Kenapa ya, dulu ketika kita masih kecil kita lebih bahagia.. Dan kenapa kita bisa dengan mudah menangis? Bisa dengan mudah mengekspresikan apa yang kita pikirkan tanpa perlu kita menahan diri dan merasakan sakit sendiri... Masa kecil menyenangkan ya.. Sementara menjadi dewasa itu melelahkan.
Kenapa menjadi lelah? Karena dipaksa untuk selalu baik-baik saja, bahkan tetap harus tersenyum ketika benar-benar terluka. Belajar bertanggung jawab dengan pilihan yang sudah diambil. KIta dipaksa untuk bisa menahan diri dan menjaga rasa tanpa dunia mau tahu bahwa kamu sedang terluka, mungkin kamu sedang lelah.
Dunia memang tidak peduli dengan proses, dunia memang memuja hasil gemilang.
Tapi bukan berarti kamu tidak boleh terluka kan? Bukan berarti kamu tidak boleh menangis.. Walaupun kamu memang berhak untuk bahagia... Terkadang hari-harimu terasa begitu berat sampai kamu tidak tahu lagi bagaimana untuk mengakhiri hari ini dan kapan ini akan berakhir..Aku pernah juga kok begitu mendambakan satu titik, dimana aku ga perlu terikat sama siapapun, dimana aku bisa beli apapun yang aku mau, aku lakukan apa yang ingin aku lakukan..
Tanpa ada yang marahin, tanpa ada yang melarang. Nyatanya, tidak semenyenangkan itu menjadi sendirian...
Aku pernah juga begitu ingin membahagiakan seseorang, dan aku berusaha semampuku, sebisaku, tapi tetap aku tidak cukup baik dimatanya. Ketika aku berusaha membahagiakan orang lain tapi ternyata itu melukai ku. Ketika aku menjaga perasaannya tapi mereka tidak menjaga perasaanku. Sedih ya.. Makin dewasa itu makin banyak terlukanya, makin banyak yang harus mau tidak mau harus direlakan..Kita itu tidak minta terlalu banyak, kita hanya minta untuk diperlakukan sebagaimana mestinya.. Mendapatkan apa yang memang menjadi hak kita. Diberi kesempatan untuk menangis sepuasnya, dan punya seseorang yang bisa diandalkan ketika jatuh. Dimengerti ketika kondisinya memang tidak baik dan hatinya sedang rapuh..
Kita cuma perlu ditenangkan, bukan ditinggalkan
Kita cuma mau disayang, bukan dibuang...
Jakarta, 13 Januari 2021
Kupikir tidak akan lagi menangis, ternyata aku mengawali tahunku dengan tangis.
Seperti tahun lalu...