabby jadi aku bisa bertanya seandainya ada yang tidak aku mengerti. Tapi aku tidak seperti mereka yang hanya meminta hasil jawabannya saja.
"Menurut lo, apa yang salah dari coding-an gw? Kenapa setiap kali dijalankan output yang keluar selalu 'data tak terbaca'?". Tanyaku saat program yang aku jalankan tidak sesuai perintah.
Gabby celingukan setelah aku bertanya. Ya aku salah seharusnya aku berbasa-basi dulu.
"Yang gw tanya itu lo". Kataku akhirnya.
Gabby tampak kikuk, iapun segera melihat laptopku. "Kamu gak bisa jalanin program ini kalo kamu ketik sendiri coding-an nya. Harusnya kamu copy Coding-an nya dari soal, biar penempatan posisi sesuai. Coba deh". Jawab Gabby. Baru kali ini aku mendengarnya berbicara panjang lebar.
Aku menuruti sarannya, dan programku berhasil dijalankan.
"Terimakasih". Ucapku, dan Gabby hanya membalasnya dengan mengangguk.
Ku masukkan kembali laptopku ke dalam tas. "Harusnya lo jangan mau di manfaatin sama mereka". Aku kembali memperingati nya. Aku kasihan, jika dia harus terus terusan mengerjakan tugas teman-teman kami.
"Aku gak keberatan kok, aku juga gak ngerasa dimanfaatin". Jawabnya sambil menunduk.
"Kalau lo terus terusan ngerjain tugas mereka, nanti mereka malah ngelunjak".
"Tapi bukannya teman itu harus saling berguna".
"Lo berguna buat mereka, tapi apa mereka berguna buat lo? Lo sadar gak sih kalo lo itu cuma dimanfaatin sama mereka. Kalau gini terus juga mereka kapan mikirnya".
"Aku cuma butuh teman, mereka mau nemenin aku kalau akun ngerjain tugas mereka". Kata Gabby lemah.
"Gab dengerin gw, lo gak perlu lagi ngelakuin ini. Lo gak perlu punya temen kayak mereka. Temen macem apa yang cuma manfaatin doang". Aku berdiri, "lo pikirin lagi kata-kata gw". Ucapku sebelum pergi meninggalkan Gabby sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tinggal Kenangan (Slow Going)
Romancemasih ingat lagu yang berjudul tinggal kenangan? lagu yang diyakini memiliki kisah dibalik pembuatan nya. Dan hari ini aku ingin menulis kisah itu, menurut versi yang aku suka. tapi entah untuk kebenarannya. Aku hanya ingin menulis. _____ Masih...