Permulaan

13 3 1
                                    

Di awal pagi yang cerah, matahari menampakkan wujud nya dengan sinar nya yang terik. Tepat di bawah sana, terdapat langkah kaki seorang gadis.

Langkah kaki gadis tersebut berhenti. Ia mengangkat tangan nya ke atas menghadap matahari.

Dia menggerakkan pelan jarinya sehingga terdapat jelas bayangan jarinya di wajah nya yang cantik itu.

Di sekelilingnya banyak siswa yang baru sampai di sekolah untuk memulai kewajibannya. Seperti yang kita tau, kewajiban utama seorang siswa adalah belajar.

Tapi, masih banyak yang mengabaikan kewajiban tersebut. Padahal orang tua susah payah untuk menyekolahkan anaknya.

Pemilik rambut bersurai panjang berwarna hitam tersebut menghadap ke depan melihat sekolah baru nya. Ia baru saja pindah dari sekolah nya yang lama.

Dia melangkahkan kaki nya menuju ruang kepala sekolah untuk mencari tau dimana kelasnya yang baru.

...

BRAK...

"Woy, kalian bisa diam ga sih?! Nanti guru masuk" ujar Vino si ketua kelas dengan tegas dan sedikit berteriak.

Terjadi suara riuh di kelas XI MIPA 2, padahal bel sudah berbunyi dari tadi. Tetapi masih banyak yang tidak duduk di tempatnya masing masing.

Memang pantatnya pada gak bisa diam.

Di depan kelas ada dua orang yang main sapu untuk dijadikan pedang sama mereka, iya mereka meniru adegan star wars. Cewek-cewek kelas yang masih pagi udah pada ghibah yang topik bahasannya always tentang cogan cogan sekolah Angkasa maupun sekolah tetangga. Di pojok belakang sana terdapat banyak cowok cowok berkumpul dengan hp ditangan seperti sedang menonton vidio.

Kelas yang tadinya berisik, langsung sunyi setelah mendengar suara gebrakan meja dan suara lantang ketua kelas. Semua lantas mengunci rapat mulut mereka sendiri.

"Kenapa sih ketua kelas pagi pagi udah teriak, sakit kuping gue. Mending ikut kita kita nonton, sini" ajak Banyu di pojok belakang sana.

"Ogah, mending gue main game dari pada nonton begituan." jawab Vino.

Baru saja Banyu mau membalas ucapan Vino, tetapi harus terpotong dengan suara yang mengagetkan seisi kelas. Lagi.

BRAK...

Bukan. Kali ini bukan suara gebrakan meja, melainkan suara pintu kelas yang dibuka dengan kasar.

"Aishh, kaget tau ga, lama lama bisa jantungan gue" ucap Shea menyeletuk.

Siswa itu berusaha ngambil napas sebentar, karna abis berlari untuk sampai ke kelas, "i-itu... bu Sri lagi jalan menuju ke kelas kita"

Seketika semua penghuni kelas menuju ke tempat duduk masing masing. Bukan tanpa sebab mengapa mereka langsung berbuat begitu.

Ibu Sri terkenal dengan ke-killeran nya di sekolah Angkasa bahkan guru guru pun segan dan agak takut untuk berurusan dengan guru tersebut.

"Pas bu Sri aja baru kalian mau duduk" Vino melihat tangannya yang merah karna abis mukul meja dengan keras, ternyata sakit juga ia berucap dalam hatinya.

Bersamaan dengan itu, bu Sri masuk ke kelas XI MIPA 2 .

"Pelajaran siapa kalian sekarang?" tanya bu Sri

"Pelajaran bu Vina, bu"

"Kenapa gak dibuka bukunya?! kalau tidak ada guru melapor ke TU, bukannya bising di kelas! Mau jadi apa kalian nanti, HAH?! "

Kepala mereka tertunduk, tidak ada yang berani membalas ucapan bu Sri. Mereka terlalu takut kena semprot dari guru itu.

Bu Sri menghela napas melihat siswa siswa di depannya sekarang ini, "ya sudah, karna saya tidak mau pagi-pagi sudah marah, tujuan saya kesini mau mengasih tau ke kalian bahwa ada anak baru yang akan bergabung dengan kalian mulai hari ini"

Seisi kelas yang semula kepalanya tertunduk, langsung mengangkat kepalanya melihat kearah kedepan setelah mendengar perkataan guru tersebut.

Mereka penasaran siapa yang bakal menjadi teman baru mereka di kelas ini.

"Silahkan masuk nak" ujar bu Sri.

Seisi kelas lantas melihat ke arah pintu. Mereka melihat seorang anak perempuan masuk ke kelas. Cantik sekali, ia berambut panjang berwarna hitam, mempunyai bibir berwarna pink natural, hidung yang mancung,wajah nya yang mulus serta kulitnya yang putih. Terbukti anak cewek yang ada di kelas langsung menoles wajah mereka dengan make up, bahkan ada anak cowok menganga yang air liurnya hampir jatuh.

"Perkenalkan dirimu" ucap bu Sri.

"Hallo, perkenalkan nama saya Gwen Dyvette Pratista, senang bertemu dengan kalian semua" ucap Gwen tersenyum memperkenalkan dirinya.

...

"Gak ke kantin?" tanya Luna sambil merapikan bukunya. Ya, Gwen duduk sebangku bersama teman barunya, Luna.

Mereka sudah mulai saling mengakrabkan diri.

Gwen yang merasa dirinya ditanya melihat ke Luna, "Lo duluan aja".

Gwen sedang menulis, ia harus menyelesaikan catatan yang ada dipapan tulis.

Karna ini hari pertamanya pindah dia harus banyak mencatat supaya tidak banyak ketinggalan.

Luna menutup buku Gwen, "Ini kan hari pertama lo disini, sudah menjadi tugas gue untuk menceritakan dan memandu lo sebagai anak baru tentang sekolah Angkasa" sambil menarik tangan Gwen keluar kelas.

"Tapi i-itu catatan gue gimana?" tanya Gwen sambil melihat ke arah meja nya masih dengan keadaan tanganya ditarik.

"Nanti gue pinjamin catatan gue, gue udah selesai nyatat kok plus lengkap semua" jawab Luna.

Gwen bernapas lega. Setidaknya ia bisa tenang nanti.

-----

Jangan lupa vote, komen and share yaa
Mohon dukungannya <3
Terima kasih

03 Maret 2021

GWENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang