1- Perkuliahan Jam Terakhir

25.3K 924 7
                                    

Kuliah jam terakhir memang membosankan, selain karena udaranya panas tak jarang mata kuliah yang ajarkan pun sulit-sulit ditambah dosen pengampunya yang killer serasa sedang berada di neraka versi dunia.

Sama halnya di kelas F jurusan Bahasa Indonesia. Siang ini mereka memiliki jadwal kuliah, sudah setengah jam menunggu namun dosen pengampu mata kuliah belum juga muncul padahal katanya sebentar lagi akan sampai dan kenyataannya belum sampai-sampai.

Demi membunuh kebosanan warga kelas F, maka benda segi empat seukuran telapak tangan menjadi sasarannya. Ada banyak kegiatan yang mereka lakukan pada benda tersebut, seperti berselancar di media sosial atau memutar musik.

"Wah, gila-gila. Salah satu personil Asthar bakal syuting drama, guys!" Itu Aya yang sedang heboh. Diketahui dia mengindap sindrom K-Pop.

"Hah? Serius?" Clara dengan cekatan meraih ponsel milik Aya. "Wah, benar. Gila ini, bakal keren nih." Menambah kehebohan Aya.

"Asthar? Maksud lo astor?" Salah seorang teman sekelasnya berucap menimbulkan gelak tawa yang lain.

"Woi, ION! Kalo lo gak ngerti sama dunia K-Pop, lo gak usah ikut campur deh. Asal lo tahu ya Asthar itu salah satu boy band Korea yang sangat berpengaruh dalam dunia per-K-Pop-an," hardik Aya tak terima.

"Terus lo ngerasa tahu segalanya gitu tentang dunia K-Pop?" Dion masih dengan rasa tak bersalahnya memancing kemarahan Aya.

"Menurut lo?"

"Ya udah, buktiin. Apa yang lo tahu dari si boy band Asthar itu?"

Aya tersenyum meremehkan mendengar pertanyaan Dion barusan. Ia berjalan mendekat ke arah Dion dan menyilangkan kedua tangannya di depan dada. "Kalau buat pertanyaan tuh yang kreatif dong, lo mesti tahu ya Asthar itu boy band Korea Selatan yang dibentuk oleh Fantasi. Grup yang terdiri dari 5 anggota yakni: Jung-Su, Kang-Dae, Kwang-Sun, Hyun-Shik, dan Min-Jun. Mereka pertama kali debut pada 15 Maret 2017, dan pada tahun yang sama pula menjadi boy band terbaik," jelas Aya percaya diri.

"Oke-oke, lo memang tahu karena itu boy band favorit lo. Gimana kalo pertanyaannya tentang Fantasi? Apa yang lo tahu tentang itu? Pasti lo gak tahu kan karena lo cuma fokus sama boy bandnya," kekeh Dion.

Lagi-lagi Aya tersenyum meremehkan, "Lo kira gua gak tahu hah? Fantasi merupakan agensi bakat dan film serta rumah produksi drama Korea. Perusahaan yang awalnya didirikan pada awal tahun 2009 dan diketahui memiliki pemasukan pendapatan sebesar 1.5 triliun."

Dion terpaku beberapa saat mendengar Aya yang tanpa gugup menjelaskan. Dia gak menyangka kalau Aya sampai sehafal ini. Padahal saat proses perkuliahan, Aya terlihat biasa-biasa saja bahkan saat presentasi pun Aya tidak terlalu terlibat. Tapi giliran bahas boy band Korea, dia bisa hafal sampai ke akar-akarnya. Benar-benar diluar dugaan emang cewek satu ini.

"Ada lagi Tuan Dion?"

"Siapa cucu penemu Google?" tanya Dion iseng.

Brukkk!

"Lo kalo nanya tuh konsisten dong. Lo awalnya nanya tentang K-Pop kenapa sampai bawa-bawa cucu penemu Google? Lo kira gua ini masternya Google? Hah?" emosi Aya.

"Duh, Ya, jangan langsung emosi dong. Gua kan cuma bercanda tadi. Oke-oke, gua akui lo emang ratunya K-Pop," sesal Dion menyusap bahunya yang digebuk oleh Aya. Dilihat dari postur tubuhnya yang mini ternyata menyimpan pukulan yang mematikan.

"Selamat siang semuanya!" Seorang pemuda tergesa-gesa memasuki kelas F. Buru-buru semua mahasiswa yang posisinya tak beraturan menjadi tertatur seraya menjawab sapaan dari sang dosen termasuk Ayara dan Dion.

"Siang, Pak!"

"Maaf atas keterlambatan saya hari ini. Pembelajaran hari ini kita coba dengan suasana baru ya di mana sistemnya teman kalian yang mengajari kalian tentang materi yang saya ampu," ucapnya sembari membuka daftar berisi nama mahasiswa di ruangan tersebut.

Semua mahasiswa diam saja. Mereka sudah tahu nasibnya bagaimana, membuka suara atau tidak yang namanya keputusan di tangan dosen tetap aja mereka akan kalah. Jadi dari pada membuat masalah ya lebih baik diam saja. Seperti kata pepatah, diam adalah emas. Sayangnya mereka tak akan kaya-kaya jika berhadapan dengan dosen yang satu ini, yang ada malah merasa aura kematian di sisa waktu perkuliahan akhir ini.

"Dan yang pertama mengajar adalah—"

Seketika kelas berubah menjadi tegang, semuanya sibuk merapalkan doa agar namanya tak disebut.

"Araya!"

Embusan napas lega terdengar berjamaah, lantara nama yang disebut bukanlah nama mereka.

"Atas nama Araya, mohon maju ke depan," titah sang dosen selang beberapa menit tak ada yang bergerak.

"Maaf, Pak! Di kelas kami tidak ada yang bernama Araya," protes salah satu dari mereka.

"Oh ya?" Dosen itu memeriksa kembali daftar nama mahasiswanya. "Ya sudah kalau begitu, balik saja namanya menjadi A-ya-ra. Di sini ada yang bernama Ayara atau masih tidak ada?" katanya. Pandangannya menyapu mahasiswa yang duduk tegak memperhatikannya.

"Saya, Pak!" Seorang gadis di pojokan mengacungkan tangan.

"Nah itu dia orangnya." Dosen itu berdiri, "Teman-teman, hari ini kita akan diajar oleh Ibu Ayara. Sudah siap semua?"

"SIAAPPP!!!" Hampir semua mahasiswa di dalam ruangan itu berseru, utamanya Dion yang terkenal jahil.

"Baik, untuk Ibu Ayara silakan maju dan jelaskan teman-temanmu perihal materi perkulihan kita hari ini." Pak Dosen menyilakan dengan antusias.

"Maaf, Pak. Tapi saya tidak bisa," ucap Aya bingung.

"Alasannya?" Dahinya berkerut tak mengerti.

"Saya tidak menguasai materinya, Pak," jujur Ayara.

"Tapi perihal Asthar dan Fantasi tahu kan?" Pria yang berumur hampir kepala tiga itu tersenyum miring, menandakan tidak ada yang boleh lolos hari ini. Apapun alasannya!

"Hah?" cengo Aya.

"Yaa, tadi sebelum masuk saya sempat mendengar boy band Asthar dan agensi Fantasi dari Korea Selatan disebut-sebut. Dan sehubung mata kuliah kita berkaitan dengan sejarah maka tidak ada salahnya bila kita bergeser sedikit ke negara tetangga yang terkenal dengan K-Pop dan dramanya. Setuju semua?"

"SETUJUUUUU!!" Heboh sudah kelas F saat itu. Semuanya antusias menyemangati Aya, bukan karena mata kuliahnya seru tapi mereka terbebas dari hafalan peristiwa-peristiwa penting dari sejarah.

"Nah, Ibu Ayara. Para mahasiswa Anda telah siap mendengar penjelasan Anda mengenai boy band Asthar dan Fantasi lebih dalam. Dengan hormat disilakan!"

Entah bagaimana perasaan Aya sekarang mendengar perlakuan dosennya terhadap dirinya. Rasanya ia ingin hilang ingatan saja daripada harus berdiri di depan menjelaskan seputar Korea Selatan. Yang bener saja?

Tapi apa boleh buat? Bukankah bunyi aturan pertama yang tak tertulis di kelasnya adalah dosen selalu benar?

"Dasar dosen rese!" Aya mencak-mencak dalam hati seraya melangkah maju. Entah mengapa hari ini menjadi hari terburuk sedunia baginya.

~ ~ ~

BIO KITA || REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang