High School : 2 World [ENHYPEN]

Chapter 4

-REKAN-

.

.

.

.

Author's POV

Sunoo mulai mengucapkan sebuah mantra kepada Bolt dan tiba-tiba anjing kecil itu berubah menjadi Griffin tepat di hadapan Jay dan berkata,

"Senang bertemu denganmu cucu Alves Gregory, aku Rion penjaga mu" sontak Jay kaget dan pingsan setelah melihat Griffin yang tak lain adalah anjingnya tersebut.

Jay's POV

Aku terbangun setelah mendapat jilatan di wajahku dan pelakunya tak lain adalah Bolt, saat sadar aku mendapati diriku tergeletak di sofa di ruang tamu,

"Wahh... Akhirnya kau sadar juga!" Ucap Bolt setelah dia melihatku sadar. Sontak aku dibuat terkejut lagi saat melihat anjing di depanku ini bisa bicara,

"K-kau bagaimana kau bisa bicara? S-siapa kau sebenarnya?" Tanyaku masih panik,

"Sudahku bilang... Aku adalah penjaga mu Jay, namaku Rion Sang Griffin. Dahulu aku juga penjaga kakek buyutmu Alves Gregory namun karena dia seorang manusia dia meninggal saat dia berusaha melindungi bumi ini dan aku di kutuk oleh seorang penyihir hitam dan berubah menjadi seekor Griffin" jelasnya

"Tapi bukankah Kakek buyutku mendapat sebuah permata ajaib?" Tanyaku.

"Sayangnya kekuatan permata itu tak sebanding dengan kekuatan Raja Kegelapan, dan dia pun mati di tangannya"

"Bukan... Malragh tidak membunuhnya!" Ucap Sunoo kepada Rion, "Saat kejadian itu Malragh masih berada di Pulau kegelapan"

"Lalu siapa yang membunuh kakekku?" Tanyaku pada Sunoo.

"Siapa lagi kalau bukan Laki-laki dari Ras Iblis! papa bilang lelaki dari ras iblis itu mendapat kekuatan dari Raja Malragh setelah membebaskan ia dari pulau Khalava" jelas Sunoo

"Tapi yang kulihat dan rasakan saat itu adalah kekuatan Malragh bukan Laki-laki dari Ras Iblis"

Kesunyianpun datang setelah perdebatan panjang mereka berdua. Aku masih bingung apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana kakekku bisa mati. Lalu aku teringat kamar diujung lantai atas mungkin disana ada petunjuk,

"Emm.... Bagaimana kalau kita coba mengecek kamar di ujung lantai dua? Ibu menyuruh ku untuk tidak masuk keruangan itu mungkin disana ada sesuatu yang bisa membantu kita"Saranku pada mereka,

"Baiklah mari kita coba!" Ajak Rion

Saat kami akan mencek kamar tersebut, suara ketukan pintu menghentikan langkah kami.

"Pasti itu Ibu! Bagaimana?" Tanyaku

"Yaa... mau bagaimana lagi, kita lanjutkan besok aku akan pulang sekarang" sahut Sunoo

"Tapi diluar masih hujan kau yakin akan pulang?"

"Nggak papa kok aku-"

"Pulanglah setelah hujan reda" tiba-tiba Ibuku datang dan memotong pembicaraan kami dan memberikan tatapan dingin kepada Sunoo yang berdiri di sebelahku.

Sunoo's POV

Saat aku akan pulang, tiba-tiba Ibu Jay datang dan menghentikan ku untuk pergi. Tatapan Ibu Jay sangat dingin seperti dia sudah tahu siapa aku kemudian aku melakukan telepati jarak dekat kepada Ibu Jay tanpa anaknya sadari.

"Sepertinya anda sudah tahu siapa saya" ujarku dalam hati pada Ibu Jay,

Nyonya Park mendengus, "Penyihir, apakah kau anak dari tuan Kim? (kepala Sekolah) tak ku sangka kau akan datang kerumah kami" sahutnya sinis kepadaku