🍒19

1.9K 472 122
                                    

.

.

.

.

.

Thanks buat yang udah terus  menunggu dan membaca serta memberi tanggapan untuk cerita ini 🖤

Keadaan ruangan tidur itu menjadi lebih hening manakala hanya tersisa tiga orang disana, yakni pasangan suami istri keluarga Choi beserta putra bungsu mereka yang masih berdiri mematung ditengah ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keadaan ruangan tidur itu menjadi lebih hening manakala hanya tersisa tiga orang disana, yakni pasangan suami istri keluarga Choi beserta putra bungsu mereka yang masih berdiri mematung ditengah ruangan.

"Choi Jeno" Jeno berbalik dengan wajah pias pada sosok yang menggunamkan suaranya dengan nada rendah.

"Aku tidak punya penjelasan apapun sekarang. Aku yakin dia berbohong, dan aku yakin itu semua ulah Suho hyung. Lihat saja sekarang dia berpura-pura mengejarnya untuk melakukan rencana kotornya lagi---"



PLAK


"Yeobo!!!" jeritan ibunya terdengar ditengah rasa terkejutnya.

Jeno merasa kepalanya benar-benar pusing setelah perkelahian hebatnya dengan Suho yang satupun detailnya tidak terekam dalam kepalanya, ditambah total tiga tamparan yang diterimanya yakni dua dari ayahnya dan satu dari wanita itu tadi.

Mr. Choi menatap murka putra bungsunya, sementara disisinya istrinya menahan tangannya dengan tangisan terseduh-seduh.

"Berhenti menyalahkan kakakmu, karna aku hanya ingin tahu satu kebenaran" ujar Mr. Choi sambil menunjuk pemuda itu berulang kali.

"Apa benar kau pernah meniduri nona Park?" tanyanya lugas.

Pemuda itu diam, tidak menyahuti. Mrs. Choi mengalihkan pandangannya, karna sejak awal wanita tua itu sudah mengerti segalanya tanpa bertanya pada anak bungsunya itu.

"Choi Jeno!" Bentak kepala keluarga Choi sekali lagi yang sama sekali tidak mendapatkan sahutan atau respon sekecil apapun, selain aliran kecil disudut mata kiri pemuda itu. Tuan besar Choi menghelah nafasnya kasar sebelum menganguk paham.

"Ku anggap diam mu sebagai ya" tegas pria tua itu yang sekali lagi tidak mendapat tanggapan dari putranya.

"Aku tidak perduli berapa kali kau melakukannya dengan nona Park, atau ocehanmu tentang kakakmu---" ujar pria tua itu menggantung dengan tatapan tajam pada putra bungsunya.

"Yang ku tahu, anak perempuan itu mewarisi penyakit genetik langkah keluarga ini, yang hanya diwarisi olehmu" lanjutnya.

_________



"Terimakasih kau sudah menemaniku" gunam Jung Chaeyeon dengan kekehan sambil melipat jas putihnya dan memasukannya ke dalam tas.

"Tidak masalah" tanggap Jaehyun dengan senyuman.

"Baiklah jemputanku sudah datang" ujar Chaeyeon sambil menunjuk mobil yang akan segera mendekat ke arah ke duanya didepan pintu belakang rumah sakit.

[ON GOING] JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang