695 words | tw // blood, vampire
"Nggak mau!" tolak Beomgyu kesekian kalinya malam itu, membuat Taehyun berjengit dan mendesah frustrasi, menahan seluruh instingnya yang berteriak
Ayo terkam dia! Habisi dia sekarang juga!
Tidak, tidak. Taehyun masih waras, walau rasa lapar yang menggerogoti perutnya perlahan menghisap akal sehatnya, ditambah dengan degup jantung yang amat kencang dari Beomgyu bersamaan dengan rasa takutnya, tali penghubung kewarasan Taehyun hampir putus saat itu juga.
"Nggak mau, Taehyun... aku takut" bisik Beomgyu yang tersudut di ujung ruangan itu bersama Taehyun yang membungkuk di hadapannya, tapi yang ini berbeda
Taehyun saat rembulan bersinar penuh bukanlah Taehyun yang sama, bukan Taehyun yang menatapnya sayang, melainkan Taehyun yang menatap seakan ingin menghancurkannya perlahan.
Seluruh tubuh Beomgyu terasa kaku, rasa takut memuncak membuat lidahnya kelu, apa benar ini Taehyun yang membisikkan kalimat yang membuatnya luluh beberapa bulan yang lalu?
"Aku janji—aku janji nggak bakal sakit. Please, baby, I need you so bad" ucap Taehyun mencengkeram kayu yang mengalasi lantai gedung kosong tersebut, cakarnya yang memanjang itu semakin membuat Beomgyu bergetar hebat
"N-no" tolak Beomgyu lagi, suaranya melemah total, deru napasnya yang panas bertolak belakang dengan dinginnya udara dan pria di hadapannya itu
"Sayang" panggil Taehyun, membuat tatapan Beomgyu yang penuh teror itu melembut, ini masih Taehyun nya, masih Taehyun yang mencintainya dengan sangat
"Sayang—ku mohon, aku menginginkanmu"
"T-takut"
"Just a little bit, darling. You won't let me die starving right here, right?"
Beomgyu mengangguk pelan, benar, membiarkan Taehyun begini selama satu malam penuh akan membunuh kekasihnya perlahan, pahit rasanya jika ia mengingat Taehyun yang sebenarnya. Panas yang menyerang Taehyun itu menyakitkan, keningnya basah akan peluh, bahunya yang naik turun tak beraturan menandakan bahwa dirinya pun sedang kesulitan
Lantas, Beomgyu merangkak mendekat dan membenamkan kepalanya pada perpotongan leher sang kekasih, membuat napas Taehyun semakin berat dan cengkeramannya pada lantai kayu itu semakin keras.
"Okay, okay..." bisik Beomgyu
"Sayang, kalau kau tidak benar-benar menginginkan ini, tolong pergi dari sini... sekarang" sahutnya menunduk, matanya membulat penuh layaknya sang bulan yang menerangi gelapnya gedung itu melalui celah dinding yang telah rusak
"No. Aku disini, ayo, take what you need" balasnya, menurunkan sedikit bagian kerah kaus kelabu yang ia kenakan itu hingga bahunya terekspos, membuat Taehyun nyaris gila di tempat. Wajah Beomgyu yang tampak menyerahkan diri padanya benar-benar menguji kendali dirinya.
Pelan, Taehyun bergerak untuk menarik lembut dagu mungil sang kekasih dengan dua jemarinya, menautkan bibirnya dan menumpahkan seluruh afeksinya pada Beomgyu, hingga ciumannya perlahan turun ke dagu, kemudian lehernya.
"A-apa sakit?" tanya Beomgyu lagi
"Aku akan pastikan agar ini tak terlalu sakit, come here sweetheart, hold my hands." pintanya, Beomgyu mengangguk dan mengikuti apa yang Taehyun perintahkan padanya, membiarkan sang kekasih menjajahi lehernya dengan hembusan napas yang membuatnya geli.
Tik
tik
tik
Suara jarum jam kuno yang bergerak itu seakan melambat, satu detik lamanya seperti satu hari, keringat mulai membanjiri pelipis Beomgyu sementara Taehyun mulai menanamkan beberapa kecupan di lehernya.
Tik
tik
tik
tik
"T-taehyun!!" teriak Beomgyu kencang, berusaha melepaskan diri namun taring yang terbenam dan cakar yang mencengkeram jemarinya itu membuat tubuhnya lemas, satu dari kedua genggaman Taehyun beralih untuk mengusap kepalanya lembut, mencoba menenangkan Beomgyu yang berteriak kesakitan dan menggeliat lepas darinya.
Jeritan rasa sakit itu perlahan melemah, tergantikan oleh napas Beomgyu yang memberat dan sesekali merintih lemah
Candu. Taehyun tahu ini salah, tak seharusnya iya mengambil lebih dari ini dari kekasihnya, namun semakin ia merasakannya, dirinya semakin lapar dan menginginkan lebih
"S-sayang" panggil Beomgyu, "Taehyun... sakit"
Sial
Bahkan rintihan lemah itu seakan menggoda Taehyun untuk mengambil lebih banyak, ia menjadi serakah akan cairan merah kental milik kekasihnya yang amat ia sayang.
Maybe he has gone crazy.
"Please, enough. A-aku nggak bisa napas" pinta Beomgyu, memukulkan kepalan tangannya pada dada Taehyun dengan kuat
"Belum, belum cukup," suara itu berbisik di dalam kepala Taehyun
Beomgyu semakin tak berdaya kala ia merasakan taring itu tenggelam lebih jauh dalam nadinya
He's a fool that falls into the trap hole, and he can't climb back up.
Pandangannya pada sekitar memburam, seluruh badannya mati rasa, yang ia lihat hanyalah Taehyun yang tersenyum hangat sembari mengecup kening dan bibirnya untuk terakhir kalinya, kemudian, tubuh itu mendekapnya erat seraya berbisik
"You're fully mine now, welcome to the undead world, darling". []
KAMU SEDANG MEMBACA
ephemeral • taegyu one shots
Fanfictiontaehyun dan beomgyu, dalam berbagai lini masa yang berbeda, namun selalu dipertemukan dengan rasa yang satu. a compilation of taegyu one shots that i've posted on twitter, please kindly read the notes / warning of each chapter before you read it! :)