1

17 5 0
                                    

Indonesia

30.05.2020 

01.45 Am

"ven gak balik?,  udah jam 2 kurang"

"taran gua belom main"

"astagah avena lu mau pulang jam berapa"

Avena hanya menjawab dengan mengendikkan bahu 

"VAN CARIIN GUA LAWAB CEPET" teriak Avena 

"COWO GAPAPA?" jawab Revan dengan teriakan juga

"SANTAI AJA" Avena menjawab lagi

"astagah Vena udah ini langsung pulang gua gak mau tau" 

"iya Vero sayangg" 

Vero adalah sahabat Avena sejak ia masuk SMP, tetapi semenjak SMA ia dan Vero berbeda sekolah, sehingga mereka hanya bisa bertemu di arena saja.

"Ven siap-siap"kata Revan tiba-tiba datang.

"gua lawan siapa?" tanya Avena

"lawan Carlos" jawab Revan

"oh, ketua geng tengil itu?" tanya Avena

"iya, udah gc" Jawab Revan

Avena pun bersiap-siap menggunakan helm dan melajukan motor kesayangannya ke garis start. Saat sudah sampai garis start, orang bernama Carlos itu langsung memberikan tatapan permusuhan, namun Avena hanya membalas dengan tatapan datar lalu mengalihkan pandangan ke depan. 

Di depan mereka sekarang sudah ada wanita dengan pakaian minim dan memegang bendera. 

"siap" Avena hanya menganggukan kepala lalu wanita itu beralih pada Carlos dan bertanya juga dan di balas dengan jawaban yang sama,  wanita itu mulai mengitung 

"1 - mereka mulai menarik kopling serta rem dan menaiki ke gigi paling tinggi

2 - mereka mulai mengas-gaskan motornya

3- mereka mulai melepas rem dan kopling

mereka masing-masing melajukan motor nya yang di pimpin oleh Carlos. 2 km lagi mereka sampai ke garis finish dan Avena masih santai dengan posisi dia saat ini. Saat sudah 1 km sebelum finish, Avena baru menaikan kembali giginya lalu mendahului Carlos yang jauh di belakang. Carlos tidak ingin kalah, akhirnya ia hampir membalap Avena, namun beda sedikit lagi Avena sudah melewati garis finish terlebih dahulu. 

semua kecewa karena Carlos kalah.

"WOI MASA KALAH SAMA CEWE"

"ADHH KALAH SAMA NENG GEULIS"

"MALU SAMA BULU KETEK"

dan masih banyak lagi 

"AVENA!" teriak Vero sambil menghampiri Avena yang sudah di kerumuni 

"yoy jago gak gua" sombong Avena dengan menaik turun kan alisnya 

"gilaa santai bet santai" kata Vero sambil tersenyum

"yalah bebeb gua ka- sabar om Chris telepon" Avena keluar dari kerembunan itu dan mencari tempat sepi.

"halo"

'di mana?'

"masih di arena om kenapa?"

'cepet pulang!'

"iya om ini udah mau pulang kok"

tut

Avena kembali ke motornya lalu berpamitan untuk pulang

"kiw Ver balik dulu" 

"onghei, tiati" jawab Vero

"yoi" setelah menjawab, Avena memakai helm dan meninggalkan arena.

Tak sampai 20 menit Avena sudah sampai di rumah. Sebenarnya dari arena sampai ke rumah itu membutuhkan bawaktu yang cukup lama, namun Avena.. yah kalian pikir ajalah sendiri.

sesampai di rumah, Avena memarkirkan motor kesayangannya itu dan membawa helmnya masuk. Baru saja Avena membuka pintu, Chris sudah ada di depannya, dengan piama kesayangannya yang bermotif bunga-bunga pink ungu, sambil menyilangkan tangannya di depan dada.

"e-ehe om hehehe"Avena hanya cengengesan

"kenapa pulangnya malam banget!?"tanya Chris dengan nada garangnya

"tadi Avena baru mainnya jam setengah 2 om" jelas Avena sambil memajukan mulutnya

"terus gimana?" tanya Chris masih dengan tangan yang terlipat di depan dada

"gimana apanya?"Avena tanya balik dengan muka mikirnya

"ya itu"jawab Chris sambil menaik turunkan kedua alisnya

"apadah?" Avena mengerutkan dahinya

"elah, menang ga" jelas Chris

"YA MENANG LAH"Avena menjawab dengan teriakan

"Wedehhhh emang paling jago kesayangan om" ucap Chris sambil memeluk Avena

"yaudah sekarang naik, mandi, tidur, jangan begadang, besok om mau ngomong" kata Chris setelah melepas pelukannya

"siap bos!" kata Avena sambil hormat, lalu berlari ke kamar untuk siap-siap tidur.






oke sampe sini dulu, aku lagi ngebut buat beberapa chapter jadi tunggu aja ya





AvenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang