unexpected

332 42 4
                                    

2,5k words | ⚠ slight gore, blood, murder, and slight nsfw scene, please read wisely and skip if you are not over 18.

Kedua pria yang berada di tempat kejadian perkara itu penuh dengan aura yang mengintimidasi, mengambil alih seluruh perhatian keramaian di tempat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua pria yang berada di tempat kejadian perkara itu penuh dengan aura yang mengintimidasi, mengambil alih seluruh perhatian keramaian di tempat itu. Mereka, pasangan detektif termuda di Icheon.

Kang Taehyun, 20 tahun bersama dengan kekasihnya, Choi Beomgyu, 21 tahun. Keduanya menjejakkan kaki dimana dilaporkan kasus pembunuhan tiga remaja tak bersalah. Bau busuk jasad beserta amisnya darah memenuhi kepala mereka, diduga sudah empat hari sejak kejadian dan warga setempat baru saja mengetahui dan melaporkan, keduanya tampak fokus, mencari sekecil apapun petunjuk ataupun jejak yang mungkin saja tertinggal oleh sang pembunuh.

Kediaman itu berantakan, seperti sengaja diporak-porandakan terlebih dahulu agar para detektif dan polisi yang bertugas pada kasus ini kesulitan mendapatkan barang bukti, hanya ada darah dan penggalan organ yang tercecer sepanjang mereka melangkahkan kaki di rumah itu.

“Sayang, kemarilah” panggil Taehyun pada kekasihnya yang termenung itu, entahlah memikirkan apa, sedari tadi pria itu tampak menggosok-gosok hidungnya, mungkin karena kekasihnya ini sensitif pada bau, pikir Taehyun

Beomgyu menurut, mendatangi sang kekasih yang kemudian merangkulnya, “Lihat” ujar Taehyun, menunjukkan tiga lembar potret bagian tubuh korban, ketiganya tampak memiliki luka yang khas, guratan, seakan-akan dicakar oleh seekor binatang buas.

“Kurasa mereka menggunakan hewan mereka yang telah dilatih untuk membunuh? Anjing? Beruang?—Tunggu, tapi rasanya tak mungkin jika seekor hewan membunuh manusia tanpa keadaan terancam, tak ada pula bukti berupa bau khas dari urin hewan tersebut yang kemungkinan tertinggal” sahut Beomgyu, memandangi lembaran tersebut, "—Dapat dipastikan bukan hewan buas yang melakukannya."

“Kalau begitu, apa yang kau dapat?” tanya Taehyun

Beomgyu mengedikkan bahunya, “Entahlah, ini rumit, sepanjang kita berjalan disini hanya ada darah, aku tak dapat fokus, sulit sekali untuk mencari jejak pelakunya. Kau sudah coba mengamati bagian dinding? Mungkin saja sidik jari pelaku membekas disana” balas Beomgyu sambil terus menerus menggosok hidungnya, “Ah, kau tidak apa-apa, sayang? Kau bisa keluar dari tempat ini jika kau tidak nyaman, biar aku dan para polisi yang menyelesaikan pencarian ini” tanya Taehyun khawatir, tangannya mengelus pipi Beomgyu yang halus, Beomgyu mengangguk, “Permisi” ucapnya pamit, Taehyun turut mengangguk sebelum meninggalkan sebuah kecupan pada pucuk kepala kekasihnya.

Pukul satu dini hari, barulah penelusuran kasus itu dibubarkan, seluruh anggota polisi dan detektif beranjak pulang meninggalkan tempat kejadian, gerimis ringan membasahi rerumputan hijau di halaman rumah itu.

ephemeral • taegyu one shotsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang