Body Swap, Skinsuit, and Transform

Kutukan

Aku menunggu Melisa di sebuah rumah kosong, biasanya rumah ini jadi tempatku membolos sekolah dan menghabiskan hari. Letaknya di pinggir hutan, dekat dengan perkebunan karet dan ladang jagung. Dulu rumah ini digunakan untuk menyimpan sementara hasil perkebunan karet, tapi sekarang tempat penyimpanan telah dipindah ke bangunan lain.

Seseorang mengetuk pintu, aku pun mengintip dari lubang kecil yang ada di sana. Ternyata itu Melisa, ia sudah datang. Aku pun segera membuka pintu, menariknya masuk, dan kembali menutup pintu rapat-rapat. Sebagai anak SMK yang punya tampang seperti ini, aku beruntung punya pacar anak SMA secantik dia.

Aku bertemu dengannya dua bulan yang lalu ketika ia ingin membeli sebotol air mineral namun ternyata tidak membawa uang. Aku yang kebetulan mau membeli rokok pun membayarkan air mineral itu. Setelah kejadian itu, kami jadi sering bertemu dan menjadi akrab. Melisa memang orang yang baik, ia tidak memandang wajahku dalam berteman. Ia tetap mau berteman bahkan kini sudah menjadi pacar yang menerimaku apa adanya.

"Sudah?" tanyanya.

Aku mengangguk, "sudah dikunci, yuk langsung".

Kami pun melepas seragam masing-masing, meletakkannya di atas meja. Tubuhnya yang terlihat mulus dengan kulitnya yang terasa lembut membuat kontolku langsung menegang.

" Cepet banget ya, hihihi,"ia tertawa kecil sambil memegang kontolku.

Ia mengocoknya cukup lama. Tangan ramping yang lembut itu membuat kontolku merasa nyaman dan terus-terusan tegang. Setelah beberapa menit, kemudian Melisa mulai memasukkan kontolku ke dalam mulutnya. Melisa memainkan lidahnya, setiap menit yang berjalan, semakin beringas pula lidahnya bergeliat. Aku pun mengeluarkan sperma di dalam mulut Melisa dan ia terlihat kesenangan.

Permainan terus berlanjut, sekarang giliranku memainkan payudaranya. Ketika tanganku sedang sibuk dengan payudara, aku juga mencium bibir Melisa dengan lembut. Kami mencapai klimaks kami.

Perlahan-lahan aku memasukkan kontolku ke dalam vaginanya, setelah ku dorong masuk, Melisa mengerang kesakitan. Aku sempat menanyakan untuk berhenti sejenak, tetapi dia memintaku untuk melanjutkan, memasukkan kontolku ke dalam vaginanya yang sudah basah.

***

Aku terbangun dari tidurku dengan keadaan masih telanjang. Entah mengapa sesuatu terasa berbeda. Kepalaku juga masih terasa sedikit pusing.

Saat meraba dada, barulah aku sadar ternyata aku punya payudara. Rambutku memanjang dan kontolku berganti menjadi vagina. Buru-buru aku meraih hapeku dan membuka kamera. Terkejut, aku telah berubah menjadi perempuan.

Di tengah perasaanku yang panik, aku menyadari Melisa telah pergi. Ia meninggalkan sebuah surat di dekat bajuku dan sebuah tas berwarna silver.

Anton, saat kamu membaca ini artinya kamu sudah bangun dan menyadari dirimu telah berubah menjadi perempuan. Maaf sudah melakukan ini padamu, tetapi aku ingin memberitahu sesuatu. Aku dulunya juga laki-laki sepertimu, kemudian aku berhubungan seks dengan seorang perempuan. Saat terbangun, aku menjadi perempuan sama seperti yang sekarang terjadi padamu.

Anton. Ini adalah kutukan. Setiap orang yang berhubungan seks dengan kita akan berubah menjadi perempuan dan akan memiliki kutukan yang sama dengan kita. Satu-satunya cara agar bisa menjadi laki-laki adalah kita telah berhubungan seks dengan 10 orang laki-laki dan merubahnya menjadi perempuan. Hanya dengan cara itu kita bisa kembali menjadi laki-laki.

Anton, kamu adalah laki-laki ke 10 bagiku. Kini aku sudah kembali ke wujudku semula, sudah kembali menjadi laki-laki. Terima kasih ya, semoga kamu juga bisa segera kembali menjadi laki-laki.  Berhubungan seks lah dengan 10 orang laki-laki berbeda, makan kehidupanmu akan kembali.

Ah iya. Selama menjadi perempuan, kamu tidak perlu khawatir dengan orang-orang di sekitarmu. Mereka akan lupa bahwa kamu sebenarnya laki-laki, kamu akan hidup dengan identitas baru. Kamu bisa melihatnya dari kartu pengenalmu. Semuanya akan berubah dan baru bisa kembali seperti semula setelah kamu bisa memenuhi syarat untuk kembali.

Maaf.... Dan.... Terima kasih ya, Anton.

-Melisa-

Aku tidak tahu harus kemana, tapi aku yakin aku harus pulang dan memikirkan semua ini. Buru-buru aku memakai pakaian dalamku yang sudah berganti menjadi pakaian perempuan, kemudian memakai seragam sekolahku. Aku mengecek ke dalam tasku, hanya ada alat-alat make-up yang entah mengapa tidak terasa asing dan sebuah dompet di dalamnya. Aku mengambil KTP ku dan mengetahui bahwa sekarang namaku Cynthia. Hanya nama, jenis kelamin, dan pas foto yang berubah, sisanya masih tetap sama.

Aku menghela napas panjang, "bagaimanapun, aku harus bisa berhubungan seks dengan 10 laki-laki untuk kembali ke wujudku yang semula".

***