4

526 34 1
                                    

Happy 3K followers. Yeayy!! Tenkyuuu.

Untuk merayakan ini author kasih dua chapter sekaligus nih. 😊😊😍😘

***

Waktu yang tersisa benar-benar dimanfaatkan Juno dan Jeff untuk quality time berdua. Mereka memutuskan untuk menghabiskan waktu di rumah saja seharian.
"Kita hari ini mau ngapain, Je?" Tanya Jeff.
"Tiduran aja palingan sambil nge-youtube."
"Nonton film aja, yuk? Nanti kita download filmnya," usul Jeff.
"Boleh juga..."
"Oke deh..."
"Ngomong-ngomong, kamu udah nanya belum sama Mama kamu, beliau jadi pulang ke Manado hari ini?"
"Udah ditanya kok. Tapi belum dibalas."
"Oh, gitu..." respon Juno sambil melepas pakaiannya.
"Kamu mau mandi ya, Je?" Tanya Jeff.
"Iya. Gerah nih. Habis itu baru nonton."
"Barengan aja, Yuk? Sekalian aku cukurin bulu-bulu kamu..."

Mereka akhirnya berpindah ke kamar mandi. Jeff mengambil cukuran dan cream.
“Sini duduk,” kata Jeff menyuruh Juno duduk di toilet.
Juno meringis. Ia merasa canggung.
“Buruan, Sayang,” Jeff mendudukkan sang pacar. Ia membuka kedua paha Juno hingga kemaluan Juno yang ditutupi bulu fubis yang cukup lebat terpampang di hadapannya.
“Rimbun banget...”
Juno lagi-lagi meringis.
Mula-mula Jeff mengoleskan cream pelicin ke area yang akan dicukur. Setelah itu ia mulai mencukur dengan gerakan sapuan ringan dan pendek-pendek. Ia melakukannya dengan telaten. Gerakannya yang lembut membuat Juno tak mampu menahan ereksinya.
Jeff mendongak. Pipi Juno bersemu merah. Namun dengan penis Juno yang ereksi justru memudahkan Jeff untuk mencukur  karena kulit akan lebih kencang dan penis juga lebih mudah dipegang.
Jeff mencukur bulu kemaluan Juno sampai mulus. Setelah itu ia membersihkan selangkangan Juno lalu mencium area sensitif itu dengan gemas.
"Kamu mau aku cukur juga?" Tanya Juno.
"Gak usah, Je.  Biar ntar bulu-bulu aku menggelitik kulit telanjang kamu..." Kata Jeff sambil mendekatkan kemaluannya ke paha Juno.
Benar saja. Juno merasa kegelian saat bulu-bulu Jeff yang masih tegak-tegak menusuk kulitnya.
Juno meraih batang kemaluan Jeff dan menggoyang-goyangkannya. Sedetik kemudian, batang yang mulai mengeras itu sudah berada di dalam mulutnya.
Juno mengoral Jeff sebentar, tidak sampai sang pacar memuntahkan lahar panasnya. Setelah itu mereka mandi.
Selesai mandi, mereka saling mengelap tubuh masing-masing. Mereka kemudian mengenakan celana pendek, toples tanpa baju dan naik ke tempat tidur.
Jeff kemudian memutar film yang sudah didownloadnya. Sebuah film gay berjudul Weekend yang rilis tahun 2011.
Weekend mengisahkan hubungan cinta antara Glen dan Russell yang bertemu di sebuah bar, berhubungan seks, lalu menghadapi situasi yang canggung. Namun kemudian mereka bertemu lagi, berbincang tentang banyak hal, saling mengenal lebih dalam, sampai kemudian timbul benih-benih asmara. Sebuah kisah singkat uang sederhana namun justru kesederhanaannya lah yang membuat film ini memikat penontonnya.
Selesai menonton film Weekend, mereka berencana menonton film bertema gay selanjutnya. Kali ini dari Indonesia sendiri yang berjudul Kucumbu Tubuh Indahku yang secara kebetulan karakter utamanya bernama Juno pula. Film ini begitu kontroversial sampai-sampai mendapatkan pencekalan saat pemutarannya.
Selesai menuntaskan dua film, perut mereka merasa keroncong. Awalnya Juno ingin memesan makanan. Tapi Jeff merengek ingin dimasakin mie sama Juno. Akhirnya mereka berdua pergi ke dapur dan masak mie instan berdua.
"Masakan kamu lebih nikmat ketimbang delivery," kata Jeff.
"Gombal. Dimana-mana rasa mie instan ya begini..."
"Nggak kok. Ini jauh lebih nikmat. Pasti karena yang buat pakai cinta ya?"
"Yang makannya juga pakai cinta kan?"
"Pasti. Umppp...so yummy..."
"Udah cocok kamu jadi bintang iklan mie instan, Sayang. Tapi untuk wilayah Zimbabwe dan sekitarnya," kata Juno.
Selesai makan, keduanya bersantai di balkon. Mereka tiduran di sana. Juno mendengarkan musik sementara Jeff bermain game di ponselnya. Alunan musik dan semilir angin membuat Juno tertidur.
Ia terbangun saat waktu sudah menunjukkan pukul empat sore. Ia dibangunkan oleh Jeff yang rupanya sedang workout.
Juno kemudian bangun dan ia menaiki tubuh Jeff yang sedang push up.
"Ayo coba, kuat nggak angkat aku?" Tantang Juno.
"Keciilll..." Kata Jeff. Ia melakukan gerakan push up dengan enteng sampai Juno kesal sendiri dibuatnya.
Akhirnya ia turun dan kali ini tidur di bawah tubuh Jeff. Ia memonyongkan bibirnya. Jeff tersenyum. Alih-alih mengecup bibir Juno, ia mencium kening sang pacar setiap menurunkan badannya.
