"Liat aja tuh si Jeff! Kalo dia nanti nangis terus galau semaleman, ga akan gue ke apartemennya. Gila aja! Mending gue nyari jodoh daripada nyari teka-teki nya si Kay."
Sams mengemudi mobilnya sambil bermonolog setelah mengantar Jeff pulang ke apartemen.
Jalanan tampak sepi tak seperti biasanya. Sangking kesalnya Sams dengan Jeff, ia hampir menabrak seorang lelaki yang sedang menyeberang.
Citttttt
"Heh woi gila lo ya!"suara lantang Sams diarahkan keluar jendela agar terdengar lelaki tersebut.
"Heh lo tuh yang gila!"balas lelaki tersebut.
Sams terkejut karena lelaki itu memahami perkataannya. Lelaki tersebut nampaknya seorang dokter dari Indonesia.
Sams turun dari mobil dan melihat keadaan mobilnya dan mengarahkan pandangannya tepat di name tag dokter lelaki tersebut.
"Ohhhh anda orang Indonesia juga rupanya. Baik. Dokter Yuda yang terhormat, seharusnya sebagai seorang dokter, anda tau tata cara menyebrang yang baik dan benar yaa,"ledekan Sams itu membuat dokter itu geram dan akhirnya memilih meninggalkan Sams.
~~~~
Almari itu sudah penuh segala barang-barang berkaitan dengan Kay. Sudah usang dan penuh debu. Jelas saja, sudah 5 tahun Jeff tak pernah mengusik barang-barang itu lagi.
Jeff mengambil salah satu foto polaroid yang menampakkan dirinya dengan wanita yang dikaguminya.
"Kay, kira-kira kamu masih terjebak difase ini juga nggak ya?"
Drrrttt drrrttt
Teresa is calling
"Jeff, kamu nggak kenapa-napa kan?? Kata Sams kamu udah--"tanya Teresa dengan nada panik setelah ia baru saja menghampiri Sams yang mengatakan bahwa Jeff sudah gila.
"Nggak usah dipercaya omongan Sams. Dia emang suka ngaco."
"Huufft..., emang kalian tadi kemana sih?"
"Kita cuma keliling-keliling bentar kok,"jawab Jeff dengan suara lirih.
Obrolan mereka berakhir. Jeff menutup telfon dan kemudian meletakkan tubuhnya diatas kasur dan memejamkan matanya.
Baru saja menutup matanya, handphone Jeff bergetar. Ia membuka dan dilihatnya ada notif chat dari Teresa.
Teresa :
Jeff, kalo kamu butuh apa-apa, telfon aku aja yaa :))Jeff :
Iya TerJeff selalu merasa aneh dengan sikap Tere. Tapi ia tak terlalu menghiraukan itu. Yang ada didalam list hidupnya saat ini hanya Kay. Gadis itu berhasil membuat Jeff menyerahkan segala miliknya untuk Kay.
~~~~
Sinar matahari pagi muncul di sela-sela jendela dan mengenai wajah lelaki itu yang membuatnya terbangun kesilauan. Ia membuka matanya dan mengarahkan pandangannya ke atas langit-langit atapnya.
Aku selalu berharap disaat aku menemui pagi, aku juga sudah menemukan mu.
Jeff bangun dari ranjang dan segera membersihkan tubuhnya. Sudah dua hari ia tidak mandi dikarenakan cuaca yang sangat dingin. Ia hanya mencuci wajah dan sikat gigi.
Kling
Teresa :
Jeff kamu sudah bangung belum? Kamu sudah makan belum? Kalo belum aku akan mengantarkan makanan ke apartemen mu.Jeff membuka chat dari Tere dengan sikat gigi yang masih ada di mulutnya.
Jeff :
Belum sih Ter, tapi jangan lo yang ke apartemen gue, biar gue aja yang ke apartemen lo. 30 menit lagi gue sampe.Jeff megambil sepatu hitam dan kaos kaki yang cukup tebal berwarna senada. Ia mengendarai mobilnya menuju apartemen Tere.
Ditengah jalan, ia di stop oleh seseorang lelaki memakai hoodie dan ditambahi jaket tebal. Ia membuka kacamata hitamnya dan ternyata....
Itu Sams."Cari mati lo ya!?"
"Yaela Jeff, bercanda doang xixi. Gue nebeng ya, lo mau ke rumah Tere kan??"bujuk Sams dengan langsung memasuki mobil Jeff.
Tanpa berkata-kata, Jeff langsung menarik gas dan pergi dari tempat itu.
Sesampainya di apartemen Tere, mereka sudah disuguhi dengan makanan yang bermacam-macam. Tere suka sekali dengan garlic chesee bread, maka dari itu ia membuat banyak sekali.
"Wahh kenyang nih hari ini kita,"kata Sams dengan wajah kegirangan.
"Lo bikin sendiri Ter?"
"Iya Jeff,"pertanyaan dari Jeff itu membuat Tere tersenyum malu.
"Ehmm kalo nggak enak nggak usah dimakan ya, nanti kalian sakit perut lagi,"lanjutnya.
Jeff terkekeh mendengar ucapan Tere barusan. Yang ia rasakan, kue itu sama seperti kue yang dijual di toko-toko roti.
"Ehmm Jeff, aku ada dua tiket nonton konser gitu. Konser band rock kayaknya. Umm kamu... mau nggak nemenin aku?"
Pertanyaan Tere membuat matanya melotot.
"Band rock?"
"Iya Jeff, kamu suka kan band rock?"
"I-iya suka"
Menonton konser band rock adalah salah satu mimpinya bersama Kay dulu. Mereka belum pernah melakukannya sebab setiap pada saat akan melihat konser, Kay selalu saja ada masalah. Entah itu sakit, tidak di izinkan ayahnya, pergi makan dengan kakaknya, dan yang lainnya.
"Jadi gimana?"tanya Tere.
🎸🎸🎸🎸
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeffrey
Teen FictionDiputuskan oleh gadis yang berhasil menjebak hatinya diruang indah bernama cinta, Jeff pun menuruti keinginan ayahnya untuk melanjutkan studi ke Canada. Ia berpikir akan menemukan hal indah baru setelah disana, namun ia justru menemukan hal yang mem...