Kangen banget rasanya kalau inget waktu waktu dulu, sebenernya bingung juga nih cerita lanjut kagak, tapi tiba tiba keinget mereka jadi pengin lanjut.
"Kalian udah minta maaf?" Ujar bu koprasi atau sering di sebut bu sum.
Naura, amanda sama safa tuh lagi asik ngrumpi di ruang koprasi bareng bu sum, mereka lagi ngrumpiin si tika yang makin lama makin nempel sama pak perpus, tapi bu sum malah ngungkit masalah mereka kan ngrumpinya jadi ada pahit pahitnya gitu.
"Maafan sana, gitu gitu juga kan dulu pernah susah seneng bareng sama kalian, inget Alloh itu gak suka sesama muslim yang berantem, apalagi mereka pernah berteman baik, maafan sana"
"Udah usaha bu, tapi ada aja yang ngalangin" ujar safa.
"Seceptnya maafan, gak baik"
"Yaudah lah kita kekelas dulu takut masuk"
Mereka pertiga berjalan keluar koprasi.
"Kita mulu yang minta maaf, yang salah siapa yang minta maaf siapa" omel safa.
"Udah lah, kita atur waktu yuk buat minta maaf" jawab amanda.
"Gue chat aja, coba minta maaf" ujar naura.
"Tapi kalo boleh jujur, gue lebih nyaman kita bertiga, jadi gak ada yang marah marah, jadinya safa gak berantem muku, adu mulut mulu noh sama dilfa" ujar amanda.
"Bener juga, sebenernya gue masih sakit ati banget sama noh orang" jawab safa.
"Dia cuma salah paham, dikira dia kita ngomongin dia di belakang padahal kita cuma becanda" ujar naura.
"Diamah suka becanda giliran kita bales eh ngambek, bukan ngambek tapi marah"
"Udah lah wankawan kita lupakan sejenak kita masuk kelas masing masing".
Mereka pun masuk kelas merek, amanda dan safa yang cerima masuk kekelasnya, naura yang harus masuk sendirian, satu kelas dengan tika yang udah di dalem dari tadi.
Dilfa, amanda, safa dan naura hubungan mereka sangat erat nempel mulu, namun setelah susah senang tangis tawa yang mereka lalui, hingga masalah kecil besar dan salah paham di antara mereka mereka bisa hadapi jangan tanya masalah tentang cinta, contohnya safa dan dilfa yang selalu berkelahi masalah ini, mereka bisa menghadapinya namun...
Karena salah paham pertemanan yang lebih dari dua tahun itu harus renggang, dilfa yang lebih memilih menepi, dilfa mungkin berfikir mereka terlihat bahagia bertiga.
Asal dilfa tau mereka ada rasa kehilangan, hati kecil mereka menginginkan kembali, mereka merindukan kelakuan bobrok mereka, tingkah konyol mereka.Kringg kringgg kringg
Istirahat kedua sudah berbunyi, amanda dan safa sudah keluar kelas sambil bersenandung riang, mereka berjalan tidak mengenakan sepatu atau alas kaki, karena mereka akan melaksanakan solat dzuhur.
"WOY LEMPAR" teriak anak lelaki di depan pintu kelas yang menghalangi anak anak keluar.
"Minggir"
" bentar"
"Kalo minta sendal kesana, ambil sendiri jangan main nyuruh orang lempar lempar"
"Brisik lo ah"
Safa dan manda yang sudah ada di depan kelas sambil melihat pantulan dirinya di kaca cuma bisa melihat pertunjukannya.
"LEMPAR" ucap anak lelaki yang masih di depan pintu.
Sendal pun di lempar dari lantai dua kelantai dasar, tetapi sebelum anak itu mengambilnya safa sudah dulu mengambilnya, amanda yang melihatnya pun kegirangan sendiri.
"Bagus sip, lo ambil air wudu duluan, abis itu gue terus naura" usul amanda
"Naura belum muncul?"
"Hooh yuk cepetan keburu di rebut orang lain"
"WEH GUE DULUAN KENAPA KALIAN AMBIL WOYY" teriak anak itu tak terima.
***
"Gue mau pipis dulu" ujar amanda pada safa yang tengah mengambil air wudu.
"Hai safa" sapa tika.
"Hai" jawab safa sambil merapikan hijabnya.
"Naura lagi nunggu sendal tuh"
"Iya tau"
"Hai tika" sapa amanda yang baru keluar wc.
"Hai, pipis lo?"
"Bukan mandi, pake di tanya"
"Duluan yah tik" ujar safa sambil menggandeng amanda.
Mereka berjalan beriringan menuju masjid.
"Saf nanti sendal lo lempar aja, gue mau nyamperin naura" dan di angguki safa.
"Anyeong" sapa amanda sambil menghampiri naura.
"Anyeong"
"Sendal gantian yah, gue dulu"
"Gue pinjem punya tika aja"
"Yaudah, kita ambil wudunya bareng"
Setelah naura dan amanda mengambil air wudu mereka pun bergegas ke dalam masjid karena sebentar lagi akan di mulai solat jamaah.
Sedikit aja
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketikan Rindu
Teen Fictioncuma kisah remaja yang tidak sengaja bertemu, hingga akhirnya kini mereka bergandengan tangan bersama menjadi sahabat tapi...waktu memisahkan mereka. ini tentang rindu