4. Oh My Cathy

1 0 0
                                    

Atthar mendesah dan masuk ke dalam untuk membayar makanannya.


Saat keluar, Atthar tidak menemukan Cathy di tempat yang tadi. Ia mulai kebingungan, memanggil nama siluman kucing itu namun tak ada balasan.


"Arrgghh, kucing jadi-jadian itu hilang ke mana lagi, sih," ujar Atthar frustrasi sambil mengacak-ngacak rambutnya.


Atthar memutuskan menyusuri sepanjang jalan yang sedang ramai itu untuk mencari keberadaan Cathy. Untunglah, dia menemukan Cathy sedang berjongkok di tepi trotoar. Jarak nya sangat mepet dengan jalan sehingga Atthar menyeretnya agar tak terserempet mobil.


"Hei, hati-hati, kau bisa ditabrak mobil," seret Atthar yang membuat Cathy kebingungan.


Atthar menangkap kebingungan itu dan menjelaskan situasinya kepada Cathy. Yang dijelaskan hanya mengangguk meski tak mengerti. Dia kesulitan memahami bahasa manusia.


"Cathy, kenapa kamu bisa ada di sini? Di sini bahaya. Banyak kendaraan yang berlalu-lalang. Kamu mengerti?" sembur Atthar pada Cathy.


"Emm anu, i--itu sebenarnya Chaty ke sini karena di sana ada saudara Chaty," ucap Chaty sambil memainkan jarinya karena takut di marahi oleh Atthar.


"Saudara? Maksud Chaty di sebrang jalan sana ada kucing jadi-jadian juga sepertimu?"


"Bukan. Dia hanya kucing biasa. Dia tidak bisa berubah menjadi manusia seperti Chaty," jelas Chaty kepada Atthar yang kelihatan kebingungan.


"Oh, aku kira kucing itu sama sepertimu. Baiklah ayo kita ke sana," setelah mengatakan itu Atthar meraih tangan Chaty. Lalu mengenyam erat. Kemudian mereka berjalan menyeberangi jalanan untuk melihat saudara yang Cathy maksud tadi.


Seperti yang Chaty katakan, di dekat trotoar jalan ada seekor kucing kecil yang meringkuk kedinginan, dengan badan yang sangat kurus. Kemungkinan kucing tersebut terpisah dari induknya, dan berakhir kelaparan karena tidak dapat mencari makanya Sendiri.


Seketika mata Chaty berkaca-kaca melihat saudaranya yang masih sangat kecil harus menderita di dunia manusia seperti ini.


"Hikss, hikss kenapa kamu bisa seperti ini saudaraku," ucap Chaty sambil terisak.


Karena mendengar isakan Chaty, Atthar menjadi panik dan bingung harus melakukan apa.


_"Ssttt_... Jangan nangis dong. Ya udah, kita bawa ke rumah aja, ok," bujuk Atthar dengan sedikit mengelus punggung Chaty yang sedikit bergetar akibat tangisannya.


Mereka pun pulang dengan membawa anak kucing tersebut. Di perjalanan pulang, Atthar menyempatkan waktu untuk membeli beberapa makanan kucing karena kebetulan stok makanan kucing di rumahnya menipis. Sebelum ia meninggalkan Chaty dan anak kucing tersebut, ia menyuruh Chaty untuk menunggunya di sebuah pendopo yang terletak tak jauh dari area minimarket.


"Chaty, kamu tunggu di sini. Aku mau ke minimarket sebentar," ucapnya lantas meninggalkan Chaty sendiri bersama anak kucing tersebut.


"Ok, berhati-hatilah!" dari minimarket.



"Baiklah chaty, kamu juga harus berhati-hati".


Atthar pun meninggalkan chaty sendiri dan bergegas menuju minimarket yang tak jauh dari tempat mereka berdua berada.


Ia pun masuk lalu membeli keperluan-keperluan untuknya dan juga chaty.

Setelah berkeliling dan mencari barang-barang yang ia butuhkan, dia menyerahkannya dan segera membayar belanjaan tersebut lalu pergi meninggalkan minimarket.


Atthar membawa keperluan-keperluan untuk dirinya dan chaty, dan tak lupa makanan kucing.


ia membuka sebuah bungkus roti untuk dimakan karena dia merasa lapar dan juga meminum susu ultra milk yang masih segar sebagai pelepas dahaganya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oh My CathyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang