"Bund,, dengerin ayah dulu bund~"
Seulgi terus membuntuti Irene sejak mereka turun dari mobil dan berusaha menggapai lengan sang istri saat Irene berjalan cepat masuk kedalam rumah.
"Bunda udah liat sendiri mas !! ga butuh dijelasin !!" Irene dengan kasar menyingkirkan tangan Seulgi dari lengan nya.
"Bunda~"
"Diem ya mas !! aku mau pulang kerumah mamah !!" Irene segera bergegas masuk kedalam kamarnya.
Seulgi hanya bisa pasrah, dia menghela nafasnya pelan. Dia lelah dan bingung. Seulgi semakin menghela nafas saat dia masuk kekamar dan melihat istrinya mengemasi beberapa pakaian kedalam tas.
"Bund~" panggil Seulgi pelan dari ambang pintu.
"...."
"Bunda,, jangan gini dong bund,, semua bisa dibicarain" Seulgi mendekati Irene yg masih saja sibuk mengemasi pakaian nya.
"Bunda mau pulang ke Bandung !! kalo mas ga mau anter,, yaudah bunda pergi sendiri !!" Irene menatap Seulgi dengan Tatapan galaknya.
Untuk kesekian kalinya Seulgi menghela nafas pasrah. Dia tau Irene marah, sangat marah. Dan dia tidak mau semakin memperkeruh keadaan, dia hanya harus mengalah. Seperti biasanya jika Irene sedang marah seperti ini, Seulgi akan memberinya waktu untuk menenangkan diri sebelum dia memutuskan untuk bicara pada Irene.
"yaudah, Bunda pelan² aja packing nya, nanti ayah anter ke Bandung. Ayah tunggu diluar ya Sayang~" satu kecupan singkat dikepala Irene tak lantas membuat perempuan hamil itu melunak.
"Pah ??" Joy yg baru turun dari lantai 2 duduk menyebelahi sang ayah. "Kaka mamah kaya marah² barusan~ ada masalah apa pah??" tanya Joyii dengan wajah khawatir.
Pasalnya orang tua nya hampir tak pernah bertengkar. jadi jika Seulgi dan Irene sampai bertengkar itu artinya terjadi sesuatu yg mungkin sangat diluar kendali.
"kaka bantuin mamah gih,, mamah lagi packing~" Seulgi tersenyum hangat pada putri sulungnya. "mamah mau pulang ke Bandung"
"Bandung ?? Mamah, pah??" Joy membulatkan matanya kaget. Ada apa dengan orang tua nya??
"sana bantuin mamah,, kasihan nanti mamah capek~" Seulgi menepuk pundak Joy yg masih kaget dan juga bingung. "mamah ga mungkin mau papah bantuin~"
Sejak anak² nya tumbuh dewasa, sebisa mungkin Seulgi tak menyembunyikan apapun pada anak²nya. Jika dia bertengkar dengan Irene dia tidak akan mengatakan 'ayah sma bunda ga bertengkar' atau 'ga ada masalah apa-apa'. Dia akan tetap mengatakan 'wajar kalau ayah sama bunda berantem, namanya rumah tangga wajar kalau ada kesalahpahaman' atau 'iya ayah sma bunda lagi ada sedikit masalah, masalah orang tua. kalian ga usah khawatir~'.
Meskipun ada hal yg tidak dia katakan pada mereka, seperti seberapa parah pertengkaran itu atau seberapa tertekan nya dia dengan masalahnya. Dia melakukan itu untuk mengajarkan anak² nya supaya selalu jujur dan terbuka pada keluarga. Dia hanya tidak ingin anak² nya menghadapi masalah mereka sendiri. selama masih ada dia dan Irene, dia pastikan anak²nya akan baik-baik saja."mamah ??" suara Joy yg baru saja masuk kekamar nya membuat Irene menoleh.
"kakak ?? ada apa kak??" Irene menoleh menatap si sulung yg kini duduk menyebelahinya dilantai.
"kata papah, mamah mau pulang ke Bandung. kenapa mahh??" Kini tangan Joy ikut melipat baju yg sedang dikemasi Irene. "berantem sama papah ??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kang Family Daily || SEULRENE
Fanfictionhanya sebatas keseharian keluarga Bp. Kang Seulgi dan Kang (Bae) Joohyun beserta ketiga anak-anak remaja mereka #gxg #seulrene #redvelvet #au