Chapter 5

988 101 37
                                    

Readers POV

"Akhirnya selesai juga. Dasar cebol sialan itu, aku malah harus membersihkan kantor Erwin. Apa dia tidak bercermin pada dirinya sendiri? Diakan memang cebol. Dasar si pendek brengsek!" Aku kesal pada Levi. Aku kalah mengomel sendiri di dalam batinku.

"Bocah! kau sudah siap?" Levi masuk ke kantor Erwin dan menatapku. Memang hanya aku yang berada di kantornya Erwin tadi.

"Bocah, apa kau bodoh dalam hal bersih-bersih?" Kata Levi sambil duduk di meja dan menyilangkan tangannya.

"Dasar kau-"

"Permisi.."

Tiba-tiba Petra masuk dan melihat kearah kami berdua.

Petra POV

Aku mendengar suara keributan dari dalam kantor Erwin. Suaranya sangat familiar dengan suara (y/n) dan heichou.

"Tidak, tidak bisa. Mereka tidak boleh bersama. Akulah yang seharusnya di takdirkan dengan Levi heichou!" Aku kesal dan berkata seperti itu di dalam batinku.

"Permisi.." tanpa berpikir, aku langsung masuk kedalam kantor Erwin dan melihat mereka.

"(y/n)? Sedang apa kau disini?"

"Ahh Petra, aku sedang di hukum oleh si pendek ini."

Kenapa (y/n) begitu berani berbicara seperti itu? Aku harap dia mendapatkan hukuman lebih berat daripada yang sekarang.

"Ooh, em (y/n), apa kau tidak terlalu kasar? Maksudku, kau meledek heichou dengan sebutan "pendek". Bukankah itu berlebihan?"

Aku berkata seperti itu agar heichou membelaku. Tetapi yang terjadi adalah..

"Tch, bukan urusanmu jika dia mau menyebutku apa. Jika kau tidak ada urusan, kau boleh pergi."

"ADUH KENAPA DIA MALAH BERKATA SEPERTI ITU?! BANGSAT KAU (Y/N)." Batinku naik pitam setelah heichou berkata seperti itu.

"Em, baiklah, aku akan pergi, selamat berjuang membersihkan kantor Erwin, (y/n)."

"Haha rasakan akibatnya kau mengejek priaku (y/n). Aku sangat senang melihatmu menderita, apalagi hukuman yang kau terima itu berasal dari Levi. HAHAHA" batinku puas melihat (y/n) menderita.

"Terimakasih Petra! Hati-hati!"

Readers POV

"Kenapa Petra bersikap agak aneh ya? Hmm.. aneh sekali." Aku bertanya di batinku. Tanpaku sadari aku melamun.

"Bocah, pecahkan lamunanmu dan lanjutkan!" Kata Levi yang melihat sinis didepan mataku.

Aku hanya melirik dan melanjutkan bersih-bersih.

Skip

Akhirnya selesai bersih-bersih. Ahh aku ingin sekali mandi tapi....

"Kau mau kemana?" Levi tiba-tiba bertanya kepadaku.

"Kenapa?" Aku malas menjawab pertanyaannya.

"Jawab."

"Tidak!"

"Kalau kau tidak menjawab, kau akan dapat hukuman." Levi mengancam. Aku tidak yakin hukumannya akan ringan.

"Tidak. Aku tidak takut dengan hukumanmu! Kau pikir kau siapa bisa menghukumku seenaknya? Kau bukan siapa-siapaku sialan!" Aku tidak mau kalah. Tapi aku tidak yakin dengan ucapanku. Ucapanku tiba-tiba saja keluar dari mulutku. Aku belum berpikir jernih tentang ucapanku.

"Kau sudah berani melawanku ya bocah?"

Tiba-tiba smirk Levi membuatku merinding dan tidak nyaman dengan kondisi saat ini.

Stay [Levi x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang