~Happy Reading~
_._
"Saya hanya siswi biasa yang dipindahkan karena difitnah melakukan pembullyan terhadap teman sekelas saya." Ucap gadis itu tegas dan sangat memperjelas setiap katanya.
Seorang guru IPA yang sekarang sudah menjadi kepala sekolah hanya mengangguk-anggukkan kepalanya,seakan paham ucapan gadis didepannya saat ini.
"Nama kamu?" Tanya kepala sekolah.Siswi itu hanya diam,menunduk melihat ke arah bawah memperhatikan sepatunya yang ia pakai,tidak berniat membuka sedikit pun mulutnya untuk menjawab pertanyaan kepala sekolahnya mulai hari ini.
"Disini gak ada orang lagi selain saya dan kamu,jadi kamu sudah tau kan saya bertanya kepada siapa?"
Hening....tidak ada jawaban.
"Kamu tadi memang memperkenalkan diri tapi kamu tidak mengatakan,siapa nama kamu?!" Lanjutnya yang sudah mulai meninggikan suara karena kesal tidak mendapat jawaban dari siswinya.Tasya menaikkan wajahnya menatap wajah kepsek di depannya.Menghembuskan nafasnya pelan.
"Nama saya Tasya Khalista."Jawab Tasya yang langsung menundukkan pandangannya kembali.
"Menyebut nama sendiri memangnya sesusah itu?"
"Maaf bu...saya mendapat kelas mana?"
Clekkkk....
"Permisi..ibu manggil saya?" Tanya seorang siswi yang menunjuk dirinya sendiri.Ia memakai seragam sama seperti Tasya."Kamu kan ketua kelas,dia murid baru di kelas kamu.Kasih tau letak kelasnya dan perkenalkan dia kepada temanmu yang lain." Perintah kepala sekolah yang langsung diangguki siswi itu."Saya permisi keluar bu," Ucap tasya sopan yang hanya mendapatkan senyum tipis dari kepsek.
Mereka berdua keluar ruangan kepala sekolah dan langsung berjalan menuju kelas,Tasya hanya mengikuti langkah gadis sebayanya.Setengah perjalanan tidak ada pembicaraan sama sekali,Tasya hanya diam tidak berniat bertanya ataupun mengatakan sesuatu.
"Lo pindahan SMP mana?"
Tasya melirik orang yang baru saja bertanya,mungkin Tasya bisa menyebutnya teman mulai saat ini."Gue pindahan SMPN 1 Sekarjaya," Jawab Tasya yang masih melanjutkan perjalanannya.
Siswi itu mengangguk,"Kenapa lo pindah kesini?lo gatau apa murid di SMP RASTER ini barbar semua,apalagi lo pindah kesini kelas 9 tanggung tau." Tasya sudah membuka mulutnya namun tak lama temannya berteriak sambil memegang tangan Tasya.Refleks keduanya berhenti berjalan,untung saja sudah tidak ada orang yang diluar karena bel akan segera dibunyikan.Jika ada mereka akan menjadi bahan ghibahan saat istirahat.
"Ohh....iyaa....gue lupaa yaampun.....Nama gue Mahira.Nama panjang gue Mahira Priska Eliza.Orang sih manggil gue ira doang,lo boleh manggil gue ira biar gak kepanjangan." Cerocosnya sambil mengulurkan tangan kananya.Tasya membalas dengan senyuman dan juga mengulurkan tangannya.
"Gue Tasya Khalista,panggil aja Syaa."
Mahira tersenyum lalu melihat jam tangan warna tosca yang melingkar ditangan kirinya."Ahh...elah 5 menit lagi guru bakalan ke kelas,apa lagi sekarang bagian bapak guru yang super galak.Ayo lari sya!!" Cemas Mahira yang langsung menarik tangan Tasya dan berlari bersama.
Mereka berdua sampai di depan pintu kelas,nyatanya pintu sudah tertutup rapat.Mahira berjinjit dan melihat keadaan di dalam kelas lewat jendela,dan ternyata siswa-siswi di dalam sedang asik dengan dunianya sendiri.Mahira yang usil sudah punya rencana untuk mengerjai teman-temannya.
Tokkkk......tokkk......tokkk......
Tasya yang aneh dengan kelakuan Mahira langsung bertanya,"Ngapain?" Tanya Tasya singkat.Mahira refleks langsung menempelkan telunjuknya di bibirnya sebagai kode untuk berhenti berbicara."Mereka itu suka pada tegang kalau pelajaran Pak Epul soalnya galak parahh!!" Jawabnya dan langsung menerobos masuk pintu kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home Problem's
Teen Fiction- "Manaaaa si yang namanya keluarga?kaya gimanaa!!!" Teriak gadis yang sudah berderai air mata,matanya sembab,wajahnya pucat dan tubuhnya bergetar.Ia tau akan terjadi hal yang menyakitkan setelah menit ini. "Tutup mulut lo sampah,udah dibesarkan,di...