Aku pergi menuju ke pintu depan dan menemukan dua orang pengawal yang John tugaskan untuk menjagaku masih berdiri di belakang pintu. Mereka mengangguk menyapaku saat aku berdiri tepat di hadapan mereka.
"Mrs Gage" sapa keduanya.
Aku hanya tersenyum kecil kemudian berkata, "Kalian boleh duduk jika lelah"
"Kami baik-baik saja, Mrs Gage" jawab salah satu di antara mereka.
"Siapa nama kalian?" tanyaku.
"Aku Clyde dan dia Terry"
"Baiklah Clyde dan Terry, kalian boleh menggunakan ruang tengah untuk beristirahat dan kalau kalian merasa haus atau lapar kalian bisa mengambil apa pun yang kalian inginkan di dapur" kataku dengan lembut.
Mereka berdua tampak terkejut dan saling melemparkan tatapan bingung tapi kemudian pria bertubuh besar bernama Terry mengangguk, "Terima kasih atas kemurahan hati Anda, Mrs Gage"
Aku mendesah pelan lalu memandangi mereka berdua. Sudah berjam-jam mereka berdiri di belakang pintu dan berjaga, aku tahu mereka sudah terbiasa melakukan ini tapi kaki mereka pasti pegal dan butuh istirahat. Clyde dan Terry sepertinya hanya mengiyakan tawaranku agar aku tidak perlu merasa khawatir.
"Aku serius, istirahatlah, ini adalah perintah kalian bisa berjaga sambil duduk di sofa ruang tengah dan menonton telivisi" kataku.
Kali ini tanpa bisa mengelak mereka akhirnya menuruti keinginanku. Aku mengantarkan mereka menuju ke ruang tengah dan sekali lagi meminta mereka untuk duduk di sana sebelum aku pergi ke kamarku untuk mendapatkan istirahat.
Sesampainya aku di kamar, kutemukan ponselku yang tergeletak di atas ranjang berdering. Oh panggilan dari John, dia telah memghubungiku sebanyak lima kali. Aku segera mengangkat panggilan itu dan suaranya yang diselimuti oleh kecemasan pun terdengar, "Tamara, kau baik-baik saja?!"
"Ya, aku baik. Aku meninggalkan ponselku di kamar, maaf"
"Oh, sayang kau membuat aku cemas" ucapnya sambil menghembuskan nafas panjang, "Bagaimana kabarmu?"
"Aku baik John, bagaimana penerbanganmu?" tanyaku balik.
"Tidak terlalu buruk, aku baru sampai tiga puluh menit yang lalu" jawabnya.
"Kedengarannya buruk" aku meringis.
"Yeah, aku sangat ingin kau ada di sini, bersamaku,"
Oh.
"Tapi bukan masalah, aku pulang besok malam"
Uh, dia baru saja sampai dan sudah merencanakan kepulangannya. John pasti terburu-buru karena mencemaskanku, aku tidak ingin pertemuannya di Washington terganggu karena ia tidak pernah berhenti mengkhawatirkanku di sini.
"John, kau tidak perlu pulang secepat itu aku baik-baik saja di sini" kataku dengan lembut agar John mau mengerti. Namun pria itu malah menggerutu, "Kau tidak merindukanku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Married by John (Completed)
RomanceJohn Temptation #Book3 Setelah berhasil melewati berbagai rintangan dan belajar untuk saling percaya John dan Tamara akhirnya kembali bersama. Impian untuk menjadikan Tamara sebagai miliknya yang seutuhnya berhasil John wujudkan. Di padatnya kota La...