"Ihhh..." Juno akhirnya mengalungkan tangannya ke leher Jeff sehingga mau tidak mau Juno menghentikan gerakan push-upnya.
Mereka berpelukan. Juno mengusap leher Jeff yang berkeringat.
"Ayo olahraga bareng," kata Jeff.
"Mau mandi ahh..."
Jeff mencubit pipi Juno gemas. "Kalau diajak olahraga selalunya malas."
Juno nyengir.
"Ya udah, awas jangan ganggu. Aku bentar lagi udah ini workout-nya," kata Jeff sambil bangkit dari atas tubuh Juno.
"Jangan lama-lama. Kita mandi..." Pesan Juno seraya bangun. Ia kemudian ke dalam, merapikan rumah dan mencuci peralatan bekas tadi mereka makan.
=/=
Malam harinya selesai makan, Juno dan Jeff menghabiskan waktu sebelum tidur dengan bermain permainan yang bernama head's up! Mereka menebak kata yang tertulis sampai bosan. Setelah itu berpindah dengan memainkan game Mario Kart. Suasana semakin seru karena mereka berkompetisi untuk saling menaklukkan satu sama lain.
Malam itu, mereka menghabiskan waktu seharian penuh di rumah dengan kencan seserhana namun membahagiakan luar biasa.
Hingga di penghujung hari, mereka berbaring bersisian di tempat tidur. Berbaring menghadap satu sama lain dan bertatapan mesra hingga menciptakan moment pillow talk yang sempurna sebelum memejamkan mata.
"Makasih untuk hari ini ya, Je. Aku senaanggg banget," ucap Juno.
"Sama, Je. Aku juga. Menghabiskan waktu sama kamu gak pernah ada kata bosan," balas Jeff.
"Besok aku mulai masuk kerja lagi. Kamu sendirian di rumah gak apa-apa?"
"Gak apa-apa, kok."
"Besok kamu maunya gimana, Je? Ada dua pilihan," kata Juno.
"Pilihan apaan?"
"Mau antar jemput aku atau aku bawa mobil sendiri?"
"Terserah kamu aja. Aku mah ikut aja," jawab Jeff cepat.
"Kalo aku yang bawa, jadi kita makan siangnya sendiri-sendiri. Kamu terpaksa delivery. Kalau mau makan siang bareng, terpaksa kamu  agak repot sedikit. Jadi, besok pagi kita pergi ke kantor sekalian sarapan. Terus kamu antar aku ke kantor, mobil kamu yang bawa pulang. Biar siangnya kamu bisa jemput aku lagi saat jam makan siang sama jemput aku pulang. Gimana?"
"Antar jemput ajalah. Biar ada kesibukan dikit. Sekalian bisa lihat-lihat jalanan juga besok," pilih Jeff.
"Ya udah. Kalau gitu besok kamu juga harus bangun pagi-pagi kayak aku."
"Iya. Kan habis antar kamu aku bisa lanjut tidur lagi, hehehe..."
"Dasar...!"
“Nggak kok. Besok aku mau workout. Badan udah berat banget nih lama gak exercise. Kira-kira di dekat-dekat sini ada gym gak ya?”
“Ada. Besok kita lewati waktu mau ke kantor aku,” terang Juno. "Btw, besok, Sahat juga mulai masuk kerja, Je," beritahu Juno.
"Oh, ya?"
"Huum. Gimana kalo besok aku ajak dia makan siang bareng? Balas traktir dia."
"Boleh. Jadi besok kamu kasih tahu dia dulu. Terus kita perginya barengan pake mobil kamu aja," usul Jeff.
"Iya. Besok pagi aku kasih tahu dia. Kalau nggak ketemu di kantor, aku hubungi lewat WA aja kali ya."
Jeff mengangguk setuju.
Tiba-tiba ponsel Juno berbunyi. Ternyata telepon dari Nanda yang meminta maaf karena tak sempat bertamu ke rumah Juno karena malam ini mereka sudah bertolak kembali ke Mandalanusa sebab nenek sang suami sakit keras. Padahal rencananya besok Nanda dan sang suami ingin mengunjungi Juno, setelah itu sore harinya baru pulang ke Mandalanusa.
“Nggak apa-apa, kok, Wak. Next time ya ke sini lagi. Semoga neneknya suami lu lekas sembuh,” kata Juno.
“Maaf banget ya, Wak. Neneknya ini deket banget sama misua. Katanya dari tadi sibuk nyari-nyari my misua. Pada hebring deh hubungi dari tadi kenapa gue gak senewen coba...” keluh Nanda.
“Hehehe, bawa selow aja, Wak.”
“Iye nih. Udah ya. Gue cuma mau ngasih kabar itu doang,” tutup Nanda.
“Take care ya...”
“Makasih, Wak...”
Nanda pun menutup teleponnya.
“Nanda gak jadi ke sini,” beritahu Juno ke Jeff.
“Iya, tau. Denger kok tadi,” kata Jeff.
"Ya udah, yuk tidur! Biar besok bisa bangun pagi dan segar."
"Biar bisa bangun lebih pagi biar ada waktu juga untuk..." Jeff tak melanjutkan ucapannya, hanya saja sekarang ia menunjukkan wajah sedang orgasme.
Juno langsung memukul dada Jeff kesal. "Dasar mesum!"
Jeff terkekeh. Ia langsung memeluk tubuh Juno ketat.

=/=

***

Gak sabaran mau baca sampai habis ? Males nunggu updatenya? Gampang kok. Bisa dapetin PDF-nya seharga 30k + PDF PTA 1 dan kalian bisa baca sampai tuntas no penisaran-penisaran lagi. Kontak aja author di nomor : 089628456586

PTA 2 : THE JOURNEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang