PROLOG

8 0 0
                                    


I AM MUSLIMAH

101

Prolog

Tentang cinta. Saat perasaan itu datang selalu saja hati ini sering menyebut si dia. Wajar bukan?

Perjalananku mencintainya cukup unik. Cerita dimulai sejak 2015 diriku mengenalnya melalui situs internet. Seperti kebanyakan anak muda sekarang. Dia layaknya public figure dan aku salah seorang dari banyaknya wanita yang mengaguminya.

Tahu apa yang ada di pikiranku? Mungkin banyak kaum hawa yang menggandrungi oppa-oppa korea, sedang aku, halunya dengan dia, seorang penghafal Alquran berkebangsaan Amerika. Haha. Namanya juga 'suka'. Aku merasa percaya diri bahwa suatu saat nanti aku bisa berjodoh dengannya.

Nothing imposible selama doa terpanjatkan. Namun, akankah perasaan ini terus berkembang atau bahkan hilang tak berbekas?

Hingga entah ada angin apa, beberapa tahun kemudian dia benar-benar datang di kehidupanku. Sholawat tak jarang terucap saat dia ada di dekatku. Yes! Jalanku untuk mendapatkannya semakin terbuka lebar.

Kali pertama aku jatuh cinta. Unik! Seperti yang kubilang di awal, semua dimulai saat perasaan kagum ini muncul. Adakalanya aku bosan. Namun, entah mengapa aku selalu memaksakan perasaan ini dan seolah-olah meyakinkan diri bahwa dia yang terbaik untukku. Sempat aku serius ingin melupakannya. Tapi ujungnya aku kembali menaruh perasaan pada pria itu. Lagi-lagi berdalih karena dia seorang penghafal Alquran.

Tapi apakah itu pantas disebut cinta sejati?

Atau... hanya dorongan nafsu semata?

Apakah benar itu yang namanya cinta berlandaskan agama?

Atau... hanya sekedar bawa-bawa agama?

Namun satu hal yang pasti, cinta menurut agama jauh lebih dalam maknanya, karena hukum Allah berlaku di dalamnya.  

I AM MUSLIMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang