Selamat membaca!
Alea menceritakan kejadian tadi kepada Naura sambil jalan ke kantin untuk makan siang. Naura begitu heboh mendengarnya.
"Terus, lo minta nomor hapenya gak?"
Alea menghela napas. "Boro-boro minta nomor hape, ngomong aja susah," sahut Alea. Sahabatnya itu berdecak kesal.
"Ya elah, lo ngelewatin kesempatan berharga tau gak? Kapan lagi bisa deket sama kak Azka kayak tadi, 'kan?" Alea mengangguk dan mendesah kecewa. Ucapan Naura benar.
"Ya udahlah, emang takdirnya gitu. Ayo cepet, nanti menunya keburu abis, katanya hari ini ada menu spesial." Alea mempercepat langkahnya.
***
Kantin terlihat penuh. Mungkin karena ada menu spesial seperti Alea bilang, antrean mengambil makanan sangat panjang. "Gila, kaget gue!" seru Naura begitu masuk kantin.
"Banyak banget orangnya, bisa-bisa gak kebagian nih."
"Makanya buruan antri!" Naura menarik tangan Alea dan ikut mengantre di belakang orang-orang. Tiba-tiba Naura menepuk lengan Alea dengan kencang.
"Apa, sih?"
"Liat ke samping!" Alea menuruti ucapan Naura. Ada Azka bersama ssahabatnya, siapa lagi kalo bukan si Hadi. Kedua gadis itu saling berpandangan dan heboh.
"Ssst! Nanti kak Azka liat, malu," ucap Alea pelan. Naura langsung diam.
"Eh, bentar." Naura mengeluarkan ponselnya dari saku. Dia mengarahkan kamera ponselnya ke arah Azka. Akan tetapi, rupanya Azka peka dan menoleh ke arah mereka.
Naura dan Alea langsung pura-pura selfie berdua. Azka tersenyum melihat tingkah kedua gadis itu.
Antren di depan Alea dan Naura bergeser lebih cepat. Kini Alea dan Naura bersebelahan dengan Azka dan Hadi.
"Hai, Alea!" sapa Hadi. Alea langsung mengisyaratkan Hadi untuk diam. Setelah itu, Hadi langsung senyum-senyum tidak jelas.
***
Alea dan Naura, juga Azka dan Hadi telah mendapatkan tempat duduk masing-masing. Naura memaksa Alea mencari tempat duduk dekat Azka, tetapi Alea menolak, gadis itu bilang tidak baik untuk kesehatan jantung.
"Seneng banget gue kita makan apa yang dimakan kak Azka juga," ucap Naura. Alea mengangguk antusias.
Sementara itu di meja Azka dan Hadi. "Bang, kenapa lo tiba-tiba mau makan di kantin ini? Biasanya juga gak mau," ujar Hadi. Azka hanya tersenyum.
"Gak ada alasan khusus kok, pengen makan makanan di sini aja, emang gak boleh?"
"Ya boleh, sih. Cuma gue heran aja."
Di meja lain, tidak jauh dari tempat Azka dan Hadi makan. "Lama gak muncul, kak Azka makin ganteng aja, ya?" ucap seorang gadis berambut pendek.
Gadis di sebelahnya tersenyum dan mengangguk. "Lo harus cepet-cepet deketin Kak Azka, Sa. Nanti keduluan cewek lain!"
Gadis cantik bernama Salsa itu menghela napas. "Mau deketin gimana, dia aja nggak pernah ngelirik cewek."
"Lo deketin duluan dong kalo gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
A to A Series: Alaz
Novela JuvenilAlea diam-diam menyukai Azka Prasetya, sang idola kampus. Ternyata, ada hal tak terduga yang terjadi. Apakah Azka mempunyai perasaan yang sama? Atau cinta Alea akan berakhir bertepuk sebelah tangan?