1. ABSTRAK

22 1 0
                                    

"Raga yang masih mencari wadah agar bisa berbentuk"

****

Gi, seorang mahasiswa angkatan 2017 di salah satu kampus swasta yang cukup ternama di Malang Jawa Timur. Ingin mengambil tes DKV (Desain Komunikasi Visual) di awal pendaftaran namun berakhir di fakultas teknik lebih tepatnya jurusan teknik sipil karena tidak mendapat restu orang tua. Mungkin, inilah salah satu alasan kenapa kuliahnya bisa dibilang "kurang lancar". Kesehariannya hanya di isi hobi hobinya saja. Naik gunung, ngopi, gitaran sambil nyanyi, baca buku, nulis, main game, dengerin musik adalah secuil dari banyaknya hobi yang dia punya. Dan "kuliah" tidak termasuk dalam list hobi tersebut.

Kuliah seakan akan hanya menjadi formalitas untuk memenuhi salah satu kebutuhan kebahagiaan orang tuanya. Karena itu juga, dia tidak populer di kampus. hanya kawan kelas dan dosen saja yang pernah bertemu sapa.

September 2019

Ambivert, kata itu mungkin cocok di sandingkan dengan sifat dan kebiasaan dari seorang Gi. Tidak terlalu suka beraktivitas diluar kostan kecuali naik gunung. Dan lebih memilih kostannya sebagai "safe area" menghabiskan waktu waktu berharganya. Tapi bukan berarti dia benci bersosialisasi, dia hanya terlalu cuek untuk hal hal yang ia rasa tidak penting. Itulah mengapa, kebanyakan orang menilai "Sombong" seorang Gi.  Walaupun kadang kadang ketika ada masalah dikampus persoalan hak mahasiswa/mahasiswi, Gi sering ikut serta memperjuangkan hak hak itu.

Sendiri bukan masalah baginya, dia lebih mudah mengekspresikan dirinya ketika sendiri. Namun,  sekalipun seperti itu, Gi tetap seorang manusia. Kadang kadang dia bisa merasa kesepian juga. Walau sebenarnya , dia punya cara tersendiri membungkus rapi kesepian itu.

"tenang, aku masih punya aku"

Itulah keyakinan yang sering dia tanamkan dalam-dalam. Bahwasanya, manusia itu tidak pernah sendirian. Dia masih punya dirinya sendiri.

"Apa yang kau takutkan dengan kesendirian? Yang bahkan, sejak awal kita sudah berjuang sendirian. 12 bulan tanpa ada yang menemani, dan masih bisa berjuang sampai sekarang. Kita adalah orang pilihan. Kita orang hebat" - ( Catatan Gi 10/06/2017 )

Sore itu, waktu telah menunjukkan pukul 17:00.
Gi yang sebelumnya baru menyelesaikan urusan kampusnya, mulai mempersiapkan diri untuk menjalankan kewajibannya melebur bersama tuhan yang ia percayai. Di tengah tengah suasana hati yang khusyuk, ia teringat ibu dan kedua kakaknya. Gi adalah seorang anak bungsu dari tiga bersaudara. Ia baru sadar bahwasanya, hari ini ia belum sama sekali menjalin komunikasi dengan ibu dan kedua kakaknya.
Jadi setelah ia menyelesaikan kewajibannya, ia memutuskan menelpon ibunya untuk sekedar memberikan kabar.

"teeeeett, teeeeett, teeeeett, nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi. Cobalah beberapa saat lagi" begitulah suara operator, yang membuat Gi kebingungan.
"kenapa ibu ga bisa dihubungi yah? Coba telpon kak afriana aja dah" Gi pun mengganti nomor tujuan dengan nomor kakak perempuannya. Untungnya kali ini, telponnya terhubung.
G : "halo, assalamualaikum kaka"
A :"waalaikumsalam dek, kenapa baru nelpon?"
G :"iya maaf kak, Gi seharian tadi di kampus nyelesain praktek. Eh kak, ibu kok ga bisa di telfon yah?
A :"Oala gitu, kirain jalan ama cewek. Iya dek, tadi Ibu bilang lagi ada urusan"
G :"gimana mau jalan ama cewek, kalau ceweknya aja ga punya. Ohh gitu ya kak, kirain kenapa kenapa"
A :"eh Gi, masih ingat rasti ga? Kalau mau, ama rasti aja"
G :"rasti anaknya bude? Dah lama ga ketemu kak. Terakhir ketemu kan masih sama sama bocah, Gi juga dah terlalu tua kayaknya"
A :"banyak alasan emang kamu ya. Udah liat video covernya belum? Suaranya bagus parah. Makin manis juga sekarang dek. Coba deh cek di sosmednya"
G :"hmm iaia kak entar nanti Gi cek. Yaudah kalau gitu kak, Gi mau lanjut ngerjain deadline desain. Assalamualaikum"
A :"hati hati nanti jatuh hati, iya iya waalaikumsalam"

Begitulah sedikit percakapan panjang antara Gi dan kakaknya. Dan dari percakapan itulah yang memantik ingatan-ingatan masa lalu tentang seseorang yang sudah lama tidak ia jumpai.
Rasti, adalah orang yang sekarang sedang berputar putar di dalam pikiran Gi. Rasa penasaran mulai menguasai pikirannya. Sampai pada akhirnya, Gi memutuskan untuk benar benar mengecek sosmed rasti.

Namun yang terjadi setelah itu, diluar dugaan Gi.

"Semesta punya banyak cara membawa hal-hal baik kepadamu. Tetaplah bersabar, berusaha, dan tetap percaya bahwa tuhan telah mempersiapkan yang terbaik untuk orang yang baik"

Rasa Dan DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang