3 : Stay or Leave

60 5 0
                                    

Paginya Hera pun sudah terbangun dari tempat tidurnya dan mulai menjalani aktivitasnya seperti biasa disekolah. Sebelum berangkat Hera tidak lupa untuk mencium tangan dan pipi kedua orang tua yang sangat dia cintai.

Saat didepan pintu rumah kedua orang tuanya juga tidak lupa memberi pesan dan nasehat kepada putri kecilnya itu.

"Anak mama yang cantik belajar yang pinter dan jangan bandel ya disekolah" Ucap Dita sambil mengeluskan tangannya kepada rambut Hera

"Putri Ayah yang cantik melebihi putri Dikahyangan diatas" tangan Feren menunjuk keatas sambil terkekeh atas ucapannya sendiri

"Iya Ayah sayang, apa yang Ayah mau katakan kepada Hera" Jawabnya sambil menatap kepada Ayahnya

"Hati-hati ya kalau kamu Jatuh Cinta pada seseorang, jangan sampai kamu tersakiti olehnya. Jika kau ingin membagi cerita mu dengan Ayah, Ayah akan selalu ada untuk mu anak ku" Feren menunduk lalu memeluk anaknya

Setelah berpamitan kepada orang tuanya Hera masuk dan berangkat menggunakan mobil sedan pribadi miliknya dengan Pak Soleh untuk menuju kesekolah. Saat didalam mobil sepanjang perjalanan kesekolah, Hera selalu bertanya-tanya mengapa kedua orang tua nya berkata seperti itu, apa mereka menggetahui jika anak nya ini sedang Jatuh Cinta. Ucapnya dalam batin

Sesampainya disekolah dan kelas Hera menjalani aktivitasnya belajaranya sebagaimana anak seusianya yang belajar untuk menuntut Ilmu dan mewujudkan Cita-citanya.

Cita-cita Hera sejak kecil adalah sebagai Arsitectur yang bisa membuat rumah seperti barbie.

Dan dipenuhi dengan warna-warni disetiap dalam ruangan dan sudut rumah Impian tersebut.

Tetttttt...Tettttt
Bell isrirahat pun berbunyi

Hera dan Opie pun segera keluar kelas untuk menuju kantin sekolah.

Sejak pelajaran matematika yang diajarkan oleh Bu Reka membuat perut mereka berdua sudah berteriak-teriak untuk diberi makanan. Ternyata tadi pagi Hera sebelum berangkat hanya sarapan sepotong roti dan segelas susu sedangkan Opie belum sempat sarapan, dikarena kakaknya berangkat terburu-buru akibat ada pelajaran yang tidak boleh telat, jika telat sedikit maka akan dikenakan sanksi.

Setibanya dikantin, seketika jantungnya berdegub kencang dan dipompa begitu cepat saat Hera melihat wajah cowok yang mirip Zayn Malik versi kecil menurutnya. Cowok itu duduk dibagian meja makan kantin yang terdapat sekumpulan anak-anak cowok yang cool and styles yang sangat popular dikalangan sekolahnya. Hera pun kaget saat seseorang yang disebut Zayn Malik itu menjadi salah satu anak terpopuler di Victoria School.

"Hera, mengapa kau melamun?? Emang kau sedang melihat siapa??" Opie menepuk bahu Hera agar menyadarkan lamunan sahabatnya yang sedari tadi dan memandangi seseorang yang dari tadi dipandangin Hera.

"Ahhhh...akk..kuu, cuman mau beli itu" Dengan sedikit terbata dan secepat mungkin dia menunjuk kesalah satu tempat makanan yang dijual dikantin sekolah.

"Ohhh itu yaudah ayo kita kesana" Opie memegang tangan Hera untuk mengajak nya kesana melewati beberapa orang yang mondar mandir untuk membeli makan atau pun minuman.

Setelah membeli makanan yg mereka pesan Hera dan Opie pun mencari tempat duduk untuk mereka makan. Dan mereka mendapatkannya berada disisi kantin sebelah kanan dan bisa memandangi cowok yang dilihat Hera.

"Kau lihat cowok yang bermata coklat, beralis tebal dan rambut coklat dengan style hair pompadour??" Ucap Opie sambil memakan spaghetti yang berada dihadapannya.

Stay or LeaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang