Malaikat Cintaku

Part 1. Masa Kecil.

"Kebahagiaan seorang anak itu sangat penting sekali dimasa kecil sampai dewasa."

❤️❤️❤️

Pada pagi hari ada seorang anak kecil yang lucu bernama Chelsea yang baru memasuki sekolah TK itu sedang berlibur bersama keluarganya mendatangi rumah saudaranya yang jauh, dia sedang asik memakai baju sekaligus merapikan rambutnya karena baru saja selesai mandi, seketika itu juga dia mengambil boneka kesayangannya itu yang dipegang dan selalu dibawa kemana-mana. Ternyata sebelum keluar dari kamarnya dia memakai lipstik punya ibunya, sangat polos banget anak itu sampai lipstik punya ibunya pun dipakainya.

Alhasil setelah si Chelsea keluar kamar, mendekati semua keluarga dan saudaranya. Dia jadi bahan pembicaraan karena masih sekecil itu sudah memakai lipstik. Salah satu saudaranya itu bilang kepada si Chelsea "kamu masih kecil kaya gini Chel ko udah menjeng banget?" padahal masih kecil sudah pakai lipstik karena tidak sepantas dan sewajarnya menjadi seorang anak kecil seumuran dia.

Seorang anak tadi cuman bisa tertawa lepas sambil memeluk boneka yang dipegangnya. Setelah ayahnya tau kalau si Chelsea berhias, akhirnya dia disuruh foto dengan gaya semaunya karena sudah tau kalau dia dari kecil banget pandai bergaya saat di foto.

"Foto disini ayah?" tanya Chelsea kepada ayahnya sambil memastikan lagi. "Iya." jawab seorang ayah kepada si Chelsea tadi sambil memegang kamera yang dihadapkan kearahnya.

Sungguh bahagia banget anak bernama Chelsea itu menurut orang lain yang cuma melihatnya saat dalam kondisi bahagia, tapi emang sangat benar masa kecil Chelsea bahagia banget karena selain disayang ayah dan bundanya, dia juga disayang seorang kaka cowonya yang bernama Dion yang selalu memperhatikan, menjaganya dan memberikan apa yang Chelsea mau saat itu.

Saat Chelsea sudah beranjak masuk SD, sekolah SD nya pun sama persis kaya sekolah kak Dion tadi. Ternyata guru di sekolah SD Chelsea ini sudah kenal betul sama ayah dan bundanya. Setelah Chelsea beranjak kelas 3, kak Dion itu yang sekarang sudah menduduki bangku SMP kelas 9 disaat lagi sibuk-sibuknya tambahan pelajaran, tiba-tiba disuatu hari kak Dion tadi minta dianterin untuk berangkat sekolah karena biasanya dia berangkat ke sekolah mengendarai sepeda, tapi hari itu minta dianterin.

Disitu kak Dion masih dalam kondisi baik-baik saja, seiring dengan berjalannya waktu, tiba-tiba kata ayah Chelsea, kakanya dari pulang sekolah berasa kaya dikejar-kejar dan ditakut-takuti sama seseorang karena ekspresi wajahnya ketakutan dan nafasnya sangat terengah-engah seperti orang yang sedang melihat seseorang yang sangat ditakutinya.

Sampai dirumah kak Dion sudah sadar karena mulai berbicara banyak sama ayah, bunda dan adik tersayangnya Chelsea. Setelah masuk waktu sholat maghrib, tiba-tiba kak Dion tadi pengin banget nasi goreng dan akhirnya ayahnya langsung membelikannya seporsi nasi goreng.

Tidak lama kemudian ayahnya sudah kembali kerumah, "Ini kak nasi gorengnya, dihabisin ya." kata ayah kepada kak Dion yang tadi pengin banget sama nasi goreng. Seketika itu si Chelsea adik nya yang super menjeng itu langsung menawarkan diri kepada kak Dion untuk membuka kan nasi gorengnya dan setelah dibuka kan adik tersayangnya, kak Dion langsung memakannya dengan lahap sekali, tetapi kak Dion itu tidak bisa menghabiskan makanan nasi goreng tadi.

Alhasil kak Dion bilang kepada adik tersayangnya itu "nih, dihabiskan kamu aja, de. Mas sudah kenyang."

Selesai makan nasi goreng tadi, kak Dion langsung melaksanakan sholat maghrib dirumah dan setelah selesai dia langsung tiduran dikamarnya sendiri, tidak lama kemudian tiba-tiba kak Dion tadi menatap terus kearah jendela kamarnya seakan-akan sedang melihat seseorang yang kak dion takuti, karena nafasnya sambil terengah-engah, sedangkan adik tersayangnya yang sadar kalau kakanya itu menatap terus kearah jendela, dia langsung keluar dari kamar kakanya tadi dan langsung bicara ke ayah dan bundanya "ayah, bunda, mas sedang menatap kearah jendela terus tuh, gak tau lihat apa." Maksudnya Chelsea supaya mereka aja yang mengatasinya.