1. Oh My Cathy

4 2 0
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak❤️
.
.
.
.
.

Atthar melirik ke atas dengan menyipitkan mata, sesekali menyeka keringat yang membasahi wajahnya. Panas, itulah yang dirasakan pemuda sederhana penyayang binatang itu.

'Huh, sepertinya cuaca kali ini sangat tidak bersahabat,' gumannya dalam hati.

Atthar berjalan menuju rumah yang tidak terlalu jauh dari sekolahnya, sambil bersenandung kecil seraya tersenyum manis pada setiap orang yang menyapanya.

Dari kejauhan terlihat beberapa kucing tengah berjejer rapi menunggu kedatangan sang majikan.

“Hello. Kalian pasti merindukanku.” Atthar merendah untuk mengelus kucing-kucingnya.

Atthar melanjutkan berjalan dengan langkah kecil hingga melewati gerbang. Ia memasuki rumah diikuti kucing-kucing kesayangannya.

Di dalam rumah, Atthar duduk di kursi ruang tengah. Kemudian kucing-kucing peliharaannya menyerbunya, seolah benar-benar rindu. Atthar sangat menyayangi kucing-kucing itu, ia telah menganggapnya seperti seorang teman.

"Hai, Leoni." Atthar memberinya makanan.

"Kucingku ini imut sekali," ucap Atthar pada kucing berbulu putih yang sedang menikmati makanannya,  tanpa merasa terganggu sedikit pun oleh pemiliknya.

Atthar beranjak mengambil segelas air untuk ia minum, kemudian ia sempatkan mengelus salah satu kucing kesayangannya yang sedari tadi membuntuti langkahnya.

"Pasti kau lapar, Ja."

Atthar kemudian memberi makanan kepada Raja dan kucing-kucing lainnya secara adil.

Rumah Atthar adalah rumah sederhana namun sangat nyaman untuk ia tinggali bersama Ibu dan juga kucing-kucing kesayangannya.

Atthar memberi nama kucingnya Uta, Joy, Shooky, Tata, Raja dan Leoni. Uta adalah kucing yang paling imut setelah Leoni, Joy adalah kucing yang sangat manis dan Shooky kucing yang pemalas, sedangkan Tata dan Raja adalah kucing yang sangat aktif berlarian kesana-kemari, hingga Atthar kewalahan jika harus mengejar Tata dan Raja untuk memintanya tenang.

“Mau kemana, Ta?"

"Jangan ke jalan raya,” Teriak Atthar.

Tata terus berlari-lari pelan menjauhinya.

"Cepat pulang yah. Kalau enggak kutampol." Atthar menggeleng-geleng kemudian tertawa kecil menyadari perkataannya barusan.

Atthar mengalihkan pandangannya dari Tata. Ia melanjutkan bermain dengan kucing-kucing lainnya.

Terlihat Uta dan Leoni sedang mempermainkan bola-bola kecil yang dilempar Atthar, sedangkan Shooky terus ditarik oleh Atthar agar bangkit dari rebahannya.

"Ah," kesal Atthar menyerah pada Shooky.

Tiba-tiba saja Uta hampir mencakar wajah Athhar ketika akan menangkap bola yang Atthar lempar ke atas.

"Houh," Atthar terkaget.

"Sudah dulu yah mainnya." Atthar menggendong kucingnya satu persatu.

Atthar mengarahkan semua kucingnya untuk masuk ke kandang.

"Selesai." Atthar bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

***

Atthar mengobrak-abrik dapur sekembalinya dari kamar mandi. Ia hendak mencari makanan yang bisa dimakan, karena sejak tadi belum makan siang.

"Bu, ini makanan untuk Atthar?"

"Iya. Jangan lupa cuci tangan, Thar" pinta Ibu.

Setelah makan, ketika hendak menuju kamar. Atthar berhenti sejenak untuk melihat kucing-kucingnya.

“Makan ya, Ky. Makan yang banyak, jangan malu-malu kek cewek,” ujar Atthar kepada Shooky yang masih bermalas-malasan di kandangnya.

Atthar berpindah ke kandang kucing lainnya secara bergilir, mengambil mangkuk-mangkuk makanan mereka yang sudah kosong, hingga tiba di kandang Tata, Atthar mematung.

Oh My CathyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang