Berawal Dari Zero

     Di tahun baru, banyak berbagai macam orang berjualan di alun-alun, setidaknya ketika berjualan, jalan jangan sampai macet kasihan atas orang-orang lain, yang mana ia ingin berkunjung ke suatu tempat atau berziaroh, jalan raya yang sebesar itu masih aja terkena macet, 

     Karena parkir sepeda sembarangan atau pun dengan kejadian-kejadian lain, tepat kejadian disiang hari tahun baru, berbeda lagi ketika malam hari akan seperti apakah jalan ini yang terpenuhi oleh masyarakat, mungkin orang yang berkunjung hanya ingin menghilangkan rasa yang tidak nyaman dipandang oleh orang sekitar.

     Ia akan lupa terhadap masyarakat lain seandainya orang orang datang ke tempat tujuan dengan waktu yang sekian tetapi malah menambah sekian.

     Bertepatan waktu itu saya pergi dari rumah asal kelahiranku, untuk menghilangkan rasa yang mana melekat dibadan semua orang pasti mempunyai rasa berperikemanusiaan atau rasa untuk menikmati dan rasa itu rata-rata salah satu ada yang sama dengan tidak sama. 

     Maka dari itu saya menghilangkan rasa yang melekat dibadan, hilangkan rasa tersebut banyak macam cara untuk menghilangkan nya bisa dengan cara olahraga dirumah, diwahana Atlet dan bermacam-macam tempat untuk menghilangkan rasa ketidaknyamanan dibadan.

     Tempatnya Atlet Lumajang yang sudah disediakan alat-alat untuk berolahraga, semua orang rasanya berada disana untuk mengembangkan lengan tangan ada yang sedang membentuk perut agar yang ada diperut itu teratur terhadap tempatnya dan tertata dengan rapi. 

      Saya berkunjung diwahana seperti itu pertama kali selama hidup, rasa yang mana semua ada, malu terhadap orang yang badannya kekar meskipun kepada olahragawati seperti rasa semua ku kuasai, sikap saya terhadap orang tidak seperti yang lain.

     Kemudian mencari tempat yang sepi untuk menghindar dari semua orang, kutaruh barang-barang yang ada didalam tas dan berdiam sejenak sambil menikmati suasana yang ada didalam, tak lama kemudian rasa terhadap orang lain tidak nyaman saya beranjak ke tempat angkat beban dengan berjalan tergesa-gesa dan menghanyutkan sebesar angka lima puluh kali. 

     Fikiranku berkhayal kemana-mana entah kenapa, tiba-tiba dengan dugaan yang tidak disangka datang seorang olahragawati sambil mendengarkan lantunan lagu tepat ditelinganya.

    Ia menaruh tas nya, dan pergi mendekati ku dengan penampilan berwibawa sedangkan rasa yang ada didalam diri ku terasa gemetar. 

     Seketika itu pun ke fokusanku terhadap badan beralih ke pada perempuan itu tapi saya tetap berusaha untuk memikirkan diri agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadapnya, dan mencetak skor enam puluh kali dalam berturut-turut, ia melihat kemampuan ku yang tidak meragukan ke pada orang lain.

     Tetapi nafsu sedang menguasai diri ku dan saya temani perempuan itu dengan basa-basi terlebih dulu yang mana ia bernama Siama jawaban tersebut di ucapkan dengan senyuman yang mempesona, ketika bertanya-tanya sambil angkat beban sebesar sepuluh kilo tapi rasa ingin beristirahat tidak muncul sama sekali.

     Tak lama kemudian percakapan tersebut terasa nyaman kulihat dari gerak gerik ekspresinya dan tanpa basa-basi ia meminta nomer handphone yang tersambung langsung dengan whatsapp, kuberikan nomer ku dengan di sertai basa-basi yang sedikit menyentuh ke hati. 

Beberapa jam kemudian ia mengajak pulang karena hampir larut malam tetapi ku suruh ia duluan dan sekarang giliran ku untuk beranjak pulang ke tempat asal mula ku berada tepat pada pukul 06:30.

     Perjalanan ku diawali dengan doa-doa,agar merasakan kenikmatan yang ada dijalan raya mengendarai dengan pelan-pelan sambil mendengarkan suara lantunan al-qur'an untuk menghayati arti tersebut. maka dari itu, kita mendapat pelajaran dari cerita di atas.

     Bahwa apabila kita fokus terhadap sesuatu maka yang lain akan ikut serta, seperti"menikah dengan seorang janda, gratis satu dapat satu"hehehehe..."