Chapter 9

778 69 7
                                    

3rd Person POV

"TURUNKAN AKU BODOH!" (y/n) memberontak dan Levi malah menurunkan (y/n).

"Tumben, terima ka-" Levi mengambil tali yang sudah Ia siapkan tadi. Sepertinya (y/n) lupa dengan perkataan Levi, bahwa Levi membawa tali untuk dirinya. Levi segera mengikat tangan (y/n).

"K-KAU!!"

"Apa? Salah kau sendiri bukan? Kau memberontak, kau mendapatkan ini." Smirk yang di tunjukan Levi sangat menyeramkan. Bulu kuduk (y/n) tegak. Ia merinding karena yang pasti akan terjadi sesuatu yang akan membuat Levi puas.

"Terserah." (y/n) malas melihat Levi.

"Tenang saja, aku tidak akan memakanmu hari ini. Kau pasti berpikir seperti itukan?"

Levi POV

"Tenang saja, aku tidak akan memakanmu hari ini. Kau pasti berpikir seperti itukan?" Kataku bangga.

"H-HAH? Aku tidak berpikir seperti itu!"

"Buktinya mukamu memerah."

"H-HAH?!" Muka (y/n) memerah dan semakin memerah. Aku puas sekali melihat (y/n) seperti ini. "Rasanya aku ingin kembali melihat (y/n) yang dulu. Melihat ia menangis dan memintaku untuk menjaganya saat masih kecil dengan mata yang sangat berharap kepadaku. Ia sangat menggemaskan."

Sesampai di kamar, aku menurunkan (y/n) di ranjangku yang sangat luas. (y/n) langsung mengambil salah satu bantal yang ada disitu.

"Kau mengantuk?" Aku bertanya dan duduk di tepi ranjangnya.

"Seperti yang kau lihat." (y/n) tiba-tiba saja menguap dan tertidur. Aku mengelus-elus kepalanya. Rambut (y/n) yang lembut dan panjang dan terpotong tidak rapi tapi tetap saja memiliki kecantikan yang sangat unik yang terpancar dari dalam dirinya sendiri.

3rd POV

Levi mengenang dimana gadisnya dulu sangat kecil dan menggemaskan. Ia rindu dimana moment-moment ia bersama (y/n) sebelum Levi menjadi anggota pasukan pengintai.

(y/n) memiliki masa yang sangat kelam. Dimana Ia ditinggalkan orang tuanya. Orang tuanya bercerai dan tidak mau membawa (y/n) pergi bersama salah satu dari mereka. Orang tua (y/n) bercerai karena mempunyai masalah uang, dan mereka bertengkar hebat didepan mata anaknya sendiri, (y/n).

Flashback

"KITA AKAN MATI KELAPARAN JIKA SEPERTI INI, KAU TAHU?! AKU CAPEK! KAU JALANG YANG HANYA SUKA BERMAIN DENGAN LAKI-LAKI LAIN. KAU JALANG SIALAN!" Rick membentak istrinya dengan rasa kecewa dan amarah yang sangat meluap-luap.

"APA?! KAU MENGATAKAN AKU JALANG?! APA KAU TIDAK PERNAH BERCERMIN RICK?! KAU SAJA BERSELINGKUH DENGAN WANITA LAIN, DAN WANITA ITU ADALAH SAHABATKU SENDIRI RICK!" Vina membentak kembali suaminya itu.

KLING! DHUAK! BHUK!

Pecahan kaca ada dimana-mana, barang yang dilemparkan hancur dan memecahkan foto keluarga yang dulunya sangat harmonis.

"Ayah? Ibu?" (y/n) keluar dari kamarnya. Matanya sembab karena tangisan yang ia keluarkan sambil memegang boneka kesayangannya yang diberikan oleh ayah dan ibunya sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke-3.

"APA YANG KAU INGINKAN ANAK SIALAN? AKU TIDAK MENGINGINKAN TANGISAN BODOHMU ITU! KAU HANYA BEBAN YANG DIBERIKAN OLEH SI JALANG INI. AKU TIDAK MENGINGINKANMU SEJAK LAHIR! KAU HANYALAH BEBAN KELUARGA, (FULL NAME)! KAU TIDAK ADA ARTINYA UNTUKKU. KAU LEMAH DAN TIDAK SPESIAL!" Rick berteriak dan membentak buah hatinya itu. Vina hanya menangis melihat anaknya dikatakan itu dan membiarkan (y/n) mendengar semua ucapan kasar dari mulut ayahnya.

Stay [Levi x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang