1. CEWEK IBLIS

7.8K 595 118
                                    

Hai semua, cerita ini aku ikut sertakan dalam challenge menulis dalam tiga bulan bersama redaksisalam_ped
#salamjabo_writingmarathon
#challengemenulis3bulan

Mohon dukungannya dalam tiga bulan ini 🤗  jangan lupa vote, komen, dan share cerita ini ke teman-teman kalian.

Semoga suka❤😆

Bel istirahat baru saja berbunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel istirahat baru saja berbunyi. Beberapa saat kemudian, terdengar suara langkah kaki penghuni kelas IPA 2 saling bersautan. Hal itu, sukses membuat seorang gadis yang sedang menutup matanya sambil menyandarkan kepalanya di atas meja ini, dibuat risih.

"Ck, norak! Kayak orang nggak pernah makan aja," cibir gadis itu. Karena ia bisa menduga, jika teman-temannya ingin segera mengisi perutnya ke kantin.

Teman-temannya? Ah, sepertinya tidak. Ia risih jika menganggap mereka adalah teman. Nyatanya mereka adalah musuh dalam selimut, diam-diam suka menggunjingnya dari belakang.

"Jingga!" Suara cempreng dari seorang gadis, berhasil membuatnya kembali terganggu.

Jingga membuka kedua matanya secara perlahan, orang pertama yang langsung ia lihat adalah sosok gadis bermata hazel yang sedang menatapnya dengan girang.

"Gausah norak! Jauh-jauh dari gue kalau lo teriak-teriak lagi," cibirnya dengan raut malas.

"Ish, padahal gue mau ngajak lo ke kantin. Wajah lo udah kayak orang kurang vitamin, loh." Gadis itu menjawab dengan wajah polosnya.

Jingga berdecak sebal, kalau bukan karena gadis di depannya ini adalah sahabatnya, pasti sudah Jingga maki-maki sedari tadi. Jingga kemudian menegakkan badannya, kedua matanya menatap gadis itu dengan wajah lempengnya.

"Lo pergi aja," balas Jingga singkat.

"Lo nggak makan? Kalau lo sakit gimana? Iblis juga butuh makan, kan?!" pekik gadis itu dengan heboh.

Dan itu terlihat lebay di mata Jingga.

"Gemintang! Kalau lo nggak pergi sekarang, gue nggak janji umur lo bakal panjang." Gemintang sontak menganga, tanpa banyak bicara, ia langsung pergi begitu saja.

Jangan sampai Jingga benar-benar mengamuk padanya, ia lupa jika bersahabat dengan seorang iblis.

Jingga kembali menyandarkan wajahnya ke atas meja. Tetapi selang beberapa detik kemudian, ia kembali menegakkan badannya, ketika merasakan sebuah benda cair secara tiba-tiba membasahi lengan kanan seragam.

Jingga menoleh, kedua matanya seketika mendapati sosok gadis berambut pirang yang berdiri di samping bangkunya. Pandangan Jingga langsung turun ke arah botol air yang dibawa gadis itu di tangan kanannya.

Love To Hate Me [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang