BAGI Kelly, segalanya bergulir cepat sekali. Dengan cepat, ia belajar segi-segi terpenting dalam bergaya sebagai model: ia diberi pelatihan proyeksi citra diri, sikap, dan pembawaan. Peragaan banyak menyangkut sikap, dan bagi Kelly itu berarti memainkan peran, karena ia tidak merasa dirinya cantik ataupun menggairahkan.
Istilah "sensasi dalam semalam" rupanya memang diciptakan untuk Kelly. Ia memancarkan bukan hanya citra menggairahkan dan provokatif, namun juga kesan dingin yang justru menjadi tantangan bagi lelaki. Dalam waktu dua tahun, Kelly sudah menanjak hingga masuk ke kategori model papan atas. Ia mengiklankan produk-produk di berbagai negara.
Ia melewatkan banyak waktu di Paris, tempat beberapa klien terpenting agennya berada.
***
Suatu kali, setelah pertunjukan mode yang hebat di New York, sebelum kembali ke Paris, Kelly pergi mengunjungi ibunya, yang sudah tampak lebih tua dan termakan pikiran. Aku harus mengeluarkannya dari sini, pikir Kelly. Aku akan membelikan apartemen bagus untuknya, dan merawatnya.
Ibunya tampak senang melihatnya. "Aku senang kau berhasil, Kelly. Terima kasih untuk kiriman uang bulananmu."
"Terima kasih kembali. Mom, ada sesuatu yang ingin kubicarakan. Aku sudah membuat rencana. Aku ingin kau pergi--"
"Nah, siapa ini yang menjenguk kami--Paduka Yang Mulia." Ayah tirinya baru saja masuk. "Apa yang kaulakukan di sini? Bukannya kau harus pamer-pamer pakaian mewah itu?"
Terpaksa lain kali, pikir Kelly.
Masih ada satu tempat yang harus disinggahinya. Ia pergi ke perpustakaan umum tempat ia dulu sering melewatkan masa yang indah. Ketika ia melangkah masuk membawa beberapa majalah, pikirannya dipenuhi kenangan lama.
Mrs. Houston tidak ada di belakang mejanya. Kelly berjalan masuk dan melihatnya berdiri di salah satu lorong, tampak cerah dalam gaun ramping berpotongan anggun, sibuk mengisi rak dengan buku.
Ketika Mrs. Houston mendengar pintu terbuka, ia berkata, "Tunggu sebentar, ya." Lalu menoleh. "Kelly!" Ia nyaris menjerit. "Oh, Kelly."
Mereka mendekat, lalu berpelukan.
Mrs. Houston mundur dan memandang Kelly. "Rasanya tidak percaya, ini benar-benar kau. Sedang apa di sini?"
"Aku datang menjenguk ibuku, tetapi aku juga ingin bertemu denganmu."
"Aku bangga sekali padamu. Siapa sangka?"
"Mrs. Houston, ingatkah kau ketika aku bertanya bagaimana aku bisa berterima kasih kepadamu? Kau bilang, aku bisa mengungkapkan terima kasihku dengan memperlihatkan fotoku dalam majalah. Ini dia." Lalu Kelly meletakkan tumpukan majalah di atas tangan Mrs. Houston. Ada Elle, Cosmopolitan, Mademoiselle, dan Vogue. Kelly ada di sampul setiap majalah itu.
"Indah sekali." Mrs. Houston berseri-seri. "Aku ingin menunjukkan sesuatu kepadamu." Ia masuk ke belakang mejanya dan mengeluarkan edisi-edisi majalah yang sama.
Sesaat kemudian baru Kelly mempu bicara. "Apa yang bisa kulakukan untuk berterima kasih kepadamu? Kau mengubah hidupku."
"Tidak, Kelly. Kau mengubah hidupmu sendiri. Yang kulakukan hanya memberi sedikit dorongan. Dan Kelly--"
"Ya?"
"Berkat kau, aku jadi pengikut mode."
Karena Kelly menghargai privasinya, kemasyhurannya kadang-kadang terasa mengganggu. Serangan gencar para wartawan foto sangat menjengkelkannya, dan ia menderita semacam fobia jika ada orang tak dikenal mendekatinya. Kelly senang sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sidney Sheldon - Are You Afraid of The Dark?
Mystery / ThrillerApakah Kau Takut Gelap? . . Di New York, Denver, Paris, dan Berlin, empat orang tewas dalam empat kecelakaan berbeda. Benang merah di antara para korban adalah: keempatnya karyawan Kingsley International Group, perusahaan riset terbesar di dunia. Pe...