PROLOG

3.2K 351 318
                                    

Hai Semuanya!

Ini cerita pertama yang aku buat dari tahun 2020. emang ga pernah selesai-selesai, so disini aku mau menyelesaikan sesuatu yang seharusnya sudah selesai.

Happy reading!

"Lo pikir gue bakal percaya sama cowok playboy kaya lo hah?" Ucap Raisya kepada lelaki yang ada di depannya, yang tak lain adalah Arfan Glerandara.

Arfan yang mendengar itu tersenyum miring, gadis di depannya ini sangat menggemaskan di matanya.

"Liat aja, gue bakal buktiin" Jawab Arfan sambil mengedipkan sebelah matanya. Raisya yang melihat itu memutar bola matanya malas, sedikit jijik juga melihatnya.

"ga jelas" Lirih dalam hatinya seraya melihat kepergiannya yang semakin jauh dari pandangannya.

***

Raisya berdiri di depan gerbang sekolahnya setelah 30 menit lamanya menunggu sang abang yang tak kunjung datang juga.

Tring

Satu pesan WhatsApp masuk, Raisya segela membukanya.

Abang

Gue gabisa jemput, naik Grab dulu aja sya..

Sya
Bukannya dari tadi, sya udah nunggu!

Setelah membalas pesan dari abangnya, Raisya segera membuka aplikasi Grab untuk mengantarnya pulang. Baru saja ingin memesan  ia sudah di kagetkan dengan kedatangan sosok manusia yang sangat menyebalkan dimatanya belakangan ini.

"Daripada pulang naik angkot, mending gue anter aja gimana?"Ucap Arfan dengan wajah datarnya.

"Ngomong sama gue? Siapa juga yang naik angkot? So tau banget jadi orang!" Cerocosnya.

***

"Menurut gue si Arfan suka sama lo deh Sya. Ya walaupun playboy tapi kan cakep. So ga masalah dong?" Seru Nazwa sembari cekikikan menggoda Raisya sahabatnya.

"Amit-amit" Jawab Raisya menggetok-getok kepalanya.

***

"Papah pernah mikir ga sih? Perbuatan papah ke Mamah itu bikin aku takut buat deket sama laki-laki. yang katanya cinta pertama anak perempuan itu ayahnya, tapi? untuk aku? Enggak pah!"

***

"Fan kita putus aja ya?" Raisya menatap Arfan sendu. Sedangkan Arfan hanya menanggapinya dengan helaan nafas yang panjang. Lalu mengucapkan.

"Ga akan pernah putus. Raisya Kaylanjani cuman punya Arfan" Dengan suara yang sangat lembut, siapun yang mendengarnya akan mengembangkan senyum manisnya, Namun hal yang seperti ini tidak bisa di dapatkan oleh semua perempuan.

Raisya menundukan kepalanya seraya menahan air mata yang hampir terjatuh, ia pun berfikir bahwa pembicaraannya percuma diucapkan karena tidak akan pernah di dengar. Namun kali ini ia benar-benar ingin mengakhirinya saja.

"Aku selalu ngerasa ga pantes buat kamu, Ak---ku selalu overthingking dan itu capek banget" Dengan susah payah Raisya menyalurkan semuanya yang ia rasakan selama ini kepada Arfan.

"Shut" Arfan mendekatkan jari telunjuknya tepat di bibir ranum milik Raisya. Lalu menatapnya penuh Arti.

"Siapa yang bilang lo gapantes buat gue? gue beruntung bisa dapetin cewek kaya lo sya. yang bilang ga pantes tuh asumsi lo sendiri, pikiran yang terlalu berlebihan itu gabakal buat diri lo baik-baik aja. Gue tahu kok pasti susah ya? Tapi coba deh belajar sedikit-sedikit buat ga terlalu mikirin hal yang seharusnya ga perlu dipikirin" Ia mengelus rambut panjang Raisya pelan.

Raisya yang mendengar itu tertegum, matanya sudah berkaca-kaca sedari tadi. Hingga beberapa detik kemudian bahunya bergetar dan ia mulai menangis tersedu-sedu sudah tidak bisa menampung air matanya lagi.

"Sini" Arfan merentangkan kedua tangannya menggartikan agar Raisya segera masuk dalam dekapannya. Raisya yang melihat itu segera berhambur kedalam pelukannya, hingga tangisannya pun semakin pecah.

Selamat membaca cerita 'Arfan'. semoga suka dan berakhir nyaman ya💗

Jangan lupa vote+coment!
Supaya aku lebih semangat lagi buat ngelanjutin ceritanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ArfanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang