9th : Musuh Lama

3.4K 399 4
                                    

16

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

16.30 WIB,
Universitas Padjadjaran
Bandung-Jawa Barat

Hari sudah menunjukkan pukul empat lebih tiga puluh menit, sore. Kelima adik Rey ini memilih untuk segera pulang setelah masing-masing dari mereka menyelesaikan urusan dikampus.

Setibanya di rumah pun, Reno dan yang lain merasa heran karena tak menemukan mobil Jeep kuning kesayangan kakak mereka. Reno meminta Nares untuk menyuruh yang lain mandi sementara ia pergi ke belakang rumah untuk bertanya pada bi Asri tentang keberadaan sang kakak.

"Bi Asri. Mas Rey pergi kemana? Didepan ga ada mobilnya soalnya,"

Wanita berusia setengah abad itu mengingat, "Tadi sih den Reyvan pamit pergi ketemuan sama temennya. Gatau perginya kemana, den."

"Ah, gitu. Makasih bi." Reno berlalu dari sana dan bi Asri kembali melanjutkan pekerjaannya selepas anak mendiang majikannya pergi.

Reno pergi ke kamar untuk membersihkan diri. Menyisakan keheningan diruang tamu dan keluarga rumah mewah itu.

Ditempat lain, sosok yang sedang dicari-cari dirumah tadi tengah berada disebuah cafe bersama salah seorang sahabatnya. Selain Surya, tentunya Rey juga memiliki teman diluar kampus. Ia adalah Haris Marchisio Deo, teman Rey saat masa SMA dulu.

Mereka ada disini untuk menemui musuh lama Rey yang sejak dulu selalu memiliki dendam abadi dengan adik Arkan yang satu ini. Pukul tiga sore tadi, Haris menghubungi nya dan memberitahu bahwa Felix Alexander ingin menemuinya.

Keduanya bertemu di markas biasa Rey berkumpul dengan teman-teman SMA nya. Lalu pergi bersama ke cafe tujuan tempat Felix ingin bertemu dengan Rey.

Tatapan tajam tak lepas dari wajah manis diluar milik Felix. Bule asal Australia itu hanya memasang wajah angkuh khas nya, bahkan ia terkesan tak peduli dengan tatapan tajam dari Garis dan Rey yang sejak tadi dilayangkan.

"Mau lo apa, Lix?" Tanya Rey, membuka pembicaraan.

Alis pria Aussie itu terangkat, "Simple kok. Bilang ke Reno buat terima tantangan gue balapan, malam ini."

Sebuah permintaan yang tak pernah Reyvan ingin dengar dari siapapun. Ia selalu mengawasi dan menjauhi hal-hal negatif malam hari dari adik-adiknya. Tidak ada siapapun yang boleh terjerumus kedalam kebiasaan anak-anak muda malam hari. Apabila dilanggar, jangan harap Rey akan bicara dengan si pelanggar ataupun berinteraksi.

"Lo kayaknya ga nyerah buat cekokin hal-hal negatif ke keluarga gue. Sebenarnya lo punya dendam sama siapa, hah??"

"Terserah dan lo ga perlu tau gue punya dendam sama siapa, Rey. Tapi setelah ini, jangan nyesal kalau ada sesuatu yang terjadi di keluarga lo."

7A's Brother✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang