BAB 1. POINT 2

28 3 0
                                        

DEVIL(?)

BAB I. THE BEGINNING

.

.

.

By. FeronV

Point-2

Tiga hari berlalu dan hari perjamuan pesta minum teh di kediaman Araus telah tiba, begitupun Viona yang telah rapi dengan gaun berwarna peach berlengan panjang dengan anting sederhana menggantung di daun telinganya. Kakinya mulai melangkah perlahan menuju ke kereta kudanya, tak lupa senyumnya yang terlukis disepanjang perjalanannya dan sesekali Viona menyapa beberapa pelayan rumah yang berpapasan dengannya.

"Ahhhh pagi yang cerah.. "

Viona meregangkan badannya saat sudah sampai di halaman depan, diikuti pelayannya yang membawa tas kain berwarna putih dan juga mantel untuknya.

"Nona, ini masih sangat pagi untuk menghadiri perta minum teh Nona Edelline. Tidak akan ada orang disana."
Eyra menggerutu sembari meletakkan tas Viona ke dalam kereta kudanya.

"Tentu aku akan datang lebih pagi, aku akan membantu Edelline dengan pestanya, dan aku bisa jalan jalan ke taman bunganya lebih dulu, hehehe"

"Apa bunga bunga disana sedang mekar nona?"

"Embb, aku dengar Edelline menambahkan beberapa bunga di tamannya, siapa tau itu akan menjadi ide yang bagus jika aku juga menambahkan jenis bunga yang sama di taman belakang kamarku."
Viona mengambil mantel bertudung yang diberikan Eyra kemudian dia naik ke kereta.

"Baiklah nona, semoga pestanya menyenangkan."
Eyra melambai saat kusir mulai menjalankan kereta kudanya menuju kediaman Duke Araus.

.

.

.

"Evelyyyyyyn!!"

"Edelliiineeee!!"

Setelah saling menyapa kedua wanita berumur tak jauh terpaut itu berpelukan. Ya, itu adalah Viona dan juga putri pertama Duke Araus, Edelline Roa Araus. Keduanya memang sudah bersahabat sejak mereka masih berumur kurang dari sepuluh tahun. Panggilan Lady yang seolah membuat kasta mereka nampak jauh juga telah lama dihilangkan, bahkan putri duke itu memanggil Viona dengan nama tengahnya, dengan alasan nama mereka mirip. Ya, dan itu benar.

"Ahhh, aku sudah menduga kau akan datang lebih pagi dari undanganku, tapi aku tidak menyangka tepat saat aku ke teras depan, keretamu berhenti di depan gerbang."

"Tidak perlu menduga, itu memang sudah kebiasaan yang kita lakukan apabila salah satu dari kita mengadakan acara."

"Hehehe, ayo kita masuk dulu Evelyn"

"Baiklah.."

Keduanya saling bergandengan tangan menuju kamar Edelline, sesekali mereka tertawa karena candaan yang dikeluarkan salah satunya.

"Kau mau teh mawar?"
Tanya Edelline saat mereka sampai di kamarnya.

"Ahh, aku datang untuk pesta minum tehmu, akan tidak menyenangkan jika aku menikmatinya sekarang. Air putih saja cukup."
Viona melepas mantelnya dan menggantungnya digantungan milik Edelline lalu memposisikan dirinya duduk di samping Edelline.
"Ehmmm, aku membawa sesuatu untukmu Edelline.. lanjutnya."

Edelline yang baru saja meminta pelayannya membawakan air ptih dan camilan untuk Viona kemudian menoleh penasaran.
"Apa itu?"

"Jaaaaanggggg.. Selamat telah lolos seleksi putri mahkota untuk kerajaan Oregus Lady Edelline Roa Araus"
Ucap Viona sembari mengeluarkan gelang yang sengaja dia pesan jauh hari khusus untuk sahabatnya.

DEVIL(?) | RavnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang