Jangan lupa vote sebelum membacaa :D
*Setting cerita ini adalah ketika Gaara sudah memiliki Shinki.
Karena aku belum menonton Boruto sama sekali, jadi gambarannya mungkin kurang mirip, tapi enjoy saja yaaa huehuehueee
Disini author bikinnya Gaara berumur 30 dan kamu 20.
SUGAR DADDY >////<Happy Reading :D
.
.
.
"Uwahhh!!!" Kamu memandangi indahnya kota yang diselimuti pasir dihadapanmu setelah berhasil naik ke salah satu gedung tinggi.
Kamu adalah gadis yang berasal dari sebuah desa terpencil yang terpelosok. Umurmu baru menginjak 20 tahun beberapa hari yang lalu, merasa sudah 'dewasa', akhirnya kamu memutuskan untuk berkelana ke kota Suna (Oke,nyebutnya kota karena 'agak modern'), kota terdekat dari desamu. Perlu waktu 12 jam perjalanan untuk sampai disini, Dikota pasir ini!
Kamu merentangkan kedua tanganmu, merasakan angin yang bertiup sepoi-sepoi sambil memandangi pemandangan indah dihadapanmu, kemudian menutup matamu pelan, merasakan udara malam hari di Suna.
.
.
.
.
Gaara memutar posisi kursinya hingga ia menghadap jendela dibelakangnya, kemudian menyandarkan tangannya dijendela dan menumpukan kepalanya ditangannya. Ia menghela nafas lelah sambil menatap keluar jendela.
Kazekage muda itu jenuh dengan pekerjaannya sehingga memutuskan untuk berisitirahat sejenak. Melihat-lihat pemandangan dibalik jendela kantornya bukanlah ide yang buruk.
"Eh?" Matanya menangkap seseorang yang berdiri ditepi atap sebuah gedung tinggi dengan merentangkan tangannya dan menutup mata.
"Apa dia mau bunuh diri? Sepertinya gayanya agak aneh untuk orang yang ingin bunuh diri' Gaara terkejut dengan apa yang dilihatnya digedung seberang. Dilihat dari penampilannya, orang itu sepertinya bukan seorang ninja.
Apa dia akan bunuh diri? Tidak.
Jangan sampai itu terjadi.Sunagakure akan menjadi bahan gosip jika ada orang awam yang bunuh diri disini, dan itu akan menambah pekerjaannya. Merepotkan!
Gaara berhenti sejenak.
'Tunggu. Pikiran itu jahat sekali. Aku- Aku bukan orang sejahat itu!' batinnya kecewa pada dirinya sendiri.
Gaara bangkit dari duduknya dan mengambil tong yang selalu dibawanya dengan segera. Ia kemudian membuka jendela dan keluar dari sana, terbang menuju orang yang 'mau bunuh diri' itu dengan pasirnya.
"Hey!Hey! Apa yang kau lakukan!"
Teriaknya menghampiri gadis itu diatas atap.'Eh?' Kamu yang sedang menikmati angin sepoi-sepoi membuka mata dan menurunkan kedua tanganmu dengan terkejut.
"A-apa!?' tanyamu agak takut terhadap orang yang barusan terbang kearahmu tadi.
Orang itu tampak aneh, begitu pikirmu.
"Hey, aku tidak tahu siapa kau, tapi jika kau ingin bunuh diri, tolong jangan lakukan dikotaku!" ucap Gaara dingin.
Wushhh. Semilir angin berhembus lewat. Kau terdiam menatap wajah datar Gaara yang terekspos remang-remang akibat cahaya yang redup. Sepasang mata hijaunya tampak bersinar dimalam hari.
'Orang ini... tampan!' batinmu. Kau bisa merasakan wajahmu memanas.
'A-a-aku..-" kata-katamu tak terucap.
"Aku tidak tahu apa alasanmu ingin bunuh diri, namun apapun itu, mengakhiri hidupmu bukanlah jalan yang tepat. Ingatlah banyak orang yang lebih menderita darimu. Jadi sekarang, turunlah. Dan jangan pernah lakukan ini lagi."
'uwahh!' Kau terkejut. Gaara mengendalikan pasirnya membawamu terbang turun. Ia pun ikut turun menggunakan pasir terbang lainnya.
"A-apa? B-bunuh diri? Aku?' kamu masih tidak bisa memproses apa yang dimaksud lelaki tampan berpakaian aneh ini.
'A-aku tidakk-' belum sempat kamu memberi penjelasan, lelaki itu sudah terbang pergi menggunakan pasirnya meninggalkanmu. Kamu memandangannya masuk kesebuah jendela disalah satu gedung tinggi dihadapanmu.
Apa-apaan itu barusan?!
'Tunggu! Hey, barang-barangku masih diatas sana!!!" Kau menghentakkan kakimu kesal.
'Siapa orang itu? Kenapa dia seenaknya saja menurunkanku yang sudah susah payah naik sampai diatas atap!'
Kau memandang keatas, keatap dimana tadi kau berada. Kemudian berteriak frustasi.
"Arrgh barang-barangku!!!"
.
.
.
.
"Gaara? Habis kemana?" Temari melihat adiknya masuk melalui jendela ruangan Kazekage.
"Em.. habis nolongin orang" balas kazekage muda itu.
"Nolongin orang? Ah, terserah. Gaara, ini daftar-daftar pelamar kerja, ada sekitar 10 orang. Mereka kebanyakan berasal dari desa-desa kecil disekitaran ini" Temari menyerahkan daftar nama yang dimaksud keatas meja kerja Gaara.
"Ok" jawab Gaara sambil duduk dikursinya.
.
.
Gaara duduk melamun dengan menumpukan dagu ke tangannya.
"Sepertinya orang tadi adalah salah satu pendatang. Hmm. Baru datang saja sudah ingin bunuh diri, apakah hidupnya memang seberat itu?"
Sang kazekage menggeleng dengan iba.
.
.
.
.
.
To be continued 😀😀
Jangan lupa vote yaaaa
Terimakasih sudah membaca ceritaku :D
Nanti Up selanjutnya yaaa