JAM empat pagi, Kelly duduk di kursi, dengan linglung memandang ke luar jendela, sambil mendengar hiruk-pikuk suara. Polisi... kami perlu bicara... Menara Eiffel... surat bunuh diri... Mark sudah mati... Mark sudah mati... Mark sudah mati. Kata-kata itu bagai nyanyian kematian yang berdenyut-denyut dalam benak Kelly.
Dalam benaknya, tubuh Mark meluncur jatuh, jatuh, jatuh... Ia mengulurkan tangan menangkap Mark tepat sebelum suaminya itu terbentur ke trotoar. Apakah kau mati karena aku? Apakah karena sesuatu yang kulakukan? Sesuatu yang tidak kulakukan? Sesuatu yang kukatakan? Sesuatu yang tidak kukatakan? Aku sedang tidur ketika kau pergi, Sayang, dan aku tidak sempat mengucapkan selamat jalan, menciummu, dan mengatakan betapa aku mencintaimu. Aku membutuhkanmu. Aku tak tahan tanpa dirimu, pikir Kelly. Tolonglah aku, Mark. Tolonglah--seperti selama ini kau selalu menolongku.... Kelly menyandarkan tubuhnya kembali, mengingat-ingat bagaimana hidupnya sebelum bertemu Mark, masa-masa mengerikan itu.
***
Kelly lahir di Philadelphia, sebagai anak haram Ethel Hackworth, pelayan kulit hitam yang bekerja pada salah satu keluarga kulit putih paling terkemuka di kota. Sang ayah seorang hakim. Ethel berusia tujuh belas dan cantik, dan Pete, putra keluarga Turner yang tampan, pirang, berusia dua puluh dua, tertarik padanya. Pete menggodanya, dan sebulan kemudian Ethel menyadari dirinya hamil.
Ketika Ethel memberitahu Pete, pemuda itu mengatakan, "Itu--itu bagus sekali." Lalu ia bergegas ke ruang kerja ayahnya dan memberitahukan kabar buruk itu.
Esok paginya, Hakim Turner memanggil Ethel ke ruang kerjanya dan mengatakan, "Aku tidak mau ada pelacur bekerja di rumahku. Kau dipecat."
Tanpa uang dan pendidikan maupun keterampilan, Ethel bekerja sebagai petugas pembersih di sebuah bangunan industri, bekerja mati-matian untuk membiayai anak perempuannya yang baru lahir. Dalam waktu lima tahun, Ethel sudah menabung cukup uang untuk membeli rumah papan reyot, yang dijadikannya rumah kos laki-laki. Ethel mengubah kamar-kamarnya menjadi ruang duduk, ruang makan, empat kamar tidur kecil, dan sebuah ruang perlengkapan kecil tempat Kelly tidur.
Sejak saat itu, laki-laki berdatangan dan pergi.
"Ini paman-pamanmu," Ethel berkata kepada Kelly. "Jangan ganggu mereka."
Kelly senang sekali memiliki keluarga besar, sampai ketika ia cukup besar untuk menyadari bahwa mereka semua orang asing.
Ketika Kelly berumur delapan tahun, ia tidur di kamarnya yang kecil dan gelap dan terbangun pada suatu malam, oleh bisikan parau. "Ssst! Jangan berisik."
Kelly merasa baju tidurnya disingkap, dan sebelum ia bisa protes, salah satu "pamannya" sudah berada di atasnya dan membekap mulutnya. Kelly merasakan lelaki itu merenggangkan kakinya dengan paksa. Ia berusaha menentangnya, tetapi laki-laki itu menekannya. Ia merasakan alat vital lelaki itu menembus tubuhnya, dan rasa nyeri luar biasa menyerang dirinya. Tanpa mengenal belas kasihan lelaki itu memaksakan dirinya memasuki tubuh Kelly, semakin dalam dan semakin dalam, menggesek kulitnya hingga lecet. Darah hangat merembes keluar. Tanpa suara Kelly menjerit, khawatir dirinya bakal pingsan. Ia terjebak dalam kegelapan mengerikan di kamarnya.
Akhirnya, sesudah waktu yang rasanya bagai tanpa akhir, Kelly merasa laki-laki itu menggigil lalu menarik diri.
Laki-laki itu berbisik, "Aku akan pergi. Tapi kalau kau berani menceritakan ini kepada ibumu, aku akan kembali dan membunuhnya." Lalu ia pergi.
Minggu berikutnya nyaris tak tertahankan. Kelly terus-menerus merasa kesakitan, tapi ia merawat dirinya sebaik mungkin hingga akhirnya rasa nyerinya hilang. Ia ingin sekali memberitahu ibunya tentang kejadian itu, tetapi ia tak berani. Kalau kau berani menceritakan ini kepada ibumu, aku akan kembali dan membunuhnya.
Kejadian itu hanya berlangsung beberapa menit, tetapi waktu yang sekejap itu telah mengubah kehidupan Kelly. Ia berubah dari gadis muda yang memimpikan mempunyai suami dan anak-anak menjadi seseorang yang merasa ternoda dan nista. Ia memutuskan takkan pernah membiarkan laki-laki menyentuhnya. Sesuatu yang lain juga berubah dalam diri Kelly.
Sejak malam itu, ia takut gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sidney Sheldon - Are You Afraid of The Dark?
Mystery / ThrillerApakah Kau Takut Gelap? . . Di New York, Denver, Paris, dan Berlin, empat orang tewas dalam empat kecelakaan berbeda. Benang merah di antara para korban adalah: keempatnya karyawan Kingsley International Group, perusahaan riset terbesar di dunia. Pe...