Setibanya di kelas, Alila dan Widya langsung bersiap untuk mata pelajaran selanjutnya. Mata pelajaran hari ini sangat padat mengingat sebentar lagi ujian jadi mereka harus mengejar beberapa bab yang belum terselesaikan.
Beberapa jam kemudian...
Tring...tring...tring...
🔔Bel telah berbunyi, pertanda bahwa berakhirnya seluruh pelajaran hari ini. Kini semua murid bersorak ria karena mereka semua sangat menyukai dua waktu penting di saat sekolah yaitu waktu istirahat dan waktu pulang. Mungkin keadaan kelas dari seluruh tingkatan rombel bisa ditebak dan bisa dipastikan mereka semua sibuk merapikan seperangkat alat tulis mereka masing-masing. Sama halnya dengan kelas Alila dan Widya. Tapi entah kenapa Alila tak begitu antusias padahal ini jam favorit Alila dan Widya.
"Eh Al, lo kenapa? Kusut banget tuh muka" heran Widya
"Laper Wid, jajan dulu yok!" ajak Alila
"Tumben lo Al, emang mau beli jajan apa?" sahut Widya yang fokus merapikan stationary-nya
"Emm, pengen yang pedes-pedes" jawab Alila sambil menggigit bibir bawahnya
"Hhfft" satu helaan nafas lolos dari mulut Widya
"Yang pedes-pedes itu kayak apa Al? Lo kalau ngomong yang jelas" sarkas Widya yang langsung menghentikan kegiatannya untuk melihat kondisi temannya itu
"Seblak enak kali ya?¿" jawab Alila sambil termenung memangku wajahnya
"Emm boleh juga, tapi sebenarnya gue lagi ga pengen Al" ujar Widya ragu "berhubung lo ngajak yaudahlah gaskan ayok" sambung Widya antusias sambil memandangi wajah melas Alila
Beberapa menit jawaban Widya tak mendapat respon dari Alila sampai akhirnya Widya kesal dan memberanikan diri untuk menanyakan kembali pada sahabatnya.
"Woii Al, jadi nyeblak gak?" teriak Widya
"Hah?" jawab Alila yang gelagapan
"Kebiasan banget lo Al. Ada orang nanya malah ngelamun" ketus Widya
"Iyalah jadi woi" jawab Alila sambil merapikan kembali alat tulisnya
"Emang lo lagi mikirin apa sih Al? Ga biasanya lo itu ngelamun. Secara sosok Alila ngelamun kayak impossible banget" heran Widya
"Lebay lo Wid" jawab Alila
"Gue itu peduli sama lo ogeb, nyesel gue nanya kayak gitu" tanya Widya
Alila hanya menyunggingkan senyum manis dengan sedikit kumis tipis di atas bibir merah mudanya itu.
"Banyak Wid yang gue pikirin" sambung Alila
"Banyak apaan?" tanya Widya
"Banyak tanya lo Wid, udah buruan gue laper" sarkas Alila dengan sengaja
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle In My Life
Ficción GeneralRendah bukan berarti tak berharga, tinggi pun bukan berarti berkuasa. Di dunia ini segala sesuatunya sudah di atur oleh sang pencipta. Mau berusaha sekeras apapun kalau memang belum waktunya maka percuma saja. Demikian lah yang dirasakan Alila, sem...