Di suatu pagi Cantia melihat Ranada sedang memainkan handphone nya, Cantia pun curiga
'apakah dia sudah memiliki sang kekasih ? apakah benar itu ? ah sudah lah'
Cantia pun bertanya kepada Denisa
'Denisa,apakah kamu tahu Ranada sudah memiliki kekasih belum ?'
Denisa pun menjawab
'Aku tidak tahu Can,Memang ada apa ?'
Cantia menjawab
'oh tidak, saya hanya curiga kepadanya, kenapa setiap pagi dia selalu memainkan handphone nya'
Hari demi hari seperti biasa Ranada selalu meminkan handphone nya setiap pagi, Cantia pun mulai pesimis untuk mundur dari Ranada.
'apa mungkin aku harus melupakan dia ? apakah benar dia sudah memiliki kekasih ? ya tuhan tolong beri petunjuk kepada ku' gumam Cantia dalam hati, tapi bentar kenapa Ranada selalu diam-diam melihat Cantia, apakah Ranada menyukai Cantia ? Entah lah mungkin hanya kebetulan saja.
Malam pun tiba, saat Cantia sedang memainkan handphone nya dia tidak sengaja melihat status Ranada dan status nya itu menangis, apa yang terjadi pada Ranada, tak lama kemudian status Ranada berganti menjadi '12'
'apa benar dia sudah memiliki kekasih ? tuhan apa aku sanggup untuk merelakannya?' Cantia bicara dalam hati, Cantia pun membuat personal message 'nuhun' yang artinya terimakasih, dan tak disangka Ranada langsung menghapus status nya itu dan membuat personal message '=))' yang artinya emot ketawa, aneh apa Ranada hanya nge test Cantia atau memang benar-benar Ranada jadian? mungkin sampai detik ini belum mengathui kebenarannya.
Ke-esokan harinya Cantia masih merenungkan kejadian tadi malam, ia selalu mendengarkan lagu 'The way we loved' ya itu sih yang lagunya untuk laki-laki kepada perempuan, tapi arti dari lagu itu Cantia banget, Cantia selalu berharap Ranada menyukainya tapi Cantia salah, Ranada selalu cuek kepada Cantia, kasihan Cantia sudah ditidak suka balik dicuekin juga pula tapi Cantia tetap bertahan, sungguh tak disangka Cantia menunggu Ranada sampai rela hatinya disakitin.
Cantia selalu berharap kapan Ranada bisa menyukai balik, tapi Cantia mungkin hanya mekhayal