1

2.8K 151 13
                                    

"Push up 50 kali" Teriak seorang Hazer kepada maba yang tidak bisa menjawab pertanyaan karena asik mengobrol dengan teman disampingnya.

Suasana menjadi mencekam. Tatkala pandangan mata Hazer itu mengamati satu persatu maba yang ada di depannya untuk dijadikan sasaran.

Semua maba menunduk dan terdiam. Sangat hening. Hingga helaan nafas kasar sang Hazer terdengar keras.

"Bukankah dari awal gua sudah bilang! Untuk mengikuti acara OSPEK ini dengan tertib. Kenapa kalian malah asik sendiri?" Teriak sang Hazer keras dan penuh penekanan.

Sang Hazer mengusap wajahnya kasar dan menoleh ke belakang. Menatap mata sang ketua Hazer yang juga tengah menatapnya dengan senyuman.

"Gua nyerah. Lakukan sesukamu,Phi" Kata sang Hazer sambil menepuk pundak si ketua. Ketua Hazer pun tersenyum dengan hanya salah satu sudut bibirnya yang terangkat. Ia pun melangkahkan kaki ke depan para Maba dan mengambil alih tempat sang Hazer tadi.

"Apa kalian tahu? Seharusnya kalian bersikap baik kepada P'Mark. Karena jika gua sudah ngambil alih tempatnya dia, maka gua gak bakal bersikap murah hati."
Kata si ketua Hazer dengan senyum devilnya.

Para Maba yang melihatnya pun seketika merinding. Mereka menyesal telah mengabaikan P'Mark, nama Hazer itu. Karena mereka pikir, P'Mark tidak akan marah. Mengingat sifat P'Mark yang sangat toleran selama OSPEK 2 hari yang lalu.

Mereka memanfaatkan sifat P'Mark yang sangat toleran itu. Tanpa mereka tahu, jika P'Mark sebenarnya bukan seseorang yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Namun, karena dia merasa kasihan dengan Maba tahun ini yang akan di gembleng oleh ketua Hazer yang keras, yaitu Off jumpol. Yang terkenal dengan sifatnya yang tanpa ampun.

Namun, karena merasa di remehkan dan sudah malas untuk menegur. Akhirnya Mark membiarkan Off untuk memberi mereka pelajaran, agar mereka kapok dan sadar pentingnya menghargai dan tidak meremehkan.

Off pun memulai aksinya. Sebelumnya, Mark telah menyuruh mereka semua untuk menghafalkan nama teman satu timnya yang berisi 15 anak. Namun, ternyata mereka hanya memilih untuk menghafalkan nama anak yang masuk kriteria teman mereka saja.

Off menunjuk anak dengan rambut kuncir kuda di depannya untuk berdiri.

"Siapa nama dia" tanya off pada seorang Maba dengan rambut bergelombang.

Gadis dengan rambut bergelombang itu nampak gelagapan, karena dia tidak berkenalan dengan gadis kuncir kuda yang tengah berdiri itu.

"Kenapa diam? Gua tanya sama lu! Siapa nama dia?" Off tersenyum manis, namun setiap katanya penuh penekanan.

"Eh..ee..ee..anu..siapa ya" jawab sang gadis rambut bergelombang dengan senyum miris yang sangat dipaksakan.

"Kok tanya sama gua? Kan lu temennya." Sang gadis kuncir kuda meneguk ludahnya kasar, menatap si gadis rambut bergelombang harap-harap cemas.

"Jadi? Lu nggak kenal dia?" Gadis rambut bergelombang hanya dapat menggelengkan kepalanya pelan. Tanda dia merasa bersalah.

"Baiklah... Karena kalian tidak sungguh-sungguh mengikuti OSPEK, gua juga gak akan segan buat ngatur perpindahan jurusan kalian."

Kedua gadis itu membelalakkan matanya, tentu saja kaget. Bagaimana tidak? Masuk ke Fakultas teknik bukanlah hal yang mudah. Hanya orang-orang cerdas yang bisa kuliah di Fakultas ini. Sekalipun dia sangat kaya namun kepintarannya hanya rata-rata, jangan harap namamu ada di daftar calon maba Fakultas teknik. Benar, baru calon maba. Karena apa? 150 mahasiswa yang lolos Pendaftaran Fakultas teknik akan melaksanakan tes tertulis yang sangat sulit, dan nantinya hanya mahasiswa dengan pararel 120 besar yang dapat menjadi Maba disini. Oleh karena itu, dapat di terima di fakultas teknik ini adalah suatu anugerah yang sangat amat mereka syukuri.

MINE {PerthMark}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang