"Apa yang kau inginkan, wanita ular?" Tanya Luhan sesaat Rose mendekati meja dimana mereka menikmati makan siang bersama.
"Tutup mulutmu, pria jadi-jadian." Balas Rose yang membuat luhan meradang jika saja Kyungsoo tidak menahannya. "Ini. Datang dan kita lihat siapa yang pantas untuk bersanding dengan Chanyeol sunbae." Sambungnya seraya melemparkan sebuah undangan di atas meja di depan Baekhyun.
"Hah, untuk apa kami datang ke acaramu yang membosankan itu. Lebih baik aku berkencan dengan kekasihku." Ucap Luhan menusuk.
"Bilang saja jika kau takut satu ruangan denganku makan orang-orang akan tau seperti apa pria jadi-jadian bertingkah." Balas Rose dan kali ini Kyungsoo tidak menahan sahabatnya itu karena terlampau muak dengan sikap dari perempuan di hadapannya itu.
Saat Luhan ingin menerjangnya dan berniat menarik rambut panjangnya, beruntung saat itu Baekhyun langsung membuka suara dan menghentikan niatan Luhan.
"Aku akan datang, tetapi jangan menangis jika nanti di acaramu sendiri orang-orang hanya akan memperhatikan diriku dan kekasihku karena kami adalah pasangan yang serasi." Ucap Baekhyun sambil menyunggingkan seringainya.
"Hah, kita liat saja nanti!" Jawab Rose sambil membalikkan tubuhnya meninggalkan meja Baekhyun dan sahabat-sahabatnya.
"Kau yakin, Baek? Menurutku kau tidak perlu datang. Toh, aku bertaruh jika dia hanya mengundangmu karena ingin bertemu dengan Chanyeol sunbae." Kata Xiumin yang sejak tadi berdiam diri.
"Hmm.. aku tau. Tetapi sepertinya sedikit bermain-main tidak masalah kan, lagipula si Yoda itu tidak akan menolak ajakanku.
⎔⎔⎔
"Yak, kau gila?!" Nada frustasi Chanyeol menggema di dalam mobil. Saat ini mereka sedang menuju ke salah satu mall terbesar untuk makan malam, Chanyeol terlampau lelah untuk memasak jadi tidak ada salahnya jika ia menerima ajakan Baekhyun untuk makan malam diluar. Tetapi ternyata niatan si kecil itu bukan hanya makan malam saja.
"Sebenernya apa aja sih yang ada di kepala kecilmu itu? Bagaimana bisa kau menerima undangan dari perempuan sundal itu untuk datang?!" Lagi-lagi ia tidak habis pikir dengan kekasihnya itu.
"Udahlah, ikutin aja perintahku. Maka hidupmu akan tenang." Ucap Baekhyun terlampau santai. Ia sedang memilih model pakaian yang akan dikenakannya nanti melalui aplikasi di handphonenya. Model itu nanti sudah dirancangnya itu akan dibuat khusus untuknya dan Chanyeol jadi ia harus fokus membuat sketsanya walau terbilang buru-buru. Jangan heran, ia bisa menyelesaikan sketsa apapun dalam waktu yang singkat dan hasilnya cukup memuaskannya. Dan yang orang-orang tidak tau adalah, sebagian besar rancangannya sudah menjadi tren fashion di pasaran dengan sebuah brand yang juga dipegang olehnya, tentu saja namanya disamarkan jadi tidak ada yang mengetahui jika brand Privè adalah miliknya kecuali sahabat juga keluarganya saja.
"Hidupku tenang katamu? Hell, yang ada hidupku semakin sulit karena kelakuanmu." Jawab Chanyeol sambil mencibir kearah Baekhyun.
"Berani kau ya.." kata Baekhyun yang memandang sinis ke arah Chanyeol. Ia dengan gemas menarik bibir Chanyeol yang sedari tari mencibirnya dan Chanyeol hanya bisa menjerit kesakitan tanpa bisa melakukan apapun karena kedua tangannya masih memegang kemudi setir.
⎔⎔⎔
"Jadi aku ingin pakaian ini selesai 4 hari, kau bisa? Untuk biayanya tenang saja, si yoda menyedihkan ini akan memberikan kau bonus yang banyak." Kata Baekhyun pada salah satu penjahit andalan Privè yang akan membuatkan desainnya menjadi nyata dalam waktu 4 hari untuk 2 pasangan pakaian. Untuk orang biasa mungkin 4 hari adalah waktu yang sedikit, tetapi tidak untuk para karyawan di bawah naungan Privè, mereka sudah terbiasa mendapatkan tenggat waktu yang seperti ini dari Baekhyun untuk melatih kedisiplinan maupun kelincahan mereka. Tentu dengan bayaran yang sepadan juga, tidak ada karyawan Privè yang mempunyai kehidupan pas-pasan jika kau ingin tau.
Chanyeol menatap malas pada Baekhyun, ia hanya bisa memandang sekelilingnya tanpa mau tau apa saja detail yang ditambahkan Baekhyun untuk pakaian mereka nanti. Protes pun tidak akan membuat suaranya didengar oleh si kecil itu lalu untuk apa ia bersusah payah.
"Kau mau cobain beberapa pakaian disini?" Tanya Baekhyun pada Chanyeol setelah ia selesai berurusan dengan Yoona, pegawai kepercayaannya itu.
"Kau mau menyuruhku untuk memborong brand-mu dan membuat uangku masuk ke kantongmu, kan?" Bukannya menjawab, Chanyeol malah melontarkan pertanyaan sarkasnya pada Baekhyun yang hanya membalas dengan anggukan dan senyuman lebar.
Chanyeol tertawa melihat respon Baekhyun yang terlewat imut itu. Sungguh, bagaimana ia bisa tertawa saat ada orang yang jelas-jelas mengatakan jika ia menyukai uang Chanyeol dibandingkan dengan orang yang mencoba berbaik hati di awal tanpa menunjukkan maksud terselubungnya. Baginya, walaupun Baekhyun dengan jelas lebih memilih menghabiskan uangnya tetapi ia tau, terlampau tau jika Baekhyun tidak bersungguh-sungguh dengan itu. Keluarga Byun berada di jajaran orang terkaya di Korea Selatan, hampir bersanding dengan kerajaan keluarga Park jadi tidak mungkin jika Baekhyun hanya mengincar uangnya. Tetapi sikap terus terangnya itu yang membuat Chanyeol merasa nyaman berada disamping si kecil ini. Disaat tidak ada seorangpun yang berani menentangnya kecuali keluarga, hanya pria mungil ini yang berani membentak, menentang maupun menjawab semua perintahnya. Disaat orang lain mendekatinya dengan cara bermulut manis, hanya Baekhyun satu-satunya yang berterus terang bahkan tidak ketinggalan sumpah serapahnya selalu ada disaat beradu argumen dengannya. Chanyeol mersa menjadi diri sendiri saat ia bersama dengan Baekhyun, maka dari itulah ia mengajukan permintaan menjadi kekasih palsunya karena yakin jika Baekhyun adalah orang yang tepat untuknya memainkan peran ini.
Tetapi yang mereka tidak sadari, semakin mereka merasa nyaman maka semakin mudah pula rasa itu muncul dan mengakar di dalam hati keduanya. Kita tunggu saja, berapa lama akar itu tumbuh menjadi tunas dan berakhir menjadi pohon cinta di hati keduanya. 😏
"Aku ingin mencoba ini. Kau juga ambillah yang sama denganku, jadi kita bisa memakai baju couple. Huek." Ucap Baekhyun yang ia akhiri dengan gerakan seolah-olah ia akan muntah karena ucapan cringe-nya sendiri. Sedangkan Chanyeol hanya memandangnya dengan tatapan malasnya seperti biasa, tetapi tidak berapa lama setelah Baekhyun pergi ke salah satu bilik untuk mengganti bajunya, Chanyeol mengambil satu setel baju yang sama dengan Baekhyun dan beranjak pergi kearah yang sama dengan pria mungil itu.
"Yak yoda yak!!! Ngapain disini, hah?! Keluar sana, cari tempat lain!!" Teriak Baekhyun saat melihat Chanyeol yang menerobos masuk ke bilik yang sama dengannya. Demi Tuhan, baru saja ia akan melepas pakaiannya si yoda ini malah mengganggunya.
"Yaelah, sama-sama cowok ini kan! Lagian ngapain juga itu pentil ditutupin, gak akan diperkosa kok engga.." ucap Chanyeol menggoda Baekhyun hingga wajahnya berubah memerah. Sungguh, Chanyeol sangat menikmati kegiatan setiap kali ia menggoda Baekhyun karena respon dari si kecil lah menjadi kesenangan tersendiri.
"Pergi gak lu, hah?! Atau mau digampar nih!" Ancam Baekhyun yang hanya direspon tawa oleh Chanyeol. Tanpa mengindahkan ancaman itu, Chanyeol langsung membuka pakaiannya dan mengambil satu pakaian yang telah ia gantungkan di dekat Baekhyun. Melihat respon Chanyeol, mau tidak mau Baekhyun membalikkan tubuhnya menghadap cermin besar dan mulai melepaskan tangannya yang tadi menutupin pentilnya dan beranjak untuk memasang baju yang telah dipilihnya tadi.
"Tubuhmu ternyata indah juga jika diperhatikan."
KAMU SEDANG MEMBACA
[𝟑] Always Trapped By U ꒰𝐜𝐡𝐚𝐧𝐛𝐚𝐞𝐤꒱
Fiksi Penggemar꒰selesai꒱ Menjadi kekasih dari seorang 𝐏𝐚𝐫𝐤 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐲𝐞𝐨𝐥 itu tidak mudah, terlebih jika kau berada di dalam lingkaran dunia kejam. Well, itu yang dirasakan oleh 𝐁𝐲𝐮𝐧 𝐁𝐚𝐞𝐤𝐡𝐲𝐮𝐧. Tetapi yang orang lain tidak tau adalah, mereka adala...