Chapter 3

361 49 7
                                    

⚠️1800+ word

- Bertemu -

.

.

.

.


Author's POV

Di sebuah lorong sekolah yang kosong di sore hari terdengar suara piano yang mengalun indah di mainkan oleh seseorang. Suara itu berasal dari ruang musik di sekolah tersebut. tampak seorang laki-laki ber paras manis tengah bermain piano dengan hati yang sangat riang. Tiba-tiba seseorang masuk keruangan tersebut membuat laki-laki tersebut terlonjak kaget hingga menghentikan permainan pianonya,

"astaga... kau membuatku kaget!" pekik laki-laki itu.

"maaf, habis kau tak mendengar panggilanku hehehe"

"kenapa kau masih belum pulang, Jungwon?" tanya orang itu pada laki-laki ber-name tag Jungwon yang tengah memainkan piano tadi. Namun, jungwon memilih mengabaikan pertayaan tersebut dan masih melanjutkan permainan pianonya.

"Kak Heeseung.... bagaimana permainan pianoku? Apa masih bagus?" tanyanya pada Heeseung, namun Heeseung hanya diam dan sibuk memperhatikan jemari lentik milik lelaki manis di hadapannya yang di penuhi luka,

"apa masih sakit? Apa aku laporkan saja mereka kepada para guru?"

" tak usah, biarkan saja.... aku tak apa kak" sambil tersenyum.

"Yang Jungwon! Kau bilang tak akan menyembunyikan apapun dariku lagi kan? Kenapa kau masih belum memberitahu ku sampai sekarang orang yang telah melakukan hal mengerikan seperti ini padamu!!" Namun Jungwon hanya diam memilih abai dan terus memainkan pianonya, mengernyitkan dahinya disaat rasa sakit tiba-tiba datang dari luka dijemarinya. Dan Heeseung tak mengeluarkan sepatah katapun lagi setelah melihat juniornya itu.

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah empat sore dan Heeseung mengajak Jungwon untuk pulang bersama, tapi dia menolaknya karena masih ingin bermain lebih lama, dengan terpaksa Heeseung meninggalkan lelaki manis itu sendirian karena dirinya memiliki urusan lain.

Saat pintu depan tertutup, tiba-tiba beberapa orang masuk melalui pintu belakang saat tak melihat kehadiran Heeseung di dalam ruangan,

"akhirnya dia pergi juga.... " ucap seorang yang berdiri ditengah sambil berjalan menghampiri Jungwon, dan Jungwon hanya bisa diam dengan wajah yang nampak ketakutan

"Jadi...(sambil menarik rambut belakang Jungwon) sampai dimana kita tadi" ucap orang itu sambil tersenyum miring dan mengarahkan sebuah botol ke arah Jungwon.

***


Disisi lain, terlihat Jay yang nampak berjalan mondar-mandir sendirian di koridor kelasnya yang sudah sepi sambil melihat kearah jendela yang menampilkan langit yang hampir gelap. Dia masih memikirkan perkataan kepala sekolah tadi kepadanya.

"Astaga apa yang harus aku lakukan, kenapa ibu tak pernah cerita tentang semua ini padaku? Apa dia tidak tau? Atau dia berusaha menutupinya dari ku? Tapi kalau dia berusaha menutupinya dia tak akan menyekolahkan ku disini kan?" monolognya.

"Apa aku bicarakan saja masalah ini pada ibu? tapi kalau aku cerita pada ibu dan dia benar-benar tidak tahu kejadian ini dia akan khawatir?"

"Arghhh... bisa gila aku lama-lama" umpat Jay.

Saat Jay masih mondar-mandir dan memikirkan kata-kata yang tepat kepada ibunya, dari arah berlawanan seorang berlari dengan amat kencang dengan pakaian yang sudah basah kuyup serta mengeluarkan bau yang tak sedap. Dan tak sengaja mereka berpapasan di koridor tersebut.

High School : 2 World [ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang