Patah Hati

15 3 0
                                    

Perihal rasa kita yang telah lama lahir, aku tak ingin ada kata akhir

Coba kau lihat jam pada dinding dingin rumahmu,
Malam telah larut mataku pun menolak tuk terkantuk.

Hati yang resah, membuat akalku terpecah belah
Hati yang kian benci untuk menunggumu kembali, ia mengirimi pesan-pesan untuk pamit padamu
Bahwa aku takkan mau lagi menanti sesuatu yang tak pasti

Aku telah sabar atas kamu yang tiada kabar

Apa yang sebenarnya kau inginkan?

Apakah perpisahan?
Lantas untuk apa kau mendekatiku dengan penuh perjuangan?

Mungkin memang sudah tiada harap lagi untuk kita bersama kembali.
Ahh!! Ya sudahlah, lebih baik aku beranjak pergi

Dan mencari seseorang yang mau menerimaku, ia yang sayang padaku, dan yang jelas berbeda cara mencintai, antara dia yang baru, dengan kmu yang selalu memberi harapan tabu.

(F)

Muara kataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang