Chapter 1

726 74 14
                                    

⚠️ 2K WORD + banyak narasi

-Kehidupan Baru-

.

.

.

.

Author's POV

Hari masih pagi, terlihat sebuah mobil berwarna hitam melintas di sebuah jalan dengan kecepatan minimum menuju ke suatu tempat. Tak lama kemudian mobil tersebut sampai disebuah rumah tua di ujung jalan, kemudian dua orang keluar dari mobil itu sambil membawa beberapa koper dan kardus.

.

.

.

Jay's POV

Pagi itu kami baru sampai di Incheon International Airport setelah melakukan perjalanan kurang lebih 11 jam dari Amerika menuju Korea Selatan. Saat kami keluar, kami di sambut oleh bibiku yang datang untuk menjemput kami. Setelah itu segera kami melanjutkan perjalanan kami menuju ke rumah yang akan kami tinggali mulai sekarang. Butuh waktu sekitar 30 menit dari bandara dan akhirnya kami pun tiba di sebuah rumah. Rumah itu sangat besar, terlihat sudah tua.

Kemudian aku bertanya kepada ibuku,

"rumah siapa ini?",tanyaku penasaran, dan ibu bilang ini adalah rumah ayahnya.

Aku baru ingat dulu saat masih kecil, setiap libur tahun baru ibu selalu mengajakku kesini. Mungkin karena saat itu aku masih kecil jadi aku tak terlalu mengingatnya. Saat aku berumur 9 tahun kakek meninggal dunia, sehingga rumah ini diberikan ke pada ibuku. Karena kami tinggal di Amerika, jadi kami jarang mengunjungi rumah ini dan bibiku yang selama ini mengurus-nya. Dan sekarang karena pekerjaan ibu yang baru, akhirnya kami memutuskan untuk pindah ke rumah ini dan tentu saja aku pun harus pindah sekolah juga, ini merupakan ketiga kalinya aku pindah sekolah.

Saat aku masuk ke rumah, ini kesan pertama yang aku dapat adalah rumah ini sangat kuno dan terlihat mengerikan. Mengerikan yang aku maksud disini bukan karena rumahnya yang jelek atau terlihat rapuh, melainkan interiornya yang terlihat sangat sangat misterius ditambah suasana yang mencekam hingga membuat bulu kudukku berdiri. Saat aku masuk pun mataku di hadiahi sebuah lukisan yang sangat besar dan kuno di setiap dinding, rasanya seperti semua lukisan itu menatapku sekarang. selain lukisan, terdapat beberapa patung dan benda-benda unik dan kuno lainnya yang berjejer apik di setiap sudut ruangan.

'oh ayolah... bagaimana aku bisa tidur nanti saat semua benda ini di sekelilingku' pikirku.

Berbeda denganku, ibu terlihat sangat senang bisa kembali ke rumah ini. Senyum tulus ibuku yang telah lama menghilang semenjak kepergian ayah 1 tahun yang lalu saat ini bisa aku lihat kembali, dan tanpa sadar aku ikut tersenyum senang melihatnya. Tapi karena aku sangat kelelahan dan tubuhku ini ingin segera bertemu dengan kasur, terpaksa aku memanggil ibuku yang saat ini tengah bernostalgia. Segera aku bertanya kepada ibuku dimana aku akan tidur dan ibu bilang aku bisa memakai kamar yang ada di lantai dua.

"oiya, JAY TUNGGU!! ibu memanggil ku sambil berteriak hingga membuat aku kaget,

"astaga Ibu! Sungguh kau hampir membuat jantungku copot! gerutu ku,

"kau jangan masuk ke kamar yang ada di ujung, mengerti!" perintah ibuku tegas,

"iya aku mengerti jawab ku malas,

'lagi pula aku juga tidak tertarik' gumamku, kemudian aku  melanjutkan berjalanku menyusuri anak tangga menuju lantai atas.

Setelah sampai di kamar, segera aku meletakkan barang-barang milikku asal dan bergegas merebahkan diri di atas kasur yang cukup lama aku rindukan. Namun saat akan akan memejamkan mataku, sesuatu terlintas di benakku. Entah kenapa aku mulai penasaran akan perkataan ibuku tentang kamar di ujung lantai atas. Karena terbawa oleh rasa penasaran, akhirnya aku pergi untuk mengecek kamar itu.

High School : 2 World [ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang