Kids

6 1 0
                                    

"Seorang wanita tewas setelah melahirkan. Namun, penyebab kematiannya bukan karena kehabisan darah akibat melahirkan, melainkan ada 9 luka tusuk di bagian bahu kanan dan kiri, dada, perut, tangan dan paha."

Taeyong mematikan tv dan kembali duduk di sofanya, lalu melihat kearah keranjang bayi. "Taera-ya, maafkan ayah karena tidak bisa menjaga bundamu..."

Eunra –anak pertamanya– datang menghampirinya, lalu memeluknya.

"Ayah, tu tu ada buna!" Eunra yang masih polos itu menunjuk ke samping box bayi.

Taeyong memang tidak mempunyai indra ke 6, tapi dia yakin istrinya belum pergi terlalu jauh dari mereka.

'Eunji-ya, maafkan aku. Aku berjanji aku akan merawat kedua putri kita dengan baik.' batinnya sambil menangis memeluk Eunra.













☆.☆.☆























"Taeyongie!"

Taeyong menengok ke belakang, melihat Johnny yang berlari ke arahnya. "Slow down, John. Ada apa?". Johnny merangkul bahu Taeyong.

"apa kamu tidak pergi ke acara pentas seni Eunra? It's about to start soon." Taeyong menepuk jidatnya, bisa bisanya dia lupa akan pentas seni yang diadakan di sekolah anaknya.

"Astaga aku lupa! Ah, apa kamu ingin pergi ke pentas seni Jouhae juga?" Johnny menggangguk. "Yup, ayo bareng saja kalau begitu." dengan segera, Johnny dan Taeyong pergi menuju sekolah Eunra.

























☆.☆.☆
























"Eunra-ya!"

"Ayaaah!"

Gadis kecil itu berlari ke arah Taeyong, lalu memeluknya erat. Eunra senang sekali karena ternyata ayahnya tidak lupa bahwa hari ini dia akan tampil di pentas seni sekolahnya.

"Ayah habis dari mana saja? Kok ayah lama sekali jam segini baru datang?"

"Tadi ayah absen dulu, ayah saja ke sini bareng sama ayahnya Jouhae."

"Wah, ayah bareng sama om Johnny?"

"Iya, habis kalau tidak bareng om Johnny pasti ayah akan telat datang ke acara pentas senimu."

Taeyong menatap kedua bola mata anaknya, Eunra benar benar cantik seperti ibunya. Sayang, ibunya tidak bisa melihat putri sulungnya tumbuh dewasa.

"Ayah, aku ke belakang panggung dulu ya, sebentar lagi aku akan tampil!"

"Ah, baiklah. Semangat, Lee Eunra!"

Taeyong duduk di kursi penonton yang bersebelahan dengan kursi Johnny dan Taeil.

"Taeyong-ah, Eunra cantik sekali."

"Ah, terimakasih Taeil hyung. Anakmu juga tampan sekali."

"Hahahaha, kamu ini bisa saja."

Acara pun dimulai. Taeyong benar benar memerhatikan setiap langkah putri sulungnya. Eunra menari dengan sangat anggun, seluruh penonton pun kagum dengan tarian Eunra.

"Bakat menarinya pasti turun dari ayahnya, Lee Taeyong dulu adalah penari yang terkenal di seluruh dunia." ucap salah satu orang tua di belakang Taeyong. Dia hanya tersenyum malu mendengar ucapan ibu tadi.

"Ibunya pasti bangga melihat putrinya telah tumbuh dewasa dan berbakat seperti ini."

Taeyong terdiam, lalu tersenyum sambil menahan air matanya. Apa yang dikatakan ibu tadi benar, Eunji pasti bangga sekali melihat putri kecilnya sudah secantik dirinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Father Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang