"Dia itu udah kayak hantu, main ngilang terus dateng gitu aja."
"Jailangkung kali, ah."
"Pokoknya, ya, gitu. Tapi gue tetep suka."
"Dasar, bucin!"
"Kayak yang nggak aja."
"Kenalin ke gue dong, Ji, kali aja dia oleng ke gue yang gemesin ini, iya, gak? Terus jadiannya sama gue."
Fajri memutar tangan Fiki membuat sang empu memekik kesakitan. Pak Joshua yang sedang menjelaskan rumus kuartil data kelompok pun menatap mereka berdua sanksi.
Sebelum mendapat hukuman menyapu halaman belakang sekolah menggunakan satu helai sapu lidi, Fajri dan Fiki segera memposisikan diri seperti tidak pernah melakukan kesalahan apa-apa.
Tapi, terlambat. Pak Joshua tidak sebodoh itu untuk dikelabui.
"Pantas saja guru-guru suka ghibahin kalian di kantor. Ternyata memang kelakuan kalian seperti itu, Fajri, Fiki," cibir Pak Joshua. Memang kabarnya Pak Joshua baru ditugaskan mengajar di kelas ini.
"Bapak salah, guru-guru justru ghibahin kemenawanan kita, Pak, bukan kenakalan kita," celetuk Fiki yang mendapatkan injakkan sepatu dari Fajri.
"Ji, ternyata guru-guru suka gibahin kita," bisik Fiki dengan polos, menyerongkan kepalanya ke kuping Fajri.
Dasar, begonya natural. Temen siapa, sih?
Mereka itu Fajri dan Fiki, teman satu bangku yang kelakuannya kayak bayangan. Sama. Ada satu lagi teman mereka, namanya Zweitson. Kalau dilihat-lihat, Zweitson ini lebih waras diantara mereka bertiga. Em, tapi, sama aja, deh.
__________
Hai! Aku mau publikasiin cerpen Fajri, nih. Ada yang beda, aku masukin gendre misteri di sini. Nggak tahu masuk apa nggak, sih. Kalau mau tahu, ikutin aja.
Bukan spin-off Tentang Kita.
Tunggu waktu yang tepat buat unggah, hehe.
18 Januari 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow | Fajri UN1TY [SELESAI]
Fiksi Penggemar(Kamu nggak akan tahu apa yang sebenarnya terjadi kalau nggak baca sampai akhir, so baca sampai akhir, ya, orang-orang baik 🌹) Dipertemukan karena ketidaksengajaan. Atau justru memang sengaja, dan ada maksud dibalik pertemuan mereka? Perempuan yang...