JEFF 01

37 7 1
                                    

Jalanan Canada tampak ramai, banyak orang-orang berlalu lalang. Lelaki itu duduk didepan apartemennya yang belum lama ini ia tempati. Ya, Jeffrey Arialang. Jeff kini hanya bisa melakukan aktivitas-aktivitasnya yang menurut dia sangat membosankan.

Menginjakkan kakinya di Canada bukan tanpa sebab atau keinginan dari dalam dirinya, melainkan perpisahan dengan mantan kekasihnya 5 tahun lalu yang bernama Kayfie Wulandari. Gadis itu menghilang tiba-tiba dari kehidupan Jeff tanpa ditemukan alasan yang jelas. Jeff sangat terpuruk saat itu, akhirnya ia menuruti perintah ayahnya untuk melanjutkan studi ke Canada.

Pagi itu, Canada tengah turun salju. Cuaca yang mengharuskan Jeff memakai tambahan jaket tebal berwarna cokelat, membuat tubuhnya tetap terjaga dan merasa hangat. Ia sesekali menggesek telapak tangannya lalu menempelkannya ke pipi agar terasa lebih hangat.

'Jeduggg' tiba-tiba segumpal bola salju mengenai lengan Jeff.

"Awww!,"ia terkejut dan menoleh kearah bola salju tadi datang dan melihat ada Sams yang sedang terkekeh.

"Dasar manusia jahil,"oceh Jeff sambil melempar balik bola salju ke Sams.

"Hehee sorry broo, lagian lo tuh ngapain bengong sendiri didepan apartemen???"

Sams adalah satu-satunya teman Jeff selama di Canada, kebetulan ia juga orang Indonesia.

"Bukan urusan lo ya!"

"Jeff.... Jeff...., lo nggak mau cari cewe apa? Biar hidup lo tuh sedikit berwarna gitu".

Sams memang selalu suka iseng dengan Jeff. Sangat berbanding jauh kelakuan mereka berdua, tapi entah apa yang menyatukan mereka dalam pertemanan itu.

"Gue nggak doyan sama cewe Canada,"jawab Jeff.

"Yaudah gini, gue punya temen cewe. Dia orang Indonesia. Lo kenalan dulu deh sama dia, coba pdkt atau kalo lebih juga boleh"

Jeff tampak tak menghiraukan ucapan Sams barusan, ia memilih pergi berjalan untuk membeli sepotong roti untuk perutnya yang lebih penting daripada celotehan Sams barusan.

"Woi Jeff tungguin gue!"

~~~~

Sesampainya di toko roti, mereka berdua asik memilih roti mana saja yang akan dibeli. Mereka membeli beberapa roti untuk berjaga-jaga kedepannya agar jika badai salju datang atau tiba-tiba monster yang ada di film Detective Pikachu menyerang, Jeff dan Sams tidak kelaparan dan bisa santai di apartemennya.

Tapi tiba-tiba saat akan membayar,

Brruakk! Jeff tidak sengaja menabrak seorang wanita berambut pendek berwarna pirang. Roti yang telah dipilihnya pun berserakan di lantai begitupun roti wanita tersebut.

"I'm so so sorry, I really didn't mean it,"ucap Jeff meminta maaf kepada wanita tersebut.

Tanpa sadar, Sams memperhatikan wanita tersebut dan ternyata...

"Teresa!! Haii!,"ucapnya dengan mata melotot.

"Lhoo lo kenal sama dia? Gausa sok kenal deh lo! Bikin malu gue aja,"Jeff membisikkan pertanyaan ke Sams.

"Eh ini - eeee itu lho Jeff, cewe yang tadi gue bilangin ke lo,"sambil membisik kembali ke Jeff.

"Hah?"

"Hai Sams! Ehh ini teman kamu?"tanya Teresa sambil menunjuk ke arah Jeff.

"Iya Ter, ganteng kan? Temen-temen gue emang ganteng-ganteng,"sambil mengusap rambutnya dan menampakkan wajah terlalu ke-PD an.

"Hai, salam kenal! Kenalin gue Jeffrey, lo bisa panggil gue Jeff. Gue kira lo orang Canada hehe,"Jeff tampak memperkenalkan dirinya pada Teresa.

"Ehh yauda Ter, kita harus cepet-cepet nih. Gue sama Sams duluan ya, bye!"lanjutnya.

Setelah membayar dan keluar dari toko roti itu, Jeff dan Sams segera pulang ke apartemen mereka masing-masing.

"Jeff, gimana Teresa?"tanya Sams dengan menyenggol lengan Jeff dengan lengannya.

"Hah? Maksud lo? Gimana apanya?"

Sams memutar kedua kelopak matanya, "Ya gimana? Cantik nggak? Lo tertarik nggak?"

"Dia cantik, tapi gue nggak tertarik"jawab Jeff dengan terus memperhatikan jalanan bersalju didepannya.

"Hah!! Gila lo! Sama cewe secantik Teresa lo nggak ada rasa tertarik sama sekalii! Lo sehat kannnn!!"

"Kalo gue nggak sehat, gue nggak mungkin jalan di tengah cuaca yang dingin banget kayak gini. Lagian lo tuh-", tiba-tiba langkah Jeff terhenti karena melihat segerombolan geng cewek yang baru saja keluar dari resto di sebrang jalan yang ia jalani. Tanpa sengaja pun Sams ikut berhenti dan memperhatikan wajah Jeff yang tiba-tiba berubah.

"Jeff lo kenapa?"

Jeff tampak meyakinkan dirinya. Apa yang dia lihat itu tidak mungkin.

"Kay!"sambil mengusap matanya untuk memastikan dia tidak salah.

Segerombolan geng cewek itu tak lama langsung pergi menggunakan mobil yang nampaknya mahal.

Jeff dengan segap mencatat plat mobil tersebut dan menyimpannya di saku.

Sams terdiam melihat tingkah Jeff yang sangat mengherankan. "Eee- Jeff?? Lo kenapa?"

Sesaat Jeff menolehkan kepalanya ke arah Sams dan berlari meninggalkannya. Jeff berlari menuju apartemennya tanpa memperdulikan Sams yang tetap mengikutinya berlari terbirit-birit.
Siapa dia!? Kenapa wajahnya begitu mirip dengan Kay? Apa memang itu Kay?

Jeff sampai didepan pintu apartemennya dan segera membuka pintu yang terkunci dengan disusul Sams dibelakangnya. Sams terlihat kelelahan sehingga dia langsung membanting dirinya di atas sofa milik Jeff.

"Huh, Jeff sejak kapan cita-cita lo berubah jadi pelari? Lo udah latian lari berapa kilometer? Kenceng banget lari lo gilakk!"

Jeff tak memperdulikan ocehan Sams, dia sibuk mencari sesuatu di almari tapi Jeff tampaknya tak menemukan benda itu. Lalu ia menutup pintu almari itu dan menyandarkan tubuhnya di almari. Keringatnya terlihat bercucuran karena ia berlari begitu kencang tadi. Tak lama ia pun duduk di samping Sams dengan tatapan kebingungan.

Dimana surat itu?

"Sams, cewek tadi itu... kenapa mirip banget sama Kay?"ia bertanya dengan suaranya yang kaget bercampur bingung.

"Hah? Kay? Siapa?"jawab Sams.

Jeff menghela nafas.

"Mantan gue 5 tahun lalu"

"HAHHH!? Mantan? Lo pernah pacaran? Wowww"teriak Sams dengan mata melotot.

Jeff tak menghiraukan perilaku Sams, karena memang sudah biasa. Sams selaku terlihat over pada semua hal.

"Kenapa kalian jadi mantan? Pasti tuh cewek udah ga kuat sama deh sama kelakuan lo Jeff. Iya kann! Oh! Atauu... lo ninggalin dia? Atau lo-"

Celotehan itu keluar dari mulut Sams, sampai akhirnya Jeff memberhentikannya.

"Gue nggak ninggalin dia Sams. Dia yang lari dan bawa kabur dunia gue. Gue harus temuin dia dan ambil dunia gue,"jelas Jeff dengan mata yang menahan air mata hingga membuat matanya kelihatan memerah.

"Kenapa lo nggak bikin dunia baru aja?"ucap Sams.

"Bukan dunia gue aja yang dia ambil. Tapi hati gue juga,"kalimat yang diucapkan Jeff membuat Sams membuka mulutnya lebar-lebar.

🌼🌼🌼🌼

JeffreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang