DUA

5.4K 822 135
                                    

“Ben

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ben..., aku nebeng boleh ya.”

Yoonbin melirik sebentar Jihoon, setelah kemudian kembali fokus mengikat tali sepatu nya.“Naik bus aja sih.”

Jihoon mengerucuti bibir nya lucu.“Pagi-pagi gini bus penuh, takut telat juga.”

“Jangan manja.”Setelah mengatakan itu dengan ketus, Yoonbin langsung melangkah pergi, mengendarai motor nya tanpa memperdulikan Jihoon.

Pemuda Park itu menghela nafas dalam-dalam.“Sabar, Ji, sabar. Mungkin Ben nya lagi buru-buru, gak papa.”Gumam nya positive thinking.

Jihoon melangkah ringan menuju sekolah nya, pagi ini dia memutuskan untuk berjalan kaki saja, dari pada naik bus, berdesak-desakkan, Jihoon lagi tidak mau keramaian──

“WOI WOI WOI!!”

Pemuda itu mengerutkan kening nya, kala melihat ada segerombolan orang, yang melakukan keributan di samping sebuah super market.

Kaki Jihoon melangkah begitu saja, berlari menuju sekumpulan orang yang tengah mengerumbuni sesuatu itu. Di terobos nya orang-orang itu, sorot nya sudah terlihat tidak sabaran.

Sampai di mana, saat dia sudah berada di posisi paling depan──

BUGHH!!

BUGHH!!──“MATI LO!!”Teriak Hyunsuk penuh emosi, sembari tidak hentinya menonjok wajah seseorang yang sudah berada di bawah nya itu.

Mengetahui itu Hyunsuk, segera Jihoon mendekat untuk menghentikan nya.“Ka Hyunsuk berenti!!”Pekik nya panik, berusaha menarik lengan lelaki Choi itu.

Namun sial nya──

BUGHH!!!

Kali ini Hyunsuk yang di hantam oleh sebuah tonjokan, hingga tubuh nya terdorong ke belakang.

Kedua nya kembali mendekat, saling memberikan serangan. Jihoon yang pantang menyerah, segera menarik tubuh kedua nya agar terpisah, berusaha berdiri di antara Hyunsuk dan lelaki asing itu.

“──UDAHAN ANJING!!!”Teriak Jihoon emosi, saat sudah berhasil memisahkan kedua pemuda yang tengah tersulut emosi itu.

Nafas mereka terengah, Hyunsuk masih menatap tajam ke arah saingan nya itu.

“Urusan kita belum selesai.”Ujar lelaki itu menunjuk Hyunsuk, melirik sebentar Jihoon, setelah nya dia meraih tas nya yang tergeletak, lalu segera melangkah pergi.

Bertepatan dengan itu, sekumpulan orang-orang yang sejak tadi hanya menonton──bukan nya menolong, segera bubar.

“Mana yang sakit?,”Jihoon langsung mendekati Hyunsuk, menangkup pipi lebam itu dengan sorot khawatir.

Hyunsuk tidak menggubris, dia langsung menarik tubuh Jihoon, dan memeluk nya begitu saja.

Jihoon mempererat pelukan nya itu, di usap-usap nya dengan lembut punggung Hyunsuk, berharap cara itu bisa menenangkan Hyunsuk.

🅐🅨🅢? ©SukHoon✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang