1

11.5K 559 2
                                    

"Arghhhh.. sumpah ya, seumur-umur gua baru nemuin dosen nyebelin dan ngeselin kek dia," rancau Aya mengacak-acak rambutnya.

"Ya, sabar aja, Ay. Mungkin kebetulan aja dia ngerjain lo tadi," timpa Maudy—salah satu anggota dari grup K-Pop Aya.

"Kebetulan apanya? Ini udah pertemuan ketiga dan udah tiga kali gua dikerjain sama tuh Dosen Jahanam. Lo lupa minggu lalu gua jadi korban asisten dia di kelas lain cuma gara-gara telat ngumpulin tugas. Dua minggu lalu, gua yang harus bawain tugas kalian semua ke ruangannya gara-gara ketiduran pas dia ngajar. Terus, tiga minggu yang lalu harusnya jadi hari yang menyenangkan buat gua karena jadi hari pertama gua di semester genap ini dan apesnya harus nyuci mobilnya si Dosen Jahanam itu gara-gara gua telat tiga puluh detik masuk ke kelasnya. Dengar ya, tiga puluh detik, guys! Bayangin aja tuh, gimana sialnya gua tiga minggu berturut-turut ini."

"Utututt.. Sabar ya, Aya Sayang." Clara mengusap-usap bahu Aya yang terlihat masih emosi.

"Dan kalian kayaknya belum tahu deh, untuk semester ini pada mata kuliahnya dia, gua yang bakal gantiin dia ngajar." Aya menatap kedua sahabatnya secara bergantian.

"HAH? Serius, Ay?" ucap mereka berdua.

"Menurut lo, tampang gua terlihat bercanda?"

Seketika Maudy dan Clara menggeleng cepat. Ayara menghela napas panjang. "Heran deh gua, tuh dosen punya masalah apa sih sama gua? Tiap dia ngajar, ada aja alasan ngebuat gua menderita."

"Menurut gua nih ya, Ay, mungkin si Bapak Dosen sama lo itu diciptain buat ngeramein kelas kita deh. Buktinya nih ya, mulai minggu depan kan lo yang ganti ngajar dia. So, otomatis kelas kita bakal lebih enjoy kan. Kalian semua pada ngerasainkan, gimana bosannya kita pas dia ngajar. Bikin kita ngantuk tahu gak."

"Gua setuju sih sama Maudy, Ay, kayaknya emang gitu deh. Jadi, sebagai asisten Bapak Dosen lo harus buat kelas kita se-enjoy mungkin. Oke?"

Ayara mengangguk-angguk mendengar penuturan kedua sahabatnya. Secara tak langsung, sebuah ide telah terlintas di pikirannya. Hal apa yang akan dia lakukan di kelasnya nanti.

"Oke-oke. Gua terima saran lo. Dan kayaknya gua udah nemuin pelajaran yang menarik dan gak ngebosenin kita semua." Ayara tersenyum penuh arti usai mengucapkan kalimat tersebut.

"Serius, Ay?"

"Yaaa, kita liat aja nantinya. Percaya deh, bakal seru banget pokoknya."

"Oke-oke. Lo emang ratunya K-Pop di kelas kita. Gua percayakan sama kamu, Ay."

"Harus. Bahkan kalo kalian gak mau percaya pun harus tetap percaya sama gua. Gak boleh curigain."

"Iya, Ayara Sayang. Aku dan Maudy selalu percaya sama kamu. So, dari pada kita cuma berdiri doang nih di koridor, gimana kalo kita ke kantin fakultas sebelah? Dengar-dengar di sana banyak cogan terus mirip Oppa-oppa Korea loh," gemes Clara.

"Ayo, Ay, kita ke sana aja!" Maudy menarik lengan Ayara yang kelihatannya sedang memandang sesuatu.

"Eitsss, bentar-bentar, ya. Gua mau ke sana dulu," ucap Ayara sambil menunjuk ke depan. Terlihat di depan sana seorang dosen muda sedang keluar dari ruangan dosen.

"Lo mau ngapain sih, Ay? Mau cari gara-gara lagi sama si Bapak Dosennya?"

"Husstt, kalian berdua tetap di sini ya. Ada hal penting yang gua tanyain ke dia pokoknya." Usai berucap demikian, Ayara berlari menghampiri dosen muda tersebut.

Terlihat mereka sedang berbicara, lalu tak lama kemudian menghampiri kedua sahabatnya lagi.

"Udah?"

Ayara mengangguk. "Yuk ke kantin!" ucapnya menarik lengan Maudy dan Clara.

"Emang lo nanya apa sih sama Bapak Dosen?" Maudy yang ingin tahu.

"Hmm, untuk sekarang gua masih belum ngasih tahu kalian. Tapi, kalian bakal tahu kalau jadwal ngajarnya Dosen Jahanam itu."

"Apasih? Makin penasaran tahu."

"Adalah pokoknya. Yuk cepetan, nanti kehabisan kursi lagi."

"Oke-oke, Ayara sayang."

Ooo

Dosen Pak Setan! || SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang