💊. Prolog

1.3K 135 3
                                    

~ hello apakah author merilis cerita baru padahal cerita yang lain belum selesai? Yes😭 maap tapi ini bener-bener gak bisa ilang dari kepala gue!!!

WARNING : Dark theme!! Yandere Deku, bitching (kalau gak tau apa itu bitching di omegaverse coba deh google dulu😏) Deku disini creepy dan psiko, non-quirk au, college au) DekuBaku, ini explicit jadi YEP bakal ada kayak dub-con (alias hampir bakal ada rape)


🕊️

Manik mata hijau melihat lamat-lamat layar komputer. Diagram tugas dari professornya masih ia teliti, yang terpampang di dalam layar adalah bermacam-macam penelitian obat serta persentase efek samping dari obat-obat tersebut. Tugasnya belum begitu sempurna dan itu cukup membuat pria berambut ikal berwarna hijau gelap ini sulit tidur beberapa hari, nampak jelas dari kantung mata yang menghitam.

Ada beberapa hal yang seharusnya diteliti, ia berencana untuk datang ke tempat sang profesor, menanyakan lagi beberapa hal yang masih ia rasa ragu.

Pandangan yang tadi fokus, seketika buyar karena suara derit pintu yang terbuka

"Midoriya."

Suara serak itu berhasil membuat Midoriya menengok ke belakang. Pria dengan rambut berwarna silver berdiri di depan pintu, bibirnya kering, kulitnya dipenuhi bekas luka benda tajam.

"Ada berita bagus untukmu, Midoriya Izuku." Lelaki itu tersenyum, senyum yang sama sekali bukan senyum ramah, bisa dibilang senyum itu menyiratkan sesuatu.

Mata Midoriya yang tadinya tampak redup dan lelah langsung berbinar, ia pun mempersilahkan laki-laki itu masuk ke dalam, tak lupa memintanya untuk menutup pintu ruangan dengan rapat.

Shigaraki— nama pria berambut silver yang merupakan partner lab Midoriya dari departemen yang sama, merebahkan diri di sofa empuk. Dia menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya memberi Midoriya seringai tipis, "Heh, kau terlihat bahagia," sapa Shigaraki, sarkastis.

Midoriya duduk di depannya dengan wajah penuh ketertarikan. Dia menahan rasa senang, matanya serius menunggu Shigaraki membuka mulut untuk berbicara lebih lanjut.

Dia tau berita apa yang akan Shigaraki sampaikan, karena mereka berdua sudah lama membuat kesepakatan.

Jika Shigaraki datang langsung ke sini, itu tandanya—

"Apa kau sebegitu tidak sabarnya?" Shigaraki menggaruk pipinya, ia tertawa kecil. "Kau terlalu bersemangat, Midoriya."

Midoriya mendecakkan lidah, melihat Midoriya begitu Shigaraki memeriksa kantong celananya, ia mengeluarkan kotak berwarna putih, memainkan benda itu sebentar, lalu meletakkannta di atas meja. Mata Midoriya tidak bisa lepas dari benda itu, seakan tidak ingin kehilangan.

"Kau terlihat mengerikan ketika serius begitu, siapa sangka Alpha yang terkenal pendiam kebanggan profesor sepertimu melakukan hal menjijikkan seperti ini, huh."

Ia mengabaikan perkataan Shigaraki, memilih untuk mengambil kotak kecil tersebut, sedikit gemetar karena tidak bisa menahan rasa senang, semua letih dan rasa kantuk yang ia rasakan hilang seketika.

Shigaraki mengamati Midoriya, ia sendiri juga masih tidak percaya mereka berdua telah berhasil menyelesaikan obat terlarang ini.

"Kau masih ingat kesepakatan kita?" Tanya Shigaraki, memastikan.

"Tenang saja, kau tidak perlu khawatir, aku akan urus semuanya."

Midoriya tersenyum, dia masih menatap kotak kecil putih yang ia genggam erat.

Satu langkah dekat dengan mimpinya.

Satu langkah dekat dengan obsesinya.

Satu langkah dekat dengan harta karunnya, dan Midoriya tentu tidak sabar untuk segera memiliki lelaki itu.

"My treasure, mine, claimed"


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
©Chasmr

[DekuBaku] ClaimedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang