Keinginan

109 11 12
                                    

drap drap drap drap (suara langkah kaki berlari)

Pasien yang dirawat oleh Shinobu 2 hari yang lalu berusaha lari dari para Kakushi yang mengejarnya.

loh?ada apa?

"Tokito-san, ber-hen-ti..." Panggil seorang Kakushi sambil berlari mengejar Muichirou.

"Kau belum pulih Tokito-san, kau harus minum obat!!hah..hah.." Ucap Kakushi lain yang juga mengejar Mui.

"Aku sudah baik, biarkan aku keluar! /bwle" Mui menjulurkan lidah ke para Kakushi yang berada di belakangnya.

Terlihat seorang pria bertubuh kekar beberapa meter di depan Mui, berpenampilan meriah, Mui tak menghiraukan, ketika para Kakushi berhenti karena pria tersebut, lain dengan Muichirou yang justru malah meluncur lewat celah kedua kaki alias 'kolong' pria penampilan meriah tersebut.

Pria kekar berpenampilan meriah menyadari bahwa ada bocah dengan perban di kepalanya baru saja meluncur tepat di bawahnya.

'bocah jenis apa itu, tak punya akhlak di depan hashira' gumamnya.

Pria tersebut melangkah satu kaki dan menahan bahu Mui dengan tangannya, alhasil membuat Mui terhenti.

"Dimana rasa hormatmu pada hashira!" Bentak pria kekar itu ke bocah yang ia tahan dengan tangannya.

Muichirou memutar badannya dengan malas lalu menaikkan kepala agar wajah pria tersebut terlihat.

'tinggi banget, aku cuman seperutnya' Gumam Mui.

"KAU BISA BICARA TIDAK BOCAH!?" Pria itu membentak Mui lagi karena kesal merasa ter-abaikan, bentakan itu membuat Mui kesal.

"Kau berisik sekali, siapa kau?" Tanya Mui dengan nada tidak suka.

"Aku ini hashira! kalau kau tidak tau, aku akan perkenalkan diriku, dengan meriah" Nampak pria tersebut akan mengenalkan dirinya, Muichirou merasa waktunya terbuang dengan sia-sia, sangat tak berguna mendengar Pria ini bicara.

Namun karena Mui belum sepenuhnya fit, ia lebih memilih diam dan pura-pura mendengarkan pria ini bicara dari pada nanti dia terkena bogeman dari pria berotot ini.

"Perkenalkan namaku Tengen Uzui *cling-cling* aku hashira suara, kalau kau tidak tau apa itu hashira, hashira adalah pemburu iblis terkuat dan mampu menggunakan teknik pernafasan *cling-cling* " Jelasnya dengan bangga.

".....oh" Begitu respon dari bocah dengan ekspresi datar ini.

Uzui geram dengan jawaban bocah berkepala perban ini, yang seharusnya bocah ini mengenalkan kembali dirinya, ini malah terdiam dengan tatapan kosong.

"Siapa namamu?" Tanya Uzui ke sosok yang ada di depannya.

"Moshi-Moshi, ara ara~ Muichirou-kun~" Suara tersebut menahan Mui menjawab pertanyaan Uzui.

"Gomen Uzui-san~ dia adalah pasien ku~ namanya Muichirou" Akhirnya Mui tidak perlu membuang suara nya untuk menjawab pertanyaan dari Uzui karena sudah dijawab oleh Shinobu.

"Ah! yosh Kocho-san, ternyata dia pasienmu ya, ha-ha-ha" Uzui mengakhiri dengan tertawa singkat lalu melangkah meninggalkan Shinobu dan Muichirou.

Para Kakushi yang mengejar Mui tadi mendapat instruksi bahasa tubuh dari Shinobu kemudian mereka pergi.

"Gomen Shinobu-san, aku sudah membaik, tidak perlu minum obat lagi" Mui membuka pembicaraan ketika hanya tersisa mereka berdua saja.

"Hm~^^*eye-smiling*baiklah kalau begitu, oh ya aku berencana pergi ke pedesaan untuk membeli beberapa keperluan obat" Shinobu berbalik badan dan hendak pergi.

Tokito's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang