PESTA ULANG TAHUN

21 3 1
                                    


Panggil dia Nora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Panggil dia Nora. Ratu Iblis. Kenapa bisa seperti itu?. Sifat jutek yang sudah mendarah daging dan tentunya sifat bar-bar yang sudah stadium akhir menjadi penyebab gadis cantik ini mendapat gelar agung. Leonora Atmadja usia 26 tahun. Anak pengusaha stasiun televisi terbesar di Indonesia. Saat ini dia tengah menekuni bisnisnya di bidang percetakan. Kecintaannya dalam dunia fiksi dia wujudkan dalam bentuk pundi-pundi uang. Ilmu bisnis yang dia terima dari ayahnya memudahkannya untuk menembus pasar.

Dering telpon mengusik konsentrasinya.

" Ya mbak lia" Lia adalah sekretaris Nora, berhubung umurnya 5 tahun diatasnya maka dengan alas an sopan santun Nora memanggilnya dengan sebutan "Mbak". Yah, walaupun Nora punya predikat sebagai Ratu Iblis, dia masih menjunjung tinggi sopan santun.

"Pak Candra ingin bertemu."

"Bilang saya sibuk mbak."

Belum juga suara Lia terdengar menyahut, suara pintu di depannya telah lebih dahulu terdengar.

"Jangan sok sibuk Dek, Temenin Abang yuk." Dia Candra, kakak satu-satunya Nora usia 34 tahun dan masih jomblo. Candra ini termasuk jajaran pria ganteng, sukses, namun gagal move on.

"Kemana lagi sekarang, Abang cari pacar gih, biar ngga gangguin Nora mulu."

"Cariin sana Dek."

"Halah males. Ntar ujung-ujungnya di hempas. Ngga cape apa ngebandingin setiap perempuan sama mantan Abang."

"Udahlah, dari pada bahas mantan, mmending kamu siap-siap ikut Abang."

"Kemana sih?"

"Hadirin pesta ulnag tahun cucu kolega Papa."

"Kenapa ngga Papa aja yang pergi?. Nora males ah."

"Papa masih di Korea, belum balik."

"Loh. Kok bisa?, kan harusnya pulang kemarin malam."

"Di undur, Mama minta bulan madu yang kesekian."

"Ish, si Mama, awas aja kalo ngasih tau hamil kayak jama aku SMA itu."

Ya, waktu menginjak kelas tiga SMA Mama nora pada pagi hari, dimana matahari baru aja menyingsing dengan heboh memberi tahu bahwa dia hamil lagi. Pagi yang bangsat menurut Nora. Seluruh penghuni syok dengan berita itu. Namun setelah di cek kembali ternyata negative. Tespack yang mama kurang akurat ternyata.

"Yuk ah buruan. Ngga enak kalo ngga datang."

Ballroom Wijaya Luxury Hotel

Nora POV

Ini ngga seperti pesta yang gue pikirin. Dekorasinya mewah sih, tapi kesannya terlalu anak-anak kalau menurut gue. Terlalu banyak warna yang mencolok, dan tema frozen mendominasi ruangan besar ini.

"Psstt..bang, pestanya gini amat. Kayak pestanya bocah."

"Loh, emang iya, yang ulang tahun masih umur 4 tahun."

"Eh, kok. Tamunnya tua-tua semua loh kak. Gue ngga lihat ada ibu-ibu bawa anak."

"Emang ngga ada. Maklum lah, duda di tinggal kkabur dari anaknya masih bayi. Jadi wajar kalo ngga kenal sama ibu-ibu yang punya balita."

"Uh, kasihan."

Nora POV end

Benar yang dikatakan Nora, pesta ini dipenuhi tamu orang dewasa, tidak ada tamu yang membawa balita di pesta ini. Mungkin ada, namun hanya beberapa. Sehingga sulit untuk terdeteksi.

Nora dan Candra berjalan mendekati princess kecil yang menggunakan gaun mirip Anna tokoh Frozen.

Nora dan Candra berjalan mendekati princess kecil yang menggunakan gaun mirip Anna tokoh Frozen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka berdua pun menyalamituan rumah, kemudian Nora menyerahkan kotak kecil yang telah disiapkan oleh kakaknya tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka berdua pun menyalamituan rumah, kemudian Nora menyerahkan kotak kecil yang telah disiapkan oleh kakaknya tadi.

Senyum bahagia terbit dari wajah gadik kecil itu. Kakek Nenek yang setia berdiri di sampingnya juga ikut tersenyum lebar.

"Terimakasih banyak sudah menyempatkan hadir."

"Sama-sama pak wijaya, maaf papa saya tidak dapat hadir memenuhi undangan."

"Hahaha, tidak apa-apa. Saya maklum, beliau pasti sibuk."

Sibuk bikin anak cibir Nora dalam hati.

Nyonya wijaya memperhatikan cucu semata wayangnya yang tidak henti-henti memandangi Nora. Beliau pun berinnisiatif untuk meminta cucunya menyapa Nora.

"Cindy sayang, sudah suka banget sama kadonya ya. Ucapkan terimakasih nak."

Cindy pun menjabat tangan Candra dan mengucapkan terimakasih, namun berbeda ketika berhadapan dengan Nora. Gadis kecil itu langsung mendekap kaki Nora dengan tangan kecilnya.

"Terimakasih Mama."

Sampainya di rumah Candra masih mengintrogasi adiknya, pasalnya dia tahu betul siapa-siapa saja yang menjadi mantn kekasih adiknya. dia rasa keluarka Wijaya bukan salah satunya.

"Beneran kamu ngga kenal Papanya Cindy dek?"

"Ish... Abang, kan udah Nora bilang kalo Nora ngga kenal. Lagian Nora mana pernah main sama duda, apalagi suami orang. Mungkin anak tadi kangen sama mamanya. Jadi dia bisa manggil Nora kayak gitu. Udah deh bang, ngga usah di pikirin bener-bener. Nora ke kamar dulu, istirahat. Night bang."

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tolong tekan bintang ya temen-temen, jangan sungkan-sungan kasih saran yg membangun buat gue ya.

see uuu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LeonoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang