Should I Go?

1.4K 119 3
                                    

"TZUTZU!!!"

"Apa sih Sha? Ga usah teriak gitu, aku denger kok."

Gadis berambut panjang blonde yang bernama Sana itu terkekeh melihat wajah kesal sahabatnya. Ia menghempaskan tubuhnya disamping tubuh Tzuyu lalu menyandarkan kepalanya dibahu Tzuyu yang sedang serius mengerjakan tugasnya.

"Tzu." panggil Sana.

"Hmm." Tzuyu meresponnya hanya dengan deheman karena ia masih serius dengan laptop didepannya.

"Ka Nayeon tadi nelepon aku dong!" seru Sana semangat. Tzuyu sempat terdiam namun dengan cepat ia bisa menguasai dirinya.

"Tumben." ucap Tzuyu singkat. Sana mengerucutkan bibirnya lalu memukul lengan Tzuyu.

"Aw sakit. Liat jadi salahkan." gerutu Tzuyu mengusap-usap lengannya yang dipukul Sana.

"Abiskan jahat sih." ucap Sana cemberut.

"Lah? Ga salahkan. Emang tumben dia nelepon kamu, biasanya harus kamu duluan yang nelepon." ucap Tzuyu menggidikan bahunya.

"Ya iya juga sih.. Tapi aku seneng deh. Dia besok ngajak aku jalan hehe." ucap Sana senang mengingat percakapannya dengan Nayeon tadi.

"Oh iya? Dalam rangka apa?" tanya Tzuyu tanpa mengalihkan pandangannya dari tugasnya.

"Kita anniv yang ke 6 bulan. Seneng banget deh soalnya udah lama banget dia ga ngajak jalan sejak dia jadi anggota BEM." ucap Sana dengan mata yang berbinar.

"Awas aja besok tiba-tiba nelepon aku minta jemput karena ditinggalin ditengah jalan lagi." ucap Tzuyu teringat kejadian yang sudah-sudah.

PLAK!

"Aduh Shasha ih!" ringis Tzuyu yang lagi-lagi dipukul oleh Sana.

"Rasain! Suruh siapa jahat ngedoainnya gitu." gerutu Sana cemberut. Tzuyu menoleh lalu mencubit gemas pipi Sana.

"Canda doang. Aku mana tega doain kamu begitu sih. Semoga besok kencannya lancar ya. Bawain aku oleh-oleh roti, jangan air mata." ucap Tzuyu lembut. Sana yang tadinya cemberut langsung tersenyum.

"Iya aku bawain oleh-oleh roti bukan air mata."

***

Tzuyu terlihat seorang diri sedang berkutat dengan laptop dan juga kertas-kertas yang berada di mejanya. Ia terlihat sangat serius sampai saat terdengar suara hpnya berbunyi. Tzuyu merenggangkan tangannya sejenak lalu mengambil hpnya.

Shasha calling...

Tzuyu mengerutkan keningnya. Bukankah anak itu sedang jalan dengan pacarnya? Mengapa Sana meneleponnya?

"Hallo Sha? Ada apa telepon? Bukannya kamu lagi jalan sam--"

"Tzutzu..." Tzuyu terdiam mendengar suara parau milik Sana.

"Shasha, ada apa?"

"Ka Nayeon putusin aku..." Tzuyu langsung terkejut tak percaya. Tanpa sadar ia mencengkram erat pensil yang ada ditangan kirinya.

"Apa?! Kenapa bisa?!"

"Aku ga tau.. Hiks.. Tzutzu ini sakit.."

"Kamu dimana sekarang?"

"Di halte depan Taman Sky."

"Dia turunin kamu disitu?!" Tzuyu melebarkan kedua matanya terkejut. Tangannya terkepal keras karena Nayeon lagi-lagi meninggalkan Sana ditempat yang sangat jauh.

"I-iya.."

"Brengsek!" umpat Tzuyu begitu keras, ia bahkan memukul keras meja belajarnya.

Kumpulan OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang