03

39 8 1
                                    

"ughhh.... kak dingin banget sumpah kenapa sih jauh banget? udah ampe berjam jam"

"ih kan kita neduh dulu dek" sahut minho masuk kedalam rumah disusul jisung walau masih bingung mengapa ada sepatu asing didepan rumah. Lain dengan han jisung yang merasa familiar sama sepatu itu.

Tangan dan jemari besar itu merangkul yang lebih muda, mendekapnya didalam pelukan.

Membawa Jisung masuk kedalam rumah, tapi satu hal yang membuat mereka terdiam.

"FeLix? Ngapain disini?"

Mereka berdua menoleh kearah changbin dan Felix, Yap! Benar! Changbin yang tengah memeluk Felix yang tak lain adalah sahabat Han Jisung. Felix tertidur lelap didada bidang seo

Minho segera menutup mulut jisung "sttt biarin aja, hehe kasian mereka kayaknya capek deh abis uwu uwuan" balas Minho

"Ayok lanjut makannya ji"

🎡

Hari ini cukup berat bagi Jisung, setelah kemarin malam Felix tengah berada dirumah ka minho, sekarang bahkan pria muda itu tidak memunculkan batang hidungnya sama sekali.

Kalian tau kenapa Felix ada disana kemarin? Ternyata itu adalah hari terakhir Felix

Hari terakhir dia bersama seo changbin, sang pujaan hati Felix, sayangnya sang papa memaksa Felix untuk pulang ke Aussie sana.

Jisung sedih, benar benar sedih, sahabat sedari kecilnya pergi. Bahkan tidak berucap pamit sama sekali. Rasanya Jisung ingin mengutuk ayah Felix.

Sekolah rasanya sepi. (Bagi Jisung) Jisung memang pria sempurna, dia baik kepada siapa pun, tidak ada kekurangan pada Jisung. Hump!

Tidak. Ada satu hal yang salah, Jisung sebenarnya . . . .

"Hi ji!" Sapa yeji dari kejauhan, Jisung terus diam melamun dari tempat duduknya. (Kebetulan mereka satu kelas)

"Jisung!!" Ucap yeji lebih keras.

Dan satu hal. Yeji lari kearah Jisung. Mengagetkannya hingga lamunan Jisung buyar.

Yeji tampak marah, dia segera mengobrak Abrik saku roknya, Dimana disana tersedia satu alat. Alat bantu dengar.

Setelah itu Jisung memakainya.

"Jangan bilang Lo lupa bawa alat ini" tegas yeji.

"Hehe maaf, Jisung lupa, tadi buru buru" senyum Jisung hingga bola matanya tidak terlihat.

"Ish apa jadinya kalo gua gak bawa cadangan?"

Jisung masih tersenyum indah dihadapan perempuan cantik dengan kulit putih itu.

"Oh ya. Yeji, pacar mu dimana?"

"Pacar? Oouh ka hyunjin? Lagi latihan basket tuh, gua abis Dari sana, gak kuat mental akhirnya mutusin balik kelas hehe, b-btw buat apa t-tanya?"

"Hahaha banyak cogan ya? Pantes jatoh mental, enggak sih enggak papa, ada sedikit urusan kecil sama ka hyunjin, yaudah jisung kesana dulu, makasih banyak yeji - !"

Dari sinilah wajah yeji sedikit berubah. Rasa percayanya pada Jisung sedikit berkurang.

🎡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Different_MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